Virus Corona
Banyak yang Nekat Mudik dan Cari Jalan Tikus, Sosiolog Sebut Bukan Semata untuk Silaturahmi
Sosiolog Bayu A Yulianto menanggapi soal banyaknya masyarakat yang masih nekat mudik meski sudah dilarang akibat penyebaran Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Nah ketika mereka itu tidak temukan di kota domisili di kota-kota, mereka kembali jaring sosial yang memang teruji buat mereka dan ada terus, setia terus buat mereka, di mana itu? Itu ada di keluarga-keluarga besar mereka yang ada di kampung, atau di wilayah-wilayah pedesaan seperti itu," kata dia.
• Saat Terinfeksi Corona, Andrea Dian Ternyata Punya Penyakit Bawaan: Dua-duanya Melawan Badan
Lihat videonya mulai menit ke-1:40:
Solusi Sandiaga Uno soal Mudik
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat ditanya, apa yang akan dilakukannya jika menjadi bagian dari pemerintah terkait penanganan Virus Corona, khususnya perihal mudik.
Hal itu terjadi saat Sandiaga Uno tersambung dengan acara HOT Indonesia tvOne melalui video call yang tayang pada Minggu (26/4/2020).
Sandiaga Uno mulanya berkomentar soal masih banyaknya orang mudik meski sudah dilarang.
• Sandiaga Uno Gambarkan Kehidupan di Dunia Pasca Pandemi Corona: Kita akan Melihat Satu Realita Baru
Menurutnya hal ini merupakan suatu dilema.
Namun, Sandiaga mengatakan kesehatan masyarakat Indonesia agar tak tertular Virus Corona jauh lebih penting.
"Pada satu sisi bahwa hal ini akan menjadi hal sangat penting bagi kesehatan bangsa dan juga keluarga mereka."
"Sebab mungkin Anda tak punya gejala tapi Anda dapat menularkan, namun perkataannya saja tidaklah cukup," ujar Sandiaga.
Diperlukan tindakan lebih tegas agar masyarakat tidak nekat mudik.
"Anda harus mendorong mereka untuk tetap tinggal di sini," ungkapnya.
Menurutnya pemberian jaminan sosial bagi masyarakat untuk menahan mereka tetap tinggal, dan tidak mudik adalah satu di antara cara yang tepat.
"Jika saya berada dalam pemerintahan, jika saya berada di Balai Kota sekarang, saya akan menerapkan program untuk berikan insentif pada mereka agar tetap tinggal di sini."
"Mereka yang tinggal di sini tetap mendapatkan kebutuhan dasar mereka persedian seperti sembako," katanya.