Breaking News:

Terkini Daerah

Kronologi Balita Dua Tahun Meninggal karena Meminum Cairan Disinfektan, Ayah: Enggak Banyak Minumnya

Seorang balita berusia dua tahun tewas karena tak sengaja meminum cairan disinfektan, Senin (20/4/2020) malam.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribunnews.com
Ilustrasi mayat. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang balita berusia dua tahun tewas karena tak sengaja meminum cairan disinfektan, Senin (20/4/2020) malam.

Balita berinisial MA tersebut berasal dari Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.

MA yang berjenis kelamin laik-laki tersebut sempat kritis saat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu.

Diduga Kelaparan, Berikut Kronologi Meninggalnya Ibu di Banten, Pemkot: Jangan Saling Menyalahkan

Dilansir Kompas.com, Selasa (21/4/2020), ayah MA, Sihabudin membenarkan kabar meninggal putranya tersebut.

"Ia putra kedua kami, meninggal dunia di Rumah Sakit Palabuhanratu," tutur Sihabudin melalui pesan singkat.

Sihabudin mengatakan keluarga sudah ikhlas melepaskan kepergian sang anak.

"Kami keluarga semuanya pasrah," ungkapnya.

Sihabudin merupakan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) di Kecamatan Bantargadung.

Ia mendapatkan cairan disinfektan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Cairan tersebut awalnya akan digunakan untuk menyemprot lingkungan sekitar agar terbebas dari Virus Corona.

"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," ujar Sihabudin.

Sempat Viral karena Tidak Bisa Makan selama Dua Hari, Seorang Ibu di Banten Meninggal Dunia

Dilansir TribunJabar.com, Selasa (21/4/2020), Sihabudin menuturkan kronologi kejadian nahas tersebut.

Kejadian bermula saat MA yang baru pulang dari bermain merasa kehausan.

"Saya sedang menyemprot di masjid dekat rumah, sisa cairan di dalam botol air mineral saya simpan di bawah kursi. Saat itu anak saya pulang main diantar sama eyangnya, mungkin dia haus," tutur Sihabudi.

MA sempat mengatakan ingin minum, ia langsung mengambil botol air minum yang berisi sisa cairan disinfektan dan meminumnya.

"Dia bilang ke eyangnya, 'Eyang aa mau minum', langsung ambil sisa cairan disinfektan di dalam botol," sambung Sihabudin.

Sihabudin mengaku anaknya belum sempat minum banyak cairan tersebut, karena sempat dilarang oleh eyangnya.

"Sempat dilarang sama eyangnya, 'Akang jangan', dia tetap minum, enggak banyak minumnya, di situ istri saya kaget, bilang ke saya 'Ini kenapa wajahnya pucat'," jelas Sihabudin.

MA sempat diminumi minyak sayur agar memuntahkan cairan disinfektan yang terlanjur masuk ke tenggorokannya.

Namun karena kondisinya yang makin mengkhawatirkan, MA kemudian dibawa ke rumah sakit.

"Sebelum dibawa ke rumah sakit sempat dipancing pakai minyak sayur, sempat muntah,"  terang Sihabudin.

Setelah diberikan pertolongan pertama, akhirnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.

Kata Adi Prayitno soal Kisruh Kartu Pra Kerja, Soroti Nama Belva Devara: Secara Moral Kurang Bagus

Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.

Menurut Sihabudin, informasi dari petugas medis anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).

Namun alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina. Namun ruang PICU di kedua rumah sakit itu informasinya penuh.

"Karena kondisinya masih lemas akhirnya saya bawa ke rumah sakit, kata petugas medis perlu dirawat di ruang PICU dan ada di rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH) dan Hermina," ungkap Sihabudin.

"Tapi katanya dua RS itu penuh saya kebagian antrian nomor 3 di Bunut, nunggu keputusan jam 21.00 WIB," ujarnya.

Karena kondisi yang terus memburuk, MA kemudian dinyatakan meninggal pada Senin (21/4/2020) malam.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Humas RSUD Palabuhanratu, Bili Agustian yang mengatakan korban meninggal pada sekitar pukul 22.48 WIB.

"Pasien diduga keracunan yang masuk ke RS Palabuhanratu inisial M.AS usia 2.8 tahun masuk IGD Senin (20/4/2020) pukul 13.00 WIB," tutur Bili.

"Kondisi pada saat masuk IGD lemah penurunan kesadaraan. Pengakuan keluarga pada saat masuk IGD anak tersebut meminum cairan desinfektan."

"Meninggal tanggal 20 April 2020 jam 22.48 WIB. Untuk diagnosa terakhir silahkan menayakan ke pihak keluarga," pungkasnya. (TribunWow.com/ Via)

Tags:
BalitaDisinfektanKronologi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved