Breaking News:

Virus Corona

Waspada Gejala Baru Virus Corona, Timbul Lesi Keunguan di Sekitar Kaki, Tanda-tanda seperti Campak

Tak sedikit orang yang terinfeksi Covid-19 melaporkan munculnya lesi dermatologis kecil di kaki mereka

Editor: Atri Wahyu Mukti
General Council of Official Colleges of Podiatrists in Spain/IFL Science
Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala Virus Corona pada umumnya muncul. 

TRIBUNWOW.COM - Tak sedikit orang yang terinfeksi Covid-19 melaporkan munculnya lesi dermatologis kecil di kaki mereka.

Tanda-tanda seperti campak itu kebanyakan dialami oleh anak-anak dan remaja.

Dilaporkan, lesi di kaki muncul sebelum gejala Virus Corona lain muncul.

Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala virus corona pada umumnya muncul.
Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala virus corona pada umumnya muncul. (General Council of Official Colleges of Podiatrists in Spain/IFL Science)

Tak Ingin Ada Campur Politik di Tengah Corona, Ganjar Pranowo: Seperti Komentar di Youtube Hari Ini

Hal ini mungkin bisa menjadi tanda awal timbulnya penyakit Covid-19.

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.

"Temuan aneh ini telah dilaporkan dalam banyak kasus di beberapa negara, termasuk Italia, Perancis, dan Spanyol," menurut penyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Umum Perguruan Tinggi Podiatris (dokter spesialis masalah kaki) di Spanyol.

Dilansir IFL Science, Jumat (17/4/2020), lesi berwarna keunguan mirip cacar air atau chilblains (peradangan di pembuluh darah kecil yang ada di sekitar jempol kaki) itu muncul di sekitar jari kaki dan sering sembuh tanpa meninggalkan bekas di kulit.

Dewan Podiatris mendesak perguruan tinggi dan anggotanya untuk sangat waspada.

Karena ini (lesi di kaki) mungkin merupakan tanda deteksi Covid-19 yang dapat membantu mencegah penyebaran," imbuh pernyataan dewan tersebut.

"Dewan Podiatris ingin mengingatkan para orangtua dan kemungkinan korban, mengingat sifat lesi yang jinak maka tanda ini harus dipantau. Termasuk munculnya gejala klinis lain yang merupakan karakteristik Covid-19, seperti batuk, demam, gangguan pernapasan, dan lainnya."

WHO Sebut Virus Corona Bukan Berasal dari Lab di Wuhan: Semua Bukti yang Ada, Berasal dari Hewan

Federasi Podiatris Internasional mengungkap temuan ini dalam laporan kasus yang menggambarkan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun tiba-tiba memiliki lesi di kaki berdiameter antara 5-15 milimeter bulan lalu.

Dua hari kemudian, bocah itu mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, gatal-gatal hebat, serta muncul sensasi rasa terbakar di kaki yang berlangsung lebih dari seminggu, sebelum sembuh dengan sendirinya.

Dokter tidak dapat mengonfirmasi bahwa lesi di kaki dipicu oleh Covid-19 karena situasi darurat yang sedang dihadapi Italia saat ini.

Namun, ada kemungkinan bocah itu tertular Virus Corona baru dari ibu dan saudara perempuannya yang dikonfirmasi Covid-19 lebih dulu, sebelum lesi di kaki muncul.

Studi kecil sebelumnya di Italia juga menunjukkan bahwa sekitar satu dari lima pasien dengan Covid-19 mengalami manifestasi kulit, seperti kulit merah dan gatal-gatal.

Podiatris atau dokter spesialis masalah kaki mengatakan, penting untuk mempertimbangkan lesi di kaki sebagai gejala potensial dari Covid-19 sebelum yang lain berkembang.

IDI Punya Data Beda soal Jumlah Kematian Pasien Corona, Istana Tetap Percaya Jubir Achmad Yurianto

Jika seseorang memiliki lesi dan tidak memiliki riwayat sengatan, luka bakar, atau trauma lainnya, dokter menyarankan untuk mengisolasi orang tersebut dalam karantina dan mengobati dengan kortikosteroid topikal--krim untuk mengobati masalah dermatitis, gatal, radang, bahkan pembengkakan.

"Lakukan konsultasi dengan profesional medis melalui jarak jauh dan kirimlah foto ke dokter. Jika mungkin, mintalah tes Covid-19. Hanya pergi ke rumah sakit jika ada keadaan darurat," saran para pakar. 

Cara Membersihkan Bahan Makanan dari Luar selama Pandemi Virus Corona

Anda harus membersihkan bahan makanan yang dibeli dari luar dengan hati-hati saat Anda pulang.

Ini akan mengurangi kemungkinan penyebaran virus ke orang lain atau permukaan di rumah Anda.

Elizabeth L. Andress , PhD, seorang profesor makanan dan nutrisi di Universitas Georgia, mengatakan setidaknya Anda harus mencuci tangan setelah membongkar dan menyimpan bahan makanan Anda.

Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19 (Freepik)

Jika Anda khawatir tentang kemungkinan kontaminasi pada bahan makanan, Anda dapat mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi diri.

"Beberapa orang mungkin memilih untuk menghapus atau mencuci kaleng dan kotak makanan sebelum menyimpannya untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus," kata Andress.

 Cegah Penyebaran Covid-19 Semakin Meluas, Jokowi Resmi Larang Mudik untuk Masyarakat

Selain itu, Anda juga bisa membuang kemasan sekali pakai.

Setelah selesai, ia menyarankan agar Anda mencuci meja, atau permukaan lain yang disentuh oleh bahan makanan atau tas belanjaan Anda.

Kemudian cuci tangan lagi.

Jika Anda menggunakan tas kain, cuci dengan sabun cuci di mesin cuci dan keringkan secara menyeluruh sebelum menggunakannya kembali.

Membersihkan makanan seperti ahli bedah

Jika Anda merupakan seseorang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit parah, Anda mungkin ingin mengadopsi "teknik steril" yang dimodifikasi yang direkomendasikan oleh Dr. Jeffrey VanWingen, seorang dokter keluarga yang berpraktik di Grand Rapids, Michigan.

VanWingen mengatakan bahwa salah satu pilihan adalah meninggalkan barang belanjaan Anda di garasi atau teras Anda selama setidaknya 72 jam untuk memungkinkan virus menjadi tidak aktif.

Hal ini sebenarany tidak memungkinkan bagi banyak orang.

Namun, bagian penting dari metode VanWingen adalah menyiapkan stasiun pembersih untuk menghindari kontaminasi makanan atau permukaan lain di rumah Anda.

 Italia Menuju Akhir Lockdown? Pemerintah Setempat Mulai Izinkan Sebagian Bisnis Buka Kembali

Setelah itu, Anda harus membersihkan semua kemasan dengan disinfektan sebelum menyimpan bahan makanan Anda.

Anda juga dapat membuang kemasan dan memindahkan makanan ke kantong atau wadah bersih.

Untuk buah-buahan dan sayuran, VanWingen menyarankan untuk menggosoknya setidaknya selama 20 detik dengan sabun dan air.

Namun, Badan yang menangani soal makanan dan obat-obatan tidak merekomendasikan menggunakan sabun saat membersihkan produk karena risiko tertelan.

Jadi jika Anda memilih untuk menggunakan sabun dan air pada buah-buahan dan sayuran Anda, bilas sepenuhnya dengan air bersih sebelum disimpan.

Mengambil tindakan pencegahan ini dengan bahan makanan Anda dapat membantu Anda menurunkan peluang terkena virus.

Jika Anda sakit, Anda harus berhati-hati untuk melakukannya lindungi keluarga Anda.

"Jika seseorang dalam rumah tangga Anda dipastikan positif dengan Covid-19, menunjukkan gejala penyakit, atau menunggu hasil tes, mereka harus mengambil langkah pembersihan dan desinfeksi tambahan di sekitar rumah," kata Andress.

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri/TribunWow.com/Maria N))

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Baru Virus Corona, Muncul Lesi Keunguan di Sekitar Jari Kaki"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Kaki
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved