Breaking News:

Terkini Internasional

Warisan Buruk Keluarga Kim Jong Un, Kebiasaan Minum Beralkohol hingga Pola Makan dalam Porsi Besar

Kebiasaan buruk yang ditiru oleh penerusnya secara turun menurun, diduga menyebabkan terganggunya kesehatan para pemimpin Korea Utara.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Allkpop
Kim Jong Un 

TRIBUNWOW.COM - Kebiasaan buruk yang ditiru oleh penerusnya secara turun menurun, diduga menyebabkan terganggunya kesehatan para pemimpin Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diisukan meninggal karena operasi kardiovaskular yang gagal setelah terkena serangan jantung pada Minggu (12/4/2020).

Ia diketahui telah menderita sejumlah gangguan kesehatan sejak tampil di depan publik dengan alat bantu berjalan pada tahun 2014.

Media Jepang Laporkan Kim Jong Un dalam Keadaan Koma Pasca Operasi Pemasangan Ring Jantung

Gangguan kesehatan yang dideritanya, diduga karena kebiasaan yang mungkin ditirunya dari sang ayah dan kakek yang merupakan pemimpin negara pendahulunya.

Kakeknya, Kim Il Sung, dan ayahnya Kim Jong Il merupakan perokok aktif dan peminum alkohol yang berat.

Kondisi kesehatan keduanya diperburuk karena pola makan yang tidak terjaga dengan mengonsumsi makanan terlalu banyak dan berkalori.

Keduanya sama-sama meninggal karena serangan jantung, dan diketahui memiliki penyakit diabetes dan darah tinggi.

Dilansir New York Post, Sabtu (25/4/2020), Kim Jong Un juga dikabarkan memiliki kebiasaan serupa.

Ia dilaporkan sering makan dalam porsi besar dan banyak meminum minuman beralkohol pada sekali tempo.

Kebiasaannya merokok juga telah melebihi batas wajar, dimana ia mampu menghabiskan 4 bungkus rokok per hari.

Kim Jong Un juga diketahui sangat menyukai makan keju dan minum anggur, bahkan anggaran biaya untuk pembelian minuman beralkohol mencapai sekitar 30 juta dolar Amerika atau setara Rp 462 miliar.

Seperti yang dikutip dari The Sun, Minggu (26/4/2020), mantan koki spesialis Sushi keluarga Kim Jong Un, Kenji Fujimoto, mengklaim bahwa diktator tersebut pernah sesumbar menghabiskan 10 botol anggur Bordeaux saat satu kali waktu makan.

Menurut Fujimoto, Kim Jong Un juga gemar mengonsumsi sup sirip Hiu dan minum paling tidak dua botol Cristal Champagne tiap makan.

Satu botol minuman mewah tersebut diperkirakan seharga 7.500 pound yang kira-kira sama dengan 143 juta rupiah.

Sehingga, dalam sekali makan, Kim Jong Un bisa menghabiskan 15.000 pound, atau sekitar 286 juta rupiah hanya untuk minuman keras.

Adapun pada saat pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Vietnam, staf Kim Jong Un dilaporkan membawa makanan berkalori tinggi dan mewah.

Riwayat Kesehatan Keluarga Kim Jong Un, Ayah dan Kakeknya Dinyatakan Meninggal karena Penyakit Sama

Koki Korea Utara tersebut dilaporkan membawa foie gras dan daging sapi Wagyu seharga 240 pound, atau sekitar 4,5 juta rupiah per potong.

DIketahui, Kim Jong Un menjadi pemimpin di Korea Utara setelah kematian ayahnya Kim Jong Il yang dikabarkan meninggal pada usia 70 tahun karena serangan jantung.

Menurut pemberitaan, Kim Jong Il diketahui memiliki penyakit diabetes karena pola makannya yang tidak sehat, ia juga seorang perokok berat.

Kim Jong Il pernah memerintahkan peneliti Korea Utara untuk meniru cita rasa rokok kegemarannya, Rothman's, dengan tembakau yang dikirim dari Afrika.

Padahal saat itu, ratusan ribu penduduk Korea Utara meninggal karena kelaparan pada tahun 1990.

Hal itu disampaikan oleh ahli Biologi Kim Hyeongsoo pada saat konferensi hak asasi manusia beberapa tahun lalu.

Kim Jong Il juga dikenal peminum alkohol dan menyukai makanan cepat saji.

Selama 17 tahun pemerintahannya, Korea Utara menjadi pembeli terbesar di dunia untuk minuman beralkohol Hennessy Paradis.

Kim Jong Il juga pernah mengirim karyawannya ke Beijing, China, hanya untuk mengambil pesanan burger Big Mac di salah satu waralaba makanan cepat saji.

Kim Jong Il sempat menghilang dari hadapan publik dalam waktu yang agak panjang, pada tahun 2007 ia kembali dengan kondisi badan yang terlihat lebih kurus dan rambut yang lebih sedikit.

Dugaan yang menyebar menyebutkan ia menderita serangan jantung.

Sementara itu ketidak hadiran lain yang berkepanjangan di tahun 2008 yang lalu menyebutkan ayah Kim Jong Un tersebut terserang stroke.

Diketahui sebelumnya, Kim Jong Il mengambil tampuk kepemimpinan Korea Utara setelah ayahnya, Kim Il Sung meninggal dunia juga karena penyakit jantung.

Kim Il Sung wafat pada usia 82 tahun, ia telah memerintah Korea Utara selama hampir 50 tahun sejak mendirikannya pada tahun 1948.

Dilansir The Korea Herald, Kamis (23/4/2020), Kim Il Sung dikatakan memiliki penyakit misterius, yaitu adanya pertumbuhan jaringan seukurang bola tenis di belakang lehernya.

Namun dengan propaganda yang telah disusun, penyakit ini tidak pernah ditampilkan di hadapan publik.

Kabar Kematian Kim Jong Un

Seorang pakar Semenanjung Korea meyakini Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un telah meninggal.

Kabar meninggalnya Kim Jong Un tersebut santer beredar setelah ia tidak menghadiri peringatan hari ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.

Disebutkan ia mengalami kondisi kritis setelah melakukan operasi kardiovaskular pada Minggu (12/4/2020).

Melalui sebuah sumber, sorang pakar menginterpretasikan kematian Kim Jong Un yang sebelumnya disebutkan sudah mustahil diselamatkan.

Dilansir KompasTV, Minggu (26/4/2020), Pakar Semenanjung Korea, Jang Sung Min, mengklaim bahwa ia mendapatkan informasi dari sebuah sumber terpercaya.

Ia mengutip ucapan sumber tersebut yang menyatakan bahwa pemimpin yang telah berkuasa sejak 2011 itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

"Kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat serius. Kemudian pada pagi ini, pemerintah Korut menyimpulkan mustahil bagi mereka menyelamatkannya," tutur Jang.

Sumber tersebut sempat diminta untuk memastikan apakah pemimpin Korea Utara tersebut masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal.

Namun sumber tersebut enggan menjawab dan menghindari memberi pernyataan langsung.

"Hanya itu yang perlu anda ketahui," ujar Jang menirukan sumber tersebut.

"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya," kata Jang.

Sebelum Kim Jong Un tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, Jang menyatakan akan mempertimbangkan bahwa pemimpin Korea tersebut sudah wafat.

Sementara itu, seperti yang dikutip dari Kompas.com, media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, mempublikasikan artikel mengenai intelejen AS yang menyoroti kabar kondisi Kim Jong Un yang kritis pasca operasi.

Namun Korea Utara dan China menepis adanya kabar tersebut dan menyatakan tidak ada keanehan yang terjadi di Korea Utara.

Pada Jumat (24/4/2020), kanal berita Reuters memberitakan bahwa China telah mengirim tim dokter ke Pyongyang dengan tujuan memeriksa kondisi Kim Jong Un.

Setelah itu, kanal berita AS, Newsweek juga memberitakan bahwa Kim Jong Un tidak hadir saat perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korea Utara.

Beberapa berita yang simpang siur dan sejumlah ketidakcocokan membuat masyarakat berspekulasi adanya masalah saat operasi jantung yang dijalani Kim Jong Un.

Spekulasi tentang pemimpin Korea Utara yang otoriter ini juga didasari dari kebiasaan merokoknya yang berlebih, kelebihan berat badan atau obesitas sejak naik takhta dan sejarah keluarga Kim Jong Un yang memiliki masalah kardiovaskular.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com/ Via)

Tags:
Kim Jong UnKorea Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved