Breaking News:

Terkini Nasional

Soal Isu Mafia Alat Kesehatan, Husniah Rubiana: Mau Ekspor Terus Masuk Lagi, IDI Tidak Peduli

Dalam acara 'Satu Meja The Forum', Kamis (23/4/2020), Husniah Rubiana sebut IDI tidak peduli dengan permainan dagang alat-alat kesehatan.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube Kompas TV
Dalam acara Satu Meja The Forum, Kamis (23/4/2020), Husniah Rubiana sebut IDI tidak peduli dengan permainan dagang alat-alat kesehatan. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua bidang advokasi lembaga eksekutif PB IDI Husniah Rubiana menyebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak peduli dengan alat kesehatan buatan lokal atau impor.

Hal tersebut menyusul adanya isu mafia alat-alat kesehatan yang belakangan disinggung oleh Kementrian BUMN.

Adanya mafia disebut membuat Indonesia selalu bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan obat dan alat-alat kesehatan.

Dalam acara Satu Meja The Forum, Kamis (23/4/2020), Husniah Rubiana sebut IDI tidak peduli dengan permainan dagang alat-alat kesehatan.
Dalam acara Satu Meja The Forum, Kamis (23/4/2020), Husniah Rubiana sebut IDI tidak peduli dengan permainan dagang alat-alat kesehatan. (Capture YouTube Kompas TV)

 

Pesan Fachrul Razi soal Puasa Ramadan di Tengah Corona: Tak Bisa Berbuka, Tadarus, Tarawih Bersama

Sabagai perwakilan tenaga medis, menyebut pihaknya tidak peduli dengan skema atau kasus tersebut.

Hal itu disampaikan dalam 'Satu Meja The Forum' di kanal Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Husniah Rubiana mencontohkan kasus masker impor yang akhir-akhir ini diperbincangkan karena ternyata adalah buatan Indonesia.

Menurutnya, yang terpenting bagi tenaga medis adalah standar kualitas barang tersebut.

Sebab, setiap alat kesehatan memang mempunyai standar mutu tersendiri.

"Taruhlah misal kita butuh N95 (masker), IDI tidak peduli siapa yang memproduksi," terang Husniah seperti dikutip TribunWow.com.

"Pokoknya standarnya harus standar N95 seperti apa yang sudah tertera di standar mutunya, kan alat kesehatan itu ada standar mutu globalnya," tambahnya.

Venue Belum Rampung karena Corona, Pemerintah Sepakat Tunda PON 2020 hingga Tahun Depan

Tak Mampu Bayar Kos karena Dampak Corona, Reza: Mau Enggak Mau Harus Tidur di Jalan

Selain masker, Husniah kemudian juga disinggung soal alat ventilator bagi pasien Covid-19.

Sebab, Stafsus BUMN beberapa waktu lalu juga sempat menyinggung bahwa Indonesia sebenarnya juga telah bisa memproduksi ventilator sendiri.

Terkait hal tersebut, Husniah mengaku justru belum mengetahui hal itu.

Kendati demikian, ia tetap  percaya bahwa anak bangsa cukup mempunyai kemampuan untuk membuat alat tersebut.

"Saya tidak tahu tentang ventilator, saya tidak tahu apakah di Indonesia sudah ada yang memproduksi ventilator saya tidak tahu," ujar Husniah.

"Tetapi saya percaya sebetulnya kita punya ahli-ahli yang pintar untuk memproduksi hal tersebut."

"Namun saya tidak tahu apakah ada produsen yang mendaftrakan ventilator."

Kembali pada persoalan masker, Husniah menyebut tenaga kesehatan tidak peduli dengan permainan dagang yang dilakukan entah mafia atau pihak terkait lainnya.

Bagi tenaga kesehatan barang tersebut aman dan sesuai dengan standar mudu yang te;lah ditetapkan secara global.

"Masker diproduksi Indonesia, di ekspor ke luar negeri, datang lagi ke dalam negeri."

"IDI tidak peduli, itu mau dari dalam negeri di ekspor lalu dimasukin lagi, buat kita tidak peduli," ucap Husniah.

"Yang penting masker itu sesuai dengan standar mutu, sebab sesuai dengan standar mutu itu sesuai safety," tandasnya.

Simak video selengkapnya:

Bantah Tuduhan Ada Mafia, Pengusaha Alkes Ingin Bicara dengan BUMN

Di kanal dan forum yang sama, Sekjen Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (GAKESLAB), Randy Hendarto, membantah perihal adanya tuduhan mafia alat kesehatan.

Seperti diketahui, isu adanya mafia alat-alat kesehatan mencuat setelah beberapa waktu lalu Mentri BUMN Erick Thohir menyinggung adanya krisis alat kesehatan di tengah pandemi Virus Corona.

Adanya mafia disebut membuat Indonesia selalu bergantung pada impor untuk memmenuhi kebutuhan obat dan alat-alat kesehatan.

Sekjen GAKESLAB, Randy Hendarto membantah perihal adanya tuduhan mafia alat kesehatan.
Sekjen GAKESLAB, Randy Hendarto membantah perihal adanya tuduhan mafia alat kesehatan. (Tangkapan layar Kompas TV)

 

 Tak Mampu Bayar Kos karena Dampak Corona, Reza: Mau Enggak Mau Harus Tidur di Jalan

Namun sebagai pengusaha alat-alat kesehatan, Randy Hendarto membantah hal tersebut.

Sebagai perwakilan pengusaha, Randy menyebut pihaknya tidak merasa sebagai mafia.

Pihaknya justru mengaku merasa bingung dengan pernyataan dari kementrian BUMN yang menyebut adanya mafia alat kesehatan di Indonesia.

Randy mewakili organisasinya ingin menanyakan hal tersebut kepada BUMN.

"Kami tidak merasa sebagai mafia."

"Sebenarnya kami juga bingung, kami harus bertanya kepada Kementrian BUMN yang dimaksud mafia bagaimana," terang Randy, seperti dikutip TribunWow.com.

 Najwa Shihab Tanya soal Data Kematian Pasien Corona Versi IDI, Jokowi: Jangan Memperkeruh Suasana

Randy menekankan, sebagai pengusaha alat kesehatan pihaknya telah memiliki regulasi hingga izin resmi atas usaha dan produk-pruduknya.

Selain itu, pihaknya juga mengaku telah kompeten baik di bidang produksi, ekspor bahkan impor yang belakangan dipermasalahkan.

Sebagai pengusaha pihaknya juga mengaku telah menguasai perihal regulasi, jejaring hingga etika bisnisnya.

Oleh karenanya, ia menginginkan ada komunikasi yang baik antara pengusaha dan BUMN terkait isu tersebut.

"Karena kami adalah pengusaha alat kesehatan yang artinya teregulasi, kami punya izin dari resmi, produk-produk kami punya izin," terang Randy.

"Lalu kami punya kompetensi di bidang produksi, ekspor dan impor, anggota kami tersebar di seluruh Indonesia."

"Kita punya pengetahuan regulasi, fitur produk, dan etika bisnis, serta jejaring luas di luar dan dalam negeri," tandasnya.

Simak video selengkapnya:

(TribunWow.com/Rilo)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)MaskerVirus Corona
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved