Breaking News:

Virus Corona

Corona Diharapkan Berakhir Juli setelah Melihat Tren Positif Pelambatan Penambahan Kasus di Jakarta

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan kasus Virus Corona menunjukkan tren melambat.

Tribun Lampung/Deni Saputra
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Alfurqon, Gulak galik, Telukbetung Utara, Jumat (20/3/2020). Pemerintah Kota Bandar Lampung mengerahkan tim Gugus Tugas Covid-19 dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh World Health Organization (WHO). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra). 

TRIBUNWOW.COM -  Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan kasus Virus Corona menunjukkan tren melambat.

Sehingga diharapkan Juli Indonesia bisa kembali normal.

Doni Monardo mengatakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami pelambatan yang cukup pesat.

"Khusus DKI Jakarta perkembangan terakhir kasus positif telah alami perlambatan yang pesat. Dan saat ini telah mengalami flat," kata Doni dalam video conference, Senin, (27/4/2020).

3 Perawat Diusir dari Indekos, Direktur RSUD Bung Karno Solo: Keluar Masuk Area Isolasi Sudah Mandi

Ia berharap ke depannya kasus Corona terus menurun.

"Dan kita doakan semoga tidak terlalu banyak kasus positif yang terjadi," lanjut Doni Monardo.

Menurunnya kasus covid itu menurut Doni karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berjalan dengan baik.

Pelaksanaan PSBB tersebut telah dilaporkan Gubenur Jakarta Anies Baswedan kepada Presiden Jokowi.

"Ini diakibatkan karena PSBB yang telah berjalan dengan baik," tuturnya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Tangkap layar channel YouTube BNPB)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Tangkap layar channel YouTube BNPB) (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Pemerintah DKI menurut Doni tegas dalam menerapkan PSBB. pemerintah DKI mengeluarkan himbauan, peringatan, hingga sanksi kepada perusahaan-perusahaan yang tidak mengikuti protokol kesehatan.

"Ada 543 perusahaan dan tempat kerja yang melakukan pelanggaran. Sedangkan hanya 76 saja yang disegel sementara. Karena mereka bukan 11 komponen atau bidang yang dapat pengecualian. Sisanya, dalam bentuk peringatan dan teguran. Mudah-mudahan langkah tegas gugus tugas provinsi DKI dapat memberikan efek yang positif bagi semakin berkurangnya kasus positif di Jakarta," pungkasnya.

Viral Fotonya di Kemasan Hand Sanitizer, Bupati Klaten Sri Mulyani: Semestinya Tak Perlu Terjadi

Petugas medis menunjukkan hasil drive thru rapid tes Covid-19 Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls Indonesia di Senayan Jakarta, Kamis (23/4/2020). Rapid tes drive thru itu diadakan hingga 30 April 2020 mendatang dan bertujuan agar masyarakat mengikuti skrining dengan lebih cepat, mudah, dan aman karena meminimalisir kontak fisik antara pemeriksa dengan yang diperiksa. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Petugas medis menunjukkan hasil drive thru rapid tes Covid-19 Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls Indonesia di Senayan Jakarta, Kamis (23/4/2020). Rapid tes drive thru itu diadakan hingga 30 April 2020 mendatang dan bertujuan agar masyarakat mengikuti skrining dengan lebih cepat, mudah, dan aman karena meminimalisir kontak fisik antara pemeriksa dengan yang diperiksa. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tes Masif, Isolasi Ketat, Juli Diharapkan Bisa Kembali Normal

Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden memerintahkan agar tes masif COVID-19 terus dilakukan hingga Mei mendatang.

Tes masif tersebut harus dibarengi tindakan lanjut salah satunya dengan pelacakan agresif terhadap mereka yang melakukan kontak dengan Pasien positif.

"Serta kemudian isolasi yang ketat," kata Doni melalui konferensi pers jarak jauh, Senin, (27/4/2020).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Virus CoronaJakartaDoni Monardo
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved