Breaking News:

Virus Corona

Cerita Warga Ngotot Mudik meski Dilarang, Ada yang Bohong hingga Dipaksa Putar Balik oleh Petugas

Meski sudah dilarang, ratusan orang tetap ngotot dan berupaya mudik atau pulang kampung di tengah pandemi Virus Corona.

Editor: Lailatun Niqmah
WARTAKOTA/Nur Ichsan
Ratusan calon penumpang memadati areal Terminal Poris, Kota Tangerang, yang mayoritas di dominasi penumpang menuju sejumlah kota di pulau Jawa, Kamis (23/4/2020). Mereka nekat mudik di hati terakhir sebelum pemberlakuan larangan mudik, karena takut akan sanksi yang diberlakukan. Mereka mengaku sudah tak.punya lagi penghasilan sejak diberlakukannya PSBB sehingga memilih pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarganya. (Wartakota/Nur Ichsan) 

TRIBUNWOW.COM - Meski sudah dilarang, ratusan orang tetap ngotot berupaya mudik atau pulang kampung.

Menyikapi aksi tersebut, aparat dan pemerintah pun mengambil langkah tegas.

Termasuk di antaranya meminta masyarakat tersebut putar balik.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang masyarakat mudik demi menekan dan mencegah penyebaran Virus Corona Covid-19.

Uji Coba Remdesivir untuk Pasien Corona Gagal, Buat Orang dengan Kasus Parah Meninggal Lebih Cepat

Mudik Resmi Dilarang, Ini Cara Lakukan Permohonan Pembatalan Tiket KAI secara Online

"Pada rapat ini saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik akan kita larang," kata Jokowi, Selasa (21/4/2020).

Larangan yang tadinya hanya ditujukan bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN pun kini diperluas menyasar seluruh masyarakat. Aturan ini diterapkan mulai Jumat (24/4/2020) kemarin.

Berikut deretan kisah warga yang ngotot mudik saat pandemi:

100 Pemudik di Gilimanuk dipaksa putar balik

Sebanyak 100 orang lebih pemudik yang kedapatan hendak kembali ke wilayah Pulau Jawa dipaksa putar balik.

Mereka menggunakan kendaraan pribadi menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Banyuwangi, Jawa Timur.

"Ada 100 lebih pemudik yang dikembalikan. Ada roda dua dan roda empat," kata Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa.

Temuan ini merupakan hasil Operasi Ketupat Agung yang digelar mulai 24 April hingga 30 Mei 2020.

Polres Jembrana juga mendirikan pos penyekatan di Pengeragoan, Terminal Negara Baluk dan Terminal Kargo Gilimanuk.

Petugas akan melakukan pengecekan.

"Kita cek KTP kita tanya mau ke mana. Kalau diketahui mudik kita sarankan kembali. Untuk kendaraan logistik akan terus kita suruh lanjutkan," kata dia.

Diminta Karantina Diri di Rumah seusai Pulang dari Kediri, ODP di Blitar Bakar Diri hingga Meninggal

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Mudik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved