Virus Corona
Curhatan Tenaga Medis RS Wisma Atlet Merasa Bosan, Fitdy: Tidak Bisa Bohongi Diri Kami Sendiri
Petugas Medis RS Wisma Atlet, Kapten Fitdy mengungkapkan curahan hatinya selama bertugas menangani Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Petugas Medis RS Wisma Atlet, Kapten Fitdy mengungkapkan curahan hatinya selama bertugas menangani Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Meski harus berusaha untuk sebisa mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik, Fitdy mewakili para tenaga medis lainnya mengaku merasa bosan dengan rutinitasnya di RS Wisma Atlet.
Fitdy mengatakan setiap hari selama 8 jam harus berurusan dengan pasien Virus Corona.
Selama 8 jam tersebut juga ia harus mengenakan APD lengkap untuk mencegah tertular Virus Corona.

• Selain Menkes Terawan, 2 Menteri Jokowi Ini Dapat Sentimen Negatif Terkait Penanganan Virus Corona
Dirinya kemudian menjelaskan ketika sudah memakai APD maka semua aktivitasnya sangat terbatas.
Untuk sekadar makan dan minum pun harus menunggu jadwal shift selesai, apalagi ketika ingin buang air.
Ketika melakukan kegiatan tersebut, maka otomatis harus melepas APD.
Padahal seperti yang diketahui penggunaan APD yang hanya sekali pakai dan ketersediaanya pun sangat terbatas.
Meski begitu, Fitdy menyadari hal tersebut memang harus dilakukan supaya pelayanannya kepada pasien bisa dilakukan dengan maksimal.
"Kami berusaha untuk tetap melaksanakan tugas ini hanya suka, tidak ada duka," ujar Fitdy.
"Namun demikian jauh dari hati kami paling dalam, kami tidak bisa bohongi diri kami sendiri bahwa ya memang bosan," jelasnya.
"Penggunaan full APD dalam pelaksanaan shift jaga kurang lebih 8 jam."
"Kami tidak bisa makan, minum, dan buang air kecil, sehingga kami berusaha untuk me-manage hal tersebut dengan baik, sehingga pelayanan kami terhadap seluruh pasien dapat terlaksana dengan baik dan sempurna,"
• 4 Kabar Baik soal Penanganan Virus Corona di Indonesia, Produksi Ventilator dan Bantuan dari Amerika
Simak videonya mulai menit ke-4.05
Dokter Erlina Burhan Ungkap Hal Paling Berat Tangani Virus Corona
Dokter Speasialis Paru, Erlina Burhan mengungkapkan hal paling berat selama menangani masalah Virus Corona.
Hal itu diungkapkan dokter Erlina Burhan di acara E Talk Show tv One pada Jumat (24/4/2020).
Dokter Erlina menjelaskan bahwa selama menangani Virus Corona dirinya mengaku stres dan capek.
• Donald Trump Usul Tubuh Pasien Corona Disuntik Disinfektan, Dokter: Jangan Dengarkan Nasihatnya
Karena Virus Corona masih baru sehingga dokter juga masih belajar sambil menangani Covid-19.
"Ya ada stresnya ada capeknya, tapi banyakan capeknya."
"Ya jadi stres ya sekali-kali, karena ini kan tiba-tiba ada kasus dan langsung banyak akhirnya kita learning by doing akhirnya," ujar dokter Erlina.
Lalu, Erlina menjelaskan bahwa tenaga medis akan selalu bekerja dengan sesuai SOP.
"Kan kita ini dokter ingin terbaiknya selalu dan harus sesuai SOP, kalau enggak sesuai SOP kita juga gelisah, kita juga panik."
"Dan ternyata penanganan Covid-19 ini bukan semata-mata dokter saja," ungkapnya.
Lalu, dokter yang bertugas di RSUP Persabatan lantas mengatakan hal yang paling membuatnya stres.
Hasil lab test yang cukup lama membuat dirinya bingung, apalagi di awal-awal menangani masalah Virus Corona.
"Yang paling bikin kita stres adalah masalah hasil lab yang lama sekali, jadi kita ini bingung pasien."
"Iya hasil VCRnya, seharusnya dua hari paling lama tapi kan karena alat terbatas di awal-awal sempat lima hari, enam hari, tujuh hari dan kita stres ngadepin pasien."
"Apalagi keluarga pasien nanyain terus," ceritanya.
• Uji Coba Remdesivir untuk Pasien Corona Gagal, Buat Orang dengan Kasus Parah Meninggal Lebih Cepat
Lalu, dokter Erlina bercerita bahwa dirinya sempat bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan keluarga pasien.
Namun, keluarga pasien terlalu panik dan terus bertanya keadaan pasien.
Sedangkan, hasil test belum keluar.
Erlina menyebut beberapa keluarga itu juga sulit diberitahu.
"Dulu kan Saya kan sempet satu dua pasien yang tanggung jawab saya dan harus menyampaikan ke keluarga."
"Itu keluarga pasien Covid-19 pada awal-awal itu menengah ke atas la itu tiap hari itu kita ditanyain terus, yang bikin stresnya kita enggak ada jawaban, dan mereka enggak ngerti."
"Dia bilang kenapa sih kok lama, dijelasin ya juga susah ngerti," jelasnya.
• Kabar Baik, Hasil Tes Swab 51 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Dinyatakan Negatif Virus Corona
Erlina mengatakan bahwa pasien dan keluarga yang panik bisa membuatnya stress.
"Kita juga tahu pasien panik, keluarga lebih panik lagi," imbuhya.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)