Terkini Daerah
Viral Video Tukang Becak Dipukuli Satpam di Solo, Begini Cerita Versi Korban, Awalnya Mau Buang Air
Gara-gara menumpang buang air kecil, seorang pengayuh becak di Solo ini malah babak belur dipukuli satpam.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Aksi pemukulan yang dialami oleh seorang tukang becak di Kota Solo, Jawa Tengah oleh sejumlah oknum satpam viral di media sosial.
Peristiwa yang dialami oleh Ngadino Cipto Wiyono itu terjadi di depan pos satpam Museum Keris Solo pada Jumat (17/4/2020) pukul 15.30 WIB.
Dilansir oleh TribunSolo.com, menantu korban, Toni Handriyanto menceritakan kejadian tersebut saat ditemui pada Senin (20/4/2020).
• Viral Tukang Becak Dipukuli Satpam, Keluarga Korban: Mau Kencing setelah Balik Diteriaki Maling
Ia mengatakan, Ngadino mengalami tindak penganiayaan itu seusai menurunkan penumpang di selatan Museum Keris.
Ngadino yang saat itu ingin kencing kemudian melompati pagar.
Namun, dirinya langsung diteriaki maling oleh satpam.
Ngadino pun berusaha memberikan penjelasan pada para oknum satpam tersebut, tetapi tak didengar.
"Kemudian melompat pagar, maksudnya cuma mau kencing, setelah mau balik diteriaki maling," tutur Toni.
"Tanpa pemberitahuan dipukuli, bapak sudah coba memberi kejelasan, tapi sama sekali tidak didengar tetap disalahkan terus," imbuhnya membeberkan.
• Langsung ke Solo setelah Dengar Kabar Ibunya Meninggal, Nunung Didampingi Suami dan 2 Petugas RSKO
Tiga oknum satpam kemudian diduga melakukan pemukulan dengan tangan kosong dan tongkat kayu mengarah ke wajah Ngadino.
"Memukulnya pakai benda dan tangan kosong, juga tendangan, saya pikir satpam mungkin interogasi dulu ngapain kamu kesini, tapi tidak, malah main hakim sendiri," ujar Toni.
Seusai mendapatkan perlakuan itu, Ngadino tidak diperbolehkan pulang dan dibawa ke Kantor Kelurahan Sriwedari.
"Petugas kelurahan cuma ada dua orang, oknum satpam itu bilang, ini habis lompat pagar, setelah itu ditinggal tanpa kejelasan," kata Toni.
Pihak kelurahan pun menghubungi Polsek Laweyan agar ditindaklanjuti.
Saat petugas datang, korban hanya ditanya mengenai kronologi kejadian saja.
"Petugas polsek datang terus tanya kronologi kejadiannya bagaimana, terus dijelaskan sama bapak saya," jelas Toni.
"Setelah dijelaskan, muka bapak dibersihkan dan diberi Betadine, terus suruh pulang, tanpa pelaku ditanyai," imbuhnya membeberkan.
• Satpam RS Kariadi Positif Corona Nekat Mudik dan Main Voli dengan Karang Taruna, 500 Warga Diisolasi
Ngadino kemudian pulang ke rumah di daerah Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
"Pukul 19.00 WIB, saya diberi kabar, langsung keluar dan saya ajak periksa ke Rumah Sakit dr Oen Solo Baru," ucap Toni.
Keluarga mengaku, Ngadino sebenarnya sudah mangkal di daerah Galeri Keris tersebut sejak tahun 1982 dan kerap menumpang buang air kecil di tempat itu.
"Harusnya satpam sudah hafal, tapi ini satpam memang arogan," ujar seorang kerabat Ngadino.
Kini, pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Surakarta.
"Sabtu sekira pukul 14.00 WIB buat laporan ke Polresta Solo," katanya.
"Masih nunggu proses dari pihak Polres Solo," ujar Toni.
"Nanti mediasi dulu tidak apa-apa, pihak keluarga nuntut keadilan," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Cerita Lengkap Kasus Tukang Becak Dipukuli yang Sita Perhatian Ganjar Pranowo, Begini Versi Korban