Terkini Internasional
Begini Awal Mula Muncul Kabar Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Sakit Keras hingga Rumor Meninggal
Pemimpin Korea Utara Kom Jong-un santer dikabarkan sakit keras bahkan ada rumor yang menyebutnya meninggal dunia.
Editor: Mohamad Yoenus
Kim Jong-un biasanya selalu hadir dalam acara-acara tersebut.
"Melaporkan masalah Korea Utara sangat sulit dalam situasi normal sekalipun, jadi sebagian besar spekulasi muncul berdasarkan penyimpangan dari preseden."
"Dan sekarang, negara yang sudah sangat tertutup itu mengalami karantina wilayah skala ekstrem, setelah menutup perbatasan pada akhir Januari karena pandemi Covid-19," ujar wartawan BBC, Laura Bicker.
Kabar Pertama tentang Kesehatan Kim Jong-un
Klaim tentang Kim Jong-un sedang sakit muncul dalam laporan di situs yang dijalankan oleh para pembelot Korea Utara.
Seorang sumber yang namanya tidak disebutkan mengatakan kepada Daily NK, bahwa ia mendapat informasi bahwa Kim Jong-un mengalami masalah jantung sejak Agustus 2019.
"Kondisi itu memburuk setelah melakukan perjalanan berkali-kali ke Gunung Paektu".
Berita itu lantas dilaporkan berantai oleh media internasional dengan dasar berita satu narasumber saja.
• Riwayat Kesehatan Keluarga Kim Jong Un, Ayah dan Kakeknya Dinyatakan Meninggal karena Penyakit Sama
Kantor-kantor berita juga melaporkan klaim itu dan kemudian muncul beberapa laporan yang menyebutkan badan intelijen Korea Selatan dan badan intelijen Amerika Serikat memantau perkembangan tersebut.
Kemudian di Amerika Serikat muncul berita utama yang lebih sensasional bahwa Kim Jong-un dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi jantung.
Namun pernyataan dari pemerintah Korea Selatan dan juga sumber-sumber di badan intelijen China, seperti dikutip kantor berita Reuters, menegaskan laporan itu tidak benar.
Yang perlu digarisbahawi, tak seorang pun membantah bahwa pemimpin Korea Utara itu menjalani operasi jantung.
Pernyataan yang dikeluarkan baik oleh Korea Selatan maupun China hanya berisi bantahan Kim Jon-un sakit keras.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, dalam konferensi pers di Tokyo, mengatakan pihaknya berhati-hati dalam menanggapi laporan itu.
"Jepang menghimpun dan menganalisis informasi tentang perkembangan Korea Utara dengan minat besar. Saya ingin menahan diri mengomentari laporan itu."