Virus Corona
Kabar Baik, Anies Baswedan Sebut Adanya Penurunan Kasus Corona di DKI setelah PSBB: Itu Harus Diakui
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap perkembangan wabah Virus Corona setelah penerapan pembatasa sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Ia menyinggung nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kemudian Pak Ganjar 9,6 persen, Ridwan Kamil 8,9 persen, Khofifah 8 persen kemudian Tri Rismaharini 3,7 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rico menyebut publik menganggap lima kepala daerah itu menangani wabah Virus Corona secara cepat dan tepat.
Ia lantas menyebut sejumlah alasan publik menempatkan nama Anies Baswedan di puncak survei.
"Jadi itu ada top 5 itu ya, bukan hanya cepat tetapi tepat dalam penanganannya," kata dia.
"Jadi memang kenapa pada akhirnya kami menemukan dalam data ini, Anies Baswedan dianggapan yang tertinggi sementara ini karena beberapa alasan."
• Gamblang Jagokan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Haikal Hasan Buat Refly Harun Tertawa: Udah Ketebak
Dari hasil survei Median, Rico menilai Anies dinilai tegas hingga berani menyediakan fasilitas bagi para tenaga medis.
Menurut Rico, langkah Anies membagikan bantuan sembako makanan jug turut diapresiasi publik.
"Nomor satu adalah 15 persen menganggap Pak Anies ini tegas dan berani mengusulkan sesuatu yang berbeda dengan pemerintah pusat," kata Rico.
"Yang kedua, cepat tanggap, 13,5 persen. Memberlakukan PSBB, 8,2 persen. Terbuka, 7,5 persen, kemudian menyediakan hotel untuk tenaga kesehatan 6,1 persen, membagi sembako dan seterusnya."
Dari sejumlah alasan itu, Rico menyatakan keberanian Anies mengambil kebijakan menjadi hal yang paling dikagumi publik.
"Jadi kalau kita melihat alasan ini sebenarnya itu terbagi menjadi dua hal, satu adalah publik menginginkan pada saat diambil data ini bahwa kelebihan Pak Anies adalah salah satu kepala daerah yang berani secara tegas dan terbuka mengambil kebijakan yang pada saat itu terlihat tidak bebarengan dengan pemerintah pusat."
"Kalau kita lihat alasan-alasan seperti murni kesehatannya kan tidak terlalu tinggi,"pungkasnya. (TribunWow.com)