Virus Corona
Pemprov DKI Jakarta Sediakan GOR untuk Para Tunawisma, Anies Baswedan Imbau Para Dermawan
Anies Baswedan mengatakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyediakan fasilitas tempat tinggal sementara bagi warga tunawisma.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyediakan fasilitas tempat tinggal sementara bagi warga tunawisma.
Hal itu untuk mengantisipasi naiknya jumlah tuna wisma di tengah pandemi Virus Corona dan bulan Ramadan.
Seperti diketahui, sejumlah permasalahan sosial dan ekonomi bermunculan setalah pandemi Virus Corona meluas.

• Akibat Pandemi Virus Corona, Bos Djarum Harus Kehilangan Ratusan Triliun Rupiah
Dilansir TribunWow.com, puluhan warga tunawisma diamankan untuk tinggal sementara di sebuah gelanggang olah raga (GOR).
Pemprov rencananya memang akan memberikan fasilitas berupa tempat tinggal sementara di Gor-gor untuk para tunawisma.
Kabar tersebut disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Sabtu (25/4/2020) di GOR Tanah Abang.
Hal tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat ibu kota.
"Kami di Pemprov DKI akan menyiapkan semua fasisitas yang ada Gor-gor seperti ini bila ada warga yang kesulitan tempat tinggal, misalnya kontraknya tidak bisa bayar lalu mereka harus ada tempat sementara, kami akan sediakan tempat seperti ini," ujar Anie Baswedan dikutip dari kanal Kompas TV, Sabtu (25/4/2020).
"Sehingga semua bisa tinggal di Jakarta walaupun tidak bisa tinggal di tempat yang biasanya," tambahnya.
• Amalan-amalan Puasa Ramadan Selama Wabah Corona yang Bisa Dilakukan di Rumah Menurut Quraish Shihab
Selain menyediakan fasilitas tinggal di GOR, Anies juga menjanjikan akan melengkapinya dengan fasilitas berupa dapur umum.
Langkah-langkah tersbut ditempuh agar tidak ada warga yang terlantar di wilayahnya.
"Lalu nanti kita siapkan juga dapur umum dan lain-lain di sini," tutur Anies.
"Intinya jangan sampai ada yang terlantar," imbuhnya.
Berdasarkan pendataan warga tersebut oleh Dinas Sosial DKI dan Satpol PP siang ini melalui cek KTP, ditemukan bahwa sebagian besar justru datang dari luar Jakarta.
Anies menyebutkan, bahwa di banyak di antaranya merupakan warga luar jakarta yang segaja datang ke ibu kota untuk mencari sedekah.
Terutama di tengah bulan Ramadan dimana mereka memang sengaja datang karena banyak orang memberikan sedekah.
Oleh sebab itu, Anies mengimbau kepada warganya terutama yang dermawan untuk lebih baik bersedekah melalui lembaga-lembaga amal.
Setidaknya, hal tersebut tidak memicu orang datang ke Jakarta untuk berkerumun dan meminta sedekah di jalan.
"Di sini dari 55 yang ada itu 15 ber KTP, tapi 40 tidak punya KTP," terang Anies.
"Dan biasanya tidak punya KTP ini adalah warga yang datang ke Jakarta di musim Ramadan, karena banyak orang yang berbagi sedekah."
"Karena itu saya mengimbau kepada para dermawan yang ingin bersedekah, gunakan badan-badan amal zakat atau sodakoh."
"Jangan memberikan sendiri di jalan, karena itu merangsang orang banyak berkerumun menunggu pembagian," tandasnya.
• Kritik Jokowi soal Kabar Gembira terkait Corona, Rocky Gerung: Hanya Cari Berita Menyenangkan
Simak video selengkapnya:
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui adanya sejumlah bantuan sosial (Bansos) yang diberikan Pemprov DKI Jakarta tidak tepat sasaran.
Seperti diketahui, bansos diberikan dalam rangka pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta yang telah berjalan dua pekan.
Menurut Anies Baswedan, kesalahan penyaluran bantuan sosial tersebut adalah hal yang wajar.

• Sembuh dari Virus Corona, Ratri Anindyajati Jadi Pendonor Plasma Darah: Yakin Ini Bisa Berguna
Sebab, ada sekitar 1,2 penduduk DKI Jakarta yang masuk di dalam daftar penerima bantuan.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan di kantor Balai Kota, Rabu (22/4/2020), yang disiarkan langsung oleh Youtube Pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, satu dua kesalahan dalam penyaluran bantuan sebanyak itu pasti ada.
Ia menyebut, sekalipun data paling akurat di negeri ini bila dicari pasti ada juga luputnya.
"Tentang bantuan sosial benar, kita memberikan 1,2 juta ada 1,2 juta nama tentu saja tidak mungkin sempurna," ujar Anies.
"Tidak mungkin dari 1,2 juta Anda bisa sebut dua nama pastilah."
"Di negeri ini data yang super akurat saya rasa teman-teman juga tahu, jadi kalau dicari ya pasti ada," tambahnya.
• Cara Tetap Aman Bersepeda di Tengah Wabah Corona, Dokter Ingatkan untuk Selalu Kenakan Masker
Menurutnya, dari kesalahan tersebutlah pemerintah bisa terus melakukan koreksi.
Oleh karena itu, ia terbuka dan tidak ingin menutup-nutupi hal tersebut.
"Jadi bagian kita adalah mengoreksi terus menerus," ujar Anies.
"Dari 1,2 kalau kita mau cari satu dua tiga pasti, jadi tidak usah ditutup-tutupi itu faktanya di republik ini kita semua tahu data lengkap by name by address kita tahu."
"Tapi yang penting adalah begitu ada kekeliruan koreksi," lanjutnya.
Di samping itu, kekeliruan penyaluran bansos tersebut juga bisa membuat pemerintah semakin meningkatkan kualitas datanya.
"Dan ini bagian dari kita juga meningkatkan kualitas data."
Ia berdalih, data masyarakat yang tergolong miskin dan pantas menerima bantuan pada masa pandemi dan kondisi normal tidaklah sama.
Sebab, masyarakat yang tergolong mampu pada waktu sebelumnya bisa saja masuk daftar kurang mampu dan membutuhkan bantuan pada saat pandemi seperti sekarang.
Oleh karenanya, saat di lapangan masyarakat yang mengatakan butuh bantuan jauh lebih banyak dari daftar.
Hal tersebut tidak lain adalah karena dampak Covid-19 yang menyebabkan orang juga kehilangan pekerjaannya.
"Karena banyak yang dulu masuk di dalam data sebagai masyarakat miskin itu di dalam suasana normal divmana perekonomian bergerak dan sebagian berkegiatan," ucap Anies.
"Hari ini banyak dari saudara-saudara kita yang bulan-bulan lalu tidak membutuhkan bantuan sekarang membutuhkan bantuan."
"Pada saat datang ke lapangan, maka yang mangatakan butuh jauh lebih banyak dari daftar."
"Kenapa itu terjadi? Karena banyak yang sekarang tidak memiliki pekerjaan," tambahnya.
• Bahayakah Berpuasa di Bulan Ramadan saat Pandemi Virus Corona? Ini Penjelasan Ahli Penyakit Menular
Simak videonya mulai dari menit ke 17.35:
(TribunWow.com/Rilo)