Breaking News:

Virus Corona

Di ILC, Stafsus Menkeu Ungkap Rizal Ramli 'Masih Sayang' Sri Mulyani

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi kritikan Ekonom Senior, Rizal Ramli.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Channel YouTube Indonesia Lawyers Club/Sekretariat Presiden
Menurut Yustinus Prastowo, kritikan Rizal Ramlikhususnya pada Sri Mulyani di ILC pada Selasa (21/4/2020)sebagai bentuk kepedulian. 

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi kritikan Ekonom Senior, Rizal Ramli.

Menurut Yustinus Prastowo, kritikan Rizal Ramli khususnya pada Sri Mulyani sebagai bentuk kepedulian. 

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/4/2020), mulanya Yustinus Prastowo menyampaikan rasa dukanya terhadap para pengusaha yang terdampak wabah Virus Corona.

 Bahas Corona di ILC, Fuad Bawazier Singgung Peran Luhut hingga Sri Mulyani: Kayak Kabinet Kaki Tiga

Ia mengakui situasi sekarang cukup sulit.

Namun, Yustinus menegaskan pemerintah juga berusaha sebaik dan secepat mungkin terkait masalah ini.

"Pertama tentu saya menyampaikan empati untuk teman-teman pelaku usaha tentu ini bukan hal yang mudah situasi yang sangat sulit."

"Tapi pemerintah juga memastikan terus bekerja merumuskan skema-skema yang tepat, cepat sehingga dapat menjawab tantangan yang sekarang kita hadapi. Itu yang menjadi tantangan kita bersama," jelas Yustinus.

Kemudian, Yustinus mengakui bahwa situasi wabah seperti ini membuat banyak hal berubah.

Yustinus juga menyinggung soal kritikan Rizal Ramli pada Menteri Keuangan, Sri Mulyani sebagai rasa sayang.

"Yang kedua sebelum saya menyampaikan apa yang disampaikan oleh Pak Rizal Ramli tentu kita melihat Corona ini mengubah banyak hal dalam hidup kita cara kita berelasi, cara kita memandang dunia luar, termasuk memandang diri kita itu semua berubah."

"Yang tidak berubah itu cuma satu rasa sayang Pak Rizal Ramli pada Sri Mulyani meskipun ada Corona," kata dia.

Sementara itu saat Yustinus menyampaikan statementnya, Rizal Ramli terlihat tengah memainkan handphone.

Sementara itu saat Yustinus menyampaikan statementnya, Rizal Ramli terlihat tengah memainkan handphone.
Sementara itu saat Yustinus menyampaikan statementnya, Rizal Ramli terlihat tengah memainkan handphone. (Channel YouTube Indonesia Lawyers Club)

 Kisah-kisah Pilu Masyarakat Terdampak Pandemi Virus Corona, Ada yang Tak Bisa Makan Dua Hari

Namun tampak Yustinus tidak menyinggung hal tersebut.

Yustinus melanjutkan pernyataannya, mengatakan bahwa ada hikmah di balik Virus Corona.

Akibat Virus Corona, birokrasi di pemerintahan berjalan semakin baik dan cepat.

Selain itu, Virus Corona juga membuat Pemerintah Pusat dan Daerah makin saling bersinergi.

"Nah saya ingin mengatakan Corona yang banyak hal tadi adalah bagaimana hal yang agak sulit kita lihat berubah cepat, sekarang berubah, misalnya bagaimana birokrasi berubah."

"Tentu Corona juga membawa berkah meskipun ada wabah ada berkah juga karena semua sekarang dipaksa untuk bekerja dengan cepat, responsif meskipun ada keterbatasan fisik, terlihat disini koordinasi, sinergi kelembagaan juga bisa cepat pusat dan daerah dan semakin solid," jelas dia.

Tak sampai di situ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga disebut bekerja makin baik.

"Antar kementerian lembaga, BNPB dalam berapa minggu berubah menjadi lembaga yang kredibel dan punya kompetensi yang cukup bagus," lanjutnya.

 Kata JK soal Kondisi Ekonomi di Tengah Wabah Corona: Kita Boleh Sulit, tapi Harus Tetap Makan

Kemudian, Yustinus menyinggung pernyataan Rizal Ramli yang sempat memuji Prabowo Subianto terkait penghematan anggaran alutsista.

Yustinus menjelaskan bukan hanya Prabowo Subianto yang melakukan realokasi anggaran, kementerian-kementerian lain juga demikian.

"Termasuk bagaimana Pak Rizal memberikan contoh Kementerian Pertahanan, banyak kementerian lain termasuk Pemda tanpa diminta sudah melakukan refocusing, realokasi."

"Menurut saya ini juga merupakan hal yang baik," jelas Yustinus.

Sehingga, Yustinus merasa kekompakan dalam pemerintah membuat penanganan Virus Corona semakin cepat.

"Dan karena keserempakan merespons maka terjadi percepatan," lanjutnya.

Sedangkan berdasarkan pantauan, Rizal Ramli yang mengenakan masker itu tampak cukup lama masih memainkan ponsel gengamnya. 

Lihat videonya mulai menit awal:

Rizal Ramli Nilai Strategi Jokowi Tingkatkan Ekonomi Salah

Ekonom Senior, Rizal Ramli sempat melontarkan kata maaf pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/4/2020).

Hal itu diungkapkan Rizal Ramli saat membahas masalah ekonomi di tengah wabah Virus Corona.

Rizal Ramli menilai terjadi pembagian strategi politik berdasarkan negara akibat Virus Corona.

 Di ILC, Rizal Ramli Sebut Ekonomi Terjatuh sebelum Corona: Pejabat Doyan Ngebantah yang Udah Bener

Menurut Rizal Ramli, Indonesia telah bergantung banyak pada China.

Sehingga, ia meminta agar Indonesia menarik diri dari China secepat mungkin

"Harus dipahami akibat krisis Virus Corona ini terjadi strategic geopolitical shift."

"Tadinya China itu pabrik dunia, semua multinasional punya pabrik di China, mereka belajar setelah ini bahaya ternyata."

"Kita enggak boleh sepenuhnya di China, kita harus keluar dari China secepat mungkin," kritik Rizal Ramli.

Lantas, ia menyebut Pemerintah Jepang yang berani keluar dari China dan kerja sama untuk investasi di beberapa negara lain.

"Pemerintah Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe kasih insentif buat perusahaan Jepang buat keluar dari China."

"Tapi ke mana mereka pergi? Mereka ternyata mereka hanya mau pergi ke Vietnam, mereka hanya mau pergi ke India, mereka hanya mau pergi ke Meksiko, Indonesia enggak masuk," serunya.

Lalu, ia menilai bahwa strategi Jokowi untuk mendatangkan investor salah.

Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli sempat melontarkan maaf.

 Rizal Ramli Kritik Pemerintah soal Penanganan Corona: Saya Rasa Harus Diingatkan Kolega

"Pak Jokowi enam tahun terakhir selalu bilang come to Indonesia, invest to Indonesia, enggak ada hasilnya."

"Mohon maaf Pak Jokowi ya karena you dont the right strategy (kamu tidak lakukan strategi yang benar), kenapa mau masuk ke ekonomi lima persen," kritiknya.

Menurut Mantan Menteri Ekonomi ini, untuk mendatangkan investor, ekonomi di dalam negeri harus lebih baik terlebih dahulu.

"India 7 persen, lain-lain tujuh persen, mereka ke sana dulu."

"Jadi pompa dulu ekonomi di dalam negeri ke tujuh persen nanti otomatis ekonomi masuk kok, di balik logikanya," katanya.

Meski demikian, Rizal Ramli masih percaya bahwa ekonomi Indonesia bisa nomor empat terkuat di dunia jika menggunakan strategi yang tepat.

"Nah kita para analis mengatakan tiga negara ini akan menjadi negara super power dalam 10 tahun yang akan datang itu Vietnam, India, Meksiko."

"Menurut syaa kalau kita canggih, kalau kita cerdas, Indonesia bisa the 4th economic super power dalam 10 tahun yang akan datang," ujarnya.

 Data Tunjukan Kasus Kematian Pria akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Apa yang Jadi Penyebabnya?

Mantan Ketua Bulog tersebut meminta agar Indonesia mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung pada negara manapun.

"Konstitusi kita jelas-jelas bebas aktif, Indonesia enggak boleh ikut blok barat, blok timur, kita harus bebas aktif," ungkap dia.

Lihat videonya mulai menit ke-20:37:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Indonesia Lawyers Club (ILC)Rizal RamliSri Mulyani
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved