Breaking News:

Virus Corona

Dokter Jelaskan Beda Sesak Napas yang Dialami Penderita Covid-19 dengan Sesak Asma: Sensasinya Sama

Apa yang menjadi perbedaan antara sesak yang dialami penderita Covid-19 dengan penderita asma. Ini penjelasan dokter

Penulis: Vintoko
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tribun-Video/Buyung Haryo
ILUSTRASI Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Virus Corona atau Covid-19 kini telah mewabah di dunia dan telah mengakibatkan ratusan ribu orang menjadi korban.

Mengingat bahaya Virus Corona, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini.

Beberapa di antaranya dengan mengedukasi masyarakat tentang gejala yang dialami seseorang bila terinfeksi Virus Corona.

Cara Membedakan Gejala Umum Virus Corona, Pilek Biasa, Influenza, hingga Alergi

Satu gejala yang paling umum dirasakan adalah sesak napas.

Namun, sesak napas juga dialami oleh penderita asma.

Lantas apa yang menjadi perbedaan antara sesak yang dialami penderita Covid-19 dengan penderita asma.

Dokter Spesialis Paru, dokter Hermawan Setiyanto memberikan penjelasan terkait hal ini.

Dokter Hermawan mengatakan sensasi sesak napas yang dialami oleh kedua penderita itu bisa sama.

Meski demikian, kata Hermawan, ada hal yang membedakannya, yaitu mekanisme terjadinya sesak.

"Jadi mungkin sensasi sesak bisa saja sama, tapi mekanisme terjadinya sesak itu berbeda," jelas Hermawan seperti dikutip TribunWow.com dari tayangan KompasTV, Jumat (24/4/2020).

Waspada Gejala Baru Virus Corona, Dewan Podiatrist Spanyol: Temuan Aneh Dilaporkan Beberapa Negara

Lebih lanjut, Hermawan mengatakan, penderita asma biasanya saluran napasnya yang mengalami penyempitan.

"Jadi kalau penderita asma sesak itu terjadi karena saluran napasnya menyempit, kemudian terjadi juga inflamasi di saluran napasnya. Sehingga salurannya menyempit, dalamnya inflamasi, akan mengakibatkan penderita sesak," urai dia.

"Tetapi sesak pada Covid ini biasanya karena pneumonia-nya, terjadi di paru akibat peradangan, itu akan menganggu pertukaran oksigen dengan CO2."

"Kita tahu kita bernapas memasukkan O2 dan mengeluarkan CO2, proses difusinya terganggu, karena ada peradangan. Jadi sensasi sesaknya bisa saja sama, tapi mekanisme memang berbeda," imbuh Hermawan.

Simak video selengkapnya di bawah ini:

Virus Corona Mati Terkena Matahari?

Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru asal Indonesia, dr Muhammad Fachri menjelaskan soal apakah Virus Corona yang menempel di benda mati bisa mati bila terkena sinar matahari.

"Apakah Virus Corona menempel pada benda-benda di luar rumah seperti motor, pagar apakah akan hilang dengan sendirinya bila terkena sinar matahari," tanya seorang warga seperti dikutip dari tayangan KompasTV, Rabu (22/4/2020).

Mengenai hal itu, Dokter Spesialis Paru asal Indonesia, dr Muhammad Fachri memberikan penjelasannya.

Muhammad Fachri menjelaskan Virus Corona bisa menempel di benda-benda mati hingga 5 hari.

"Sebenarnya virus ini bisa hidup dalam keadaan suhu 24-25 derajat celsius dengan kelembapan kurang lebih sekitar 45 persen, dan dapat hidup selama 5 hari di benda-benda mati," jelas Muhammad Fachri.

Lebih lanjut, Muhammad Fachri menjelaskan bahwa Virus Corona bisa mati lebih cepat jika terkena sinar matahari atau suhu di atas 25 derajat celsius.

"Tapi dengan sinar matahari dan suhu yang melebihi itu, virus tersebut akan segera mati, jadi itu bisa memudahkan proses untuk mematikan dari virus itu," ungkap Muhammad Fachri.

Apakah Virus Corona yang Menempel Bisa Mati jika Terkena Sinar Matahari? Ini Penjelasan Dokter

Mengenai lama waktu, Muhammad Fachri mengatakan hal itu tergantung dari suhu yang ada di sekitar benda tersebut.

"Kalau perbandingannya sekitar 25 derajat celsius ya sekitar 5 hari, tapi kalau lebih dari itu tentunya akan lebih singkat lagi waktunya," kata dia.

Berikut cara pencegahan Virus Corona menurut WHO:

1. Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air;

2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut;

3. Tutup mulut sebelum batuk atau bersin dengan tisu atau siku, atau gunakan masker;

4. Menjauhi area-area keramaian,pertahankan jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) antara Anda dengan orang yang batuk atau bersin;

5. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang;

6. Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah, segera konsultasikan kepada medis;

7. Hindari area berasap atau merokok;

8. Harus berolahraga dan memiliki waktu istirahat yang tepat;

9. Hindari mengkonsumsi daging dan telur mentah;

10. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik;

11. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.

(TribunWow.com/Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Sesak NapasAsma
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved