Virus Corona
Pengusaha Restoran Buka-bukaan soal Rugi karena Corona, Karni Ilyas: Kalau Penyakit Sudah Komplikasi
Pengusaha restoran menceritakan bagaimana kondisi bisnis rumah makan saat ini di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Dan ini dampaknya bagi kita sangat luar biasa," ujar Emil.
"Enggak pernah krisis yang menyebabkan restoran itu ambruk, baru kali ini."
"Tahun '98 kita enggak ambruk, kita terus jalan, bagus, cuman kali ini saja kita ambruk, semua," sambungnya.
"Sekarang ambruk gara-gara harus tutup (restoran) Pak," balas Karni Ilyas.
• Karni Ilyas Jawab Curhatan Susi Pudjiastuti soal Bantuan Terdampak Corona: Bingung Juga Pemerintah
Layaknya Penyakit Komplikasi
Emil lanjut menjelaskan hanya untuk memberi promo pun pengusaha tetap harus membayar biaya.
"Jadi bagaimana kita mau survive, waktu itu mal sepi, kita terus kasih promo," katanya.
"Promo-promo di dalam mal kena pajak, jadi serba salah juga," imbuhnya.
Kini yang menjadi beban pikiran para pengusaha berdasarkan penjelasan Emil, adalah pembayaran THR, dan kewajiban kepada karyawan yang lain.
Untuk memenuhi kewajiban karyawan, Emil meminta adanya keringanan dari bank, pajak, retribusi, hingga penundaan BPJS untuk jangka waktu satu tahun.
Emil mengatakan apabila pandemi Covid-19 sudah selesai pada Juni, mungkin sudah ada restoran yang dapat kembali buka.
Namun akan ada banyak restoran yang kesulitan memperoleh kembali uang untuk memulai usaha mereka lagi.
"Kalau misalnya bulan Juni sudah selesai, mungkin ada yang bisa mulai (buka)," kata Emil.
"Begitu mulai kita perlu uang lagi, perlu uang dari mana kita mintanya, bank enggak mau kasih."
"Yang dulu saja belum bayar, gimana mau kasih lagi," lanjut Emil.