Virus Corona
Rizal Ramli Kerap Ungkit Utang, Stafsus Sri Mulyani: Pak Rizal Jadi Menkeu Juga Pernah Utang
Yustinus Prastowo memberikan klarifikasi soal penyataan Ekonom Senior, Rizal Ramli yang terus mengungkit masalah utang.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo memberikan klarifikasi soal penyataan Ekonom Senior, Rizal Ramli yang diketahui lantang membahas masalah utang.
Hal itu terjadi saat Yustinus Prastowo maupun Rizal Ramli menjadi bintang tamu di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/4/2020).
Mulanya, Yustinus Prastowo menegaskan bahwa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Corona diterbitkan untuk kepentingan bersama.
• Susi Pudjiastuti Dibuat Heran Dengar Kepercayaan Presiden ILC soal Corona: Bang Karni Ini Gimana
Sehingga ia meminta agar semua pihak tidak memberi dugaan-dugaan yang buruk pada pemerintah.
"Apakah Perppu itu ingin merampok negara?"
"Kami kira ini spekulasi yang berlebihan dan saya harap pikiran-pikiran jorok kita hindarkan, kita kesampingkan," kata Yustinus.
Pasalnya saat Virus Corona semua pihak harus bisa saling mendukung.
"Karena saat ini kita perlu untuk bersinergi, kita perlu untuk bahu membahu saling support," sambungnya.
Lalu mengenai utang yang dilakukan negara yang disinggung oleh Rizal Ramli, Yustinus mengatakan bahwa itu dilakukan atas keputusan bersama.
Ia menegaskan hal itu bukan keputusan Menteri Keuangan, Sri Mulyani saja.
"Kenapa? Kalau tadi disampaikan pemerintah sesolah-olah, dalam hal ini saya juga mengklarifikasi bahwa yang utang itu bukan Sri Mulyani," ucap dia.
• Stafsus Sri Mulyani Balas Rizal Ramli soal Utang Dana Corona: Utang Tak pada Diri Sendiri Haram
Kemudian, ia menyinggung dua Mantan Menteri Ekonomi yang hadir di ILC, Rizal Ramli dan Fuad Bawazier yang memberi kritikannya pada pemerintah.
"Pak Fuad pernah Menteri Keuangan pasti pernah utang, Pak Rizal Ramli Menteri Keuangan pasti pernah utang, pasti kan bukan karena Pak Fuad atau Pak Rizal atau karena Sri Mulyani."
"Ini karena kebutuhan kongkrit APBN yang tertuang dalam Undang-undang APBN yang diputuskan bersama DPR," jelasnya.
Meski berutang, namun Yustinus menegaskan bahwa ekonomi Indonesia tetap berkembang.
"Saya kira ini perlu diklarifikasi, mesti nominal utang terus bertambah tetapi rasio utang PDB (Produk Domestik Bruto) konsisten di bawah 30 persen."
• Di ILC, Fuad Bawazier Blak-blakan Kritik Cara Pemerintah Atasi Corona: Jadi Bahan Olok-olok
"Kita berpikir statis seolah-olah kue ekonomi itu tidak pernah bertambah, tidak pernah membesar," ucap dia.
Selain itu, Yustinus meminta agar masalah utang dilihat dari sisi yang sempit.
"Sehingga ketika nominal utang dilihat dalam kacamata sempit seolah-olah utang kita menumpuk," lanjutnya.
Lalu, ia membandingkan utang yang dilakukan Indonesia dengan negara lain di mana terhitung masih aman.
Selain itu nilai utang multilateral disebut Yustinus makin kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya sejak 2000.
"Kalau dibandingkan dengan negara lain, rasio kita di 158 besar dunia jadi sangat jauh dari membahayakan, sangat jauh dari dibilang sembrono atau ugal-ugalan."
"Terlebih lagi porsi pinjaman multilateral itu semakin kecil sekarang tinggal delapan persen dari sekitar 39 persen tahun 2000 porsi," jelas dia.
• Waspada Gejala Baru Virus Corona, Dewan Podiatrist Spanyol: Temuan Aneh Dilaporkan Beberapa Negara
Lihat videonya mulai menit ke-9:00:
Rizal Ramli Ungkit Utang
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli terang-terangan mengkritik kondisi ekonomi Indonesia setelah dilanda wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Rizal Ramli mengatakan wabah Virus Corona dimanfaatkan pemerintah untuk kembali mengambil utang yang jauh lebih besar.
Padahal menurut dia, perekonomian negara bahkan sudah bermasalah sejak sebelum Virus Corona melanda.
Hal itu gamblang disampaikan Rizal Ramli melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/4/2020).

• Viral 2 Dokter di Wuhan yang Positif Virus Corona Kulitnya Berubah Jadi Hitam, In Penyebabnya
• Ganjar Pranowo Beberkan Data Pemudik di Jawa Tengah saat Pandemi Corona: Jalur Darat Lebih Banyak
Pada kesempatan itu, mulanya Rizal Ramli menuding pemerintah menyewa jasa buzzer untuk menyelesaikan masalah Virus Corona.
"Kita nyewa buzzer jumlahnya cukup besar, bayangin masalahnya Corona, masalah kesehatan yang disewa buzzer," ucap Rizal Ramli.
"Ini pemerintah pikir dia bisa menyelesaikan masalah misinformasi dari buzzer."
Lantas, Rizal Ramli pun menyinggung adanya rasa pesimis yang dirasakan oleh seorang pejabat terhadap kondisi ekonomi negara.
Padahal, menurutnya sang pejabat mulanya sanggat percaya diri mengatakan tak ada dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Virus Corona.
"Ada juga pejabat yang tadinya super optimis kalau lihat pernyataannya, ekonomi Indonesia bagus, stabil, begini begitu," jelas Rizal Ramli.
"Tiba-tiba over night akhir Maret berubah menjadi super pesimis bahwa ekonomi Indonesia gara-gara Corona seolah-olah yang disalahkan hanya Corona."
Terkait hal itu, Rizal Ramli menyebut anjloknya perekonomian negara tak hanya disebabkan oleh wabah Virus Corona.
• Sandiaga Uno Gambarkan Kehidupan di Dunia Pasca Pandemi Corona: Kita akan Melihat Satu Realita Baru
Ia pun menyinggung sejumlah kebijakan yang dinilai keliru.
"Bukan kebijakan sebelumnya yang super konservatif, yang ngawur, dan tidak ada value edit-nya itu tiba-tiba menjadi super pesimis," ujar Rizal Ramli.
"Bahwa ekonomi Indonesia akan anjlok minus 2 persen."
Lebih lanjut, Rizal Ramli menyebut pemerintah kini tengah mencari-cari alasan atas anjloknya perekonomian.
"Sebetulnya ini hanya alasan yang dicari-cari untuk men-justifikasi, memberikan alasan bahwa budget defisit bisa ditingkatkan dari minus 3 persen GDP (Gross Domestic Product) jadi 5 persen GDP," tuturnya.
"Karena kalau ekonominya masih positif, tidak ada alasan untuk menaikkan budget defisit jadi 5 persen."
Bahkan, menurutnya kini pemerintah tengah memanfaatkan wabah Virus Corona untuk mengajukan utang lebih besar.
"Mumpung ada Corona, budget defisit kita tingkatin supaya bisa utang lebih besar," ungkap Rizal Ramli.
"Otaknya ini kan cuma utang, ilmunya itu enggak lebih dan enggak kurang," tukasnya.
• Yuli Warga Banten yang Tak Makan 2 Hari Meninggal Dunia: Satu Keluarga Hanya Minum Air Galon
Simak video berikut ini menit ke-3.19:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)