Breaking News:

Virus Corona

Pengakuan Relawan Uji Coba Vaksin Virus Corona: Istri Saya Khawatir, Anak Saya Mengira Pergi Kerja

Dua relawan uji coba vaksin Virus Corona mengungkapkan curhatannya soal alasannya mau menjadi orang pertama yang uji coba vaksin Covid-19.

Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Ananda Putri Octaviani
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Ilustrasi pemberian vaksin 

TRIBUNWOW.COM - Dua relawan uji coba vaksin Virus Corona mengungkapkan curhatannya soal alasannya mau menjadi orang pertama yang uji coba vaksin Covid-19.

Seperti diketahui, seluruh dunia memang tengah berjuang memerangi wabah mematikan Virus Corona.

Pasalnya, virus yang berasal dari Wuhan, Hubei, China ini sangat mudah menular.

Relawan Vaksin Virus Corona, Edward O'Neill
Relawan Vaksin Virus Corona, Edward O'Neill (Youtube/BBC News Indonesia)

Virus Corona dan Migrain, Apakah Ada Hubungan di antara Keduanya? Ini Klaim Para Peneliti

Para peneliti dari seluruh penjuru dunia pun berlomba-lomba mencari vaksin untuk menangkal Virus Corona.

Bahkan sekitar 800 orang turut berpartisipasi untuk menjadi relawan uji coba vaksin Virus Corona.

Hal tersebut diketahui melalui kanal YouTube BBC News Indonesia pada Senin (27/4/2020).

Satu di antaranya adalah seorang wanita bernama Elisa Granato yang menjadi relawan pertama vaksin Virus Corona.

Mau tak mau Elisa Granato harus menjadi garda terdepan melawan Virus Corona yang terkenal mematikan.

Elisa Granato menjelaskan bahwa dirinya harus melakukan hal tersebut lantaran ia berprofesi sebagai ilmuwan.

 

Andrea Dian Cerita Kejadian Pasien Virus Corona Gigit Perawat: Dia Ada Bekas di Tangannya Gitu

Sebagai ilmuwan Elisa Granato mengaku tak paham betul dengan Virus Corona.

Oleh karena itu, demi ikut andil menjalankan perannya sebagai ilmuwan Elisa Granato mau menjadi relawan.

"Saya seorang ilmuwan, tentu saya ingin mendukung proses penelitian semaksimal mungkin," ujar Elisa Granato.

"Tapi saya merasa kurang bisa berperan, karena virus bukan bidang saya," imbuhnya.

"Jadi ini cara termudah untuk memberi dukungan," jelasnya.

Sedangkan relawan kedua adalah seorang laki-laki bernama Edward O'Neill.

Edward O'Neill menegaskan bahwa menjadi relawan adalah tindakan paling tepat memerangi Virus Corona.

Meski nyawa taruhannya, Edward O'Neill ingin berpartisipasi dalam mencari obat untuk Virus Corona.

"Saya merasa melakukan tindakan yang tepat," ujar Edward O'Neill.

"Agar kita bisa segera menemukan cara yang tepat untuk melawan penyakit ini," imbuhnya.

Tak berhenti di situ saja, Edward O'Neill pun mengatakan bahwa sang istri khawatir dengan pilihannya tersebut.

Sementara sang anak hanya mengetahui bahwa Edward O'Neill sedang bekerja.

Padahal pekerjaan yang dilakukan Edward O'Neill kali ini tak seperti biasanya.

"Istri saya sangat khawatir, anak saya mengira saya pergi bekerja," kata Edward O'Neill.

"Saya memang bekerja, tapi tidak seperti biasa saja," imbuhnya.

Lihat videonya dari menit ke 09:40:

Kabar Baik, Penambahan Kasus Virus Corona di Jakarta Terus Menurun sejak 6 Hari Terakhir

Para Ilmuwan Tengah Uji Coba Vaksin BCG

Australia dan beberapa negara di Eropa memang melakukan berbagai cara untuk mengahadapi Virus Corona.

Bahkan para peneliti sedang melakukan uji coba penggunaan vaksin BCG (Bacillus Albert-Guerin) untuk mencegah infeksi akibat Virus Corona.

Vaksin BCG sebenarnya digunakan untuk mencegah penularan tuberkulosis (TBC).

Dikutip TribunWow.com dari KompasTV pada Jumat (3/4/2020), hal tersebut dibenarkan oleh seorang peneliti di Melbourne University, yakni Profesor Nigel Curtis.

Selain untuk TBC, Profesor Nigel Curtis menjelaskan bahwa vaksin BCG juga meningkatkan kekebalan tubuh.

"Vaksin ini juga memiliki efek lain, di mana vaksin ini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh," kata Profesor Nigel Curtis.

"Dan ini menjadi garis terdepan pertahanan tubuh terhadap berbagai infeksi yang berbeda," imbuhnya.

"Jadi yang kami gunakan dari vaksin ini adalah kemampuannya untuk memperkuat pertahanan tubuh terhadap semua infeksi berbeda termasuk virus," jelasnya.

Profesor Dr. Mihai G. Netea
Profesor Dr. Mihai G. Netea (Capture YouTube KOMPASTV)

 

Kendati demikian, vaksin BCG baru diberikan untuk tenaga medis Virus Corona.

Tujuannya adalah hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh para tenaga medis.

Mengingat tenaga medis merupakan garda terdepan dalam memerangi Virus Corona.

Sementara para peneliti kini masih melakukan uji coba vaksin BCG untuk mencegah Virus Corona.

Peneliti di Radboud University Medical Center, Profesor Dr. Mihai G. Netea juga mengungkapkan hal serupa.

Ternyata Profesor Dr. Mihai G. Netea masih menunggu hasil uji voba vaksin BCG untuk Virus Corona, sebelum vaksin tersebut nantinya akan diproduksi secara masal.

"Penting untuk diketahui, bahwa vaksin ini belum terbukti bisa melawan Virus Corona," ujar  Profesor Dr. Mihai G. Netea.

"Jadi vaksin ini belum bisa digunakan secara massal saat ini," imbuhnya.

"Kita harus menunggu hasil akhir dari uji coba ini," jelasnya.

"Kemudian baru kita akan memutuskan bersama apakah vaksin ini bisa digunakan atau tidak," tandasnya. (TribunWOw.com/Khistian TR)

Tags:
RelawanVaksin Virus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved