Virus Corona
Bantah Yuli Meninggal karena Tak Makan 2 Hari, Adik Kandung: Niat Beliau Baik, Capek Bagikan Sembako
Adik Almarhumah Yuli (43), Uci sebagai perwakilan keluarga besar memberikan klarifikasi terkait penyebab meninggalnya sang kakak.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Adik Almarhumah Yuli (43), Uci sebagai perwakilan keluarga besar memberikan klarifikasi terkait penyebab meninggalnya sang kakak.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa Yuli meninggal setelah sempat kelaparan akibat tidak makan selama dua hari.
Ditambah lagi bahwa Yuli tidak mendapatkan bantuan untuk melangsungkan hidupnya di tengah pandemi Virus Corona.

• Cara Dapatkan Rapid Test Virus Corona Gratis, Dilakukan secara Drive Thru pada 2 Tempat di Jakarta
Dilansir TribunWow.com, Uci membantah jika kakaknya tersebut meninggal dikarenakan kelaparan.
Terlebih, Uci juga tidak setuju jika kakaknya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah yang dinilai menjadi penyebab utamanya.
Menurutnya, Yuli meninggal karena mengalami kecapekan.
Dan sebaliknya, Yuli bahkan mendapatkan banyak bantuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain sebagai masyarakat yang terdampak Virus Corona.
Namun yang membuat dirinya mengalami kecapekan adalah bantuan yang didapat tersebut justru dibagikan kembali kepada tetangga sekitar yang juga sedang membutuhkan.
Hal ini disampaikan Uci dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang tayang di Youtube Talk Show tvOne, Selasa (21/4/2020).
"Saya akan memberikan klarifikasi atas berita yang telah merebak di media masa, di media online, atau di media-media lainnya," ujar Uci.
"Saya selaku perwakilan dari keluarga besar Yuli, saya akan memberikan klarifikasi bahwa kakak saya meninggal itu bukan karena mati kelaparan atau karena tidak makan dua hari," katanya.
"Kakak saya meninggal karena kelelahan atau kecapekan karena dia itu niatnya beliau cukup baik, setelah dia mendapatkan bantuan, bantuan banyak datang, dan dia berniat sembako yang banyak dia terima dia ingin bagikan kembali kepada tetangga-tetangga yang sama, istilahnya susah," terang Uci.
• Perppu Corona Berlaku sampai 2022, Refly Harun; Jangan-jangan Tinggalkan Bom di Presiden Berikutnya
Oleh karena itu, Uci mengatakan Yuli menjadi kelalahan dan mengakibatkan sampai pingsan dan akhirnya meninggal.
"Jadi dia itu pada saat kejadian pingsan, dia sedang membungkus sembako yang sudah dia terima dan dia bungkus kembali untuk dibagikan ke tetangga-tetangga dekat," pungkasnya.
Simak videonya:
Tanggapan Camat Setempat: Kalau dari Dampak Makan Enggak Mungkin
Camat Serang, Banten, TB Yasin, menampik kabar warga yang sempat ramai diberitakan ibu Yuli (43) yang tidak makan dua hari meninggal karena kelaparan.
Kabar soal warga yang bernama Yuli yang merupakan warga Lontar baru, Kota Serang, sebelumnya viral di media sosial dan jadi pemberitaan media.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, Selasa (21/4/2020), Yuli meninggal dunia pada, Senin (20/4/2020), setelah dikabarkan tidak makan dan hanya minum air galon.

• Gerakan Indonesia Peduli dan Bersatu Mendukung Imbauan Pemerintah terkait Virus Corona
Yuli diketahui meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru, Kota Serang.
Mendengar kabar tersebut, TB Yasin sebagai Camat di wilayah Serang menampiknya.
Ia mengatakan bahwa meninggalnya Yuli yang ramai disebut-sebut karena kelaparan adalah tidak mungkin.
Menurutnya, seseorang masih akan bertahan tanpa makan selama dua sampai tiga hari.
Apalagi, ia mengaku pihaknya telah memberikan bantuan siap masak sejak Sabtu kemarin.
"Kalau dari dampak makan sih enggak mungkin, karena manusia itu bisa bertahan 2-3 hari lah," kata TB Yasin.
"Dan kalau seandainya Bu Yuli itu tidak makan dua tiga hari itu kelihatannya lemas."
"Sedangkan hari Sabtu jajaran Muspika pun sudah datang, sudah menengok, sudah memberikan bantuan ala kadarnya dan itu sudah bisa dimasak," terangnya.
• Tak Ingin Ada Campur Politik di Tengah Corona, Ganjar Pranowo: Seperti Komentar di Youtube Hari Ini
Yuli diketahui meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru, Kota Serang.
Almarhum tutup usia dengan meninggalkan seorang suami dan empat orang anak yang masih kecil.
Berdasarkan diagnosis sementara, Yuli diketahui meninggal akibat serangan jantung.
Meskipun, ia diketahui tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas.
"Visum resmi belum dikeluarkan tapi diagnosa klinisnya diperkirakan almarhum meninggal karena serangan jantung," ujar Hari Pamungkas seperti disampaikan di Kompas TV.
Simak video selengkapnya:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Rilo Pambudi)