Breaking News:

Kabar Tokoh

Rocky Gerung Bantah Pertanyaan Refly Harun soal Tak akan Menikah: On Going

Pengamat Politik, Rocky Gerung menegaskan dirinya bukan tidak akan menikah.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel YouTube Refly Harun
Pengamat Politik, Rocky Gerung menegaskan dirinya bukan tidak akan menikah pada Refly Harun 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung menegaskan dirinya bukan tidak akan menikah.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat melakukan video call dengan Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun yang ditayangkan pada Channel YouTube Refly Harun pada Minggu (18/4/2020).

Dalam acara itu, Refly Harun sempat bertanya pada Rocky Gerung belum menikah.

Andaikan Dirinya Bisa Bantu Presiden, Rocky Gerung: Kalau Diminta, Maka Saya Enggak Mau Jadi Stafsus

Menurur Rocky Gerung, perkawinan adalah hak.

Sehingga orang berhak memilih jalannya untuk menikah atau tidak.

"Dalam hukum itu perkawinan adalah hak karena itu boleh dipakai boleh hak."

"Agama adalah hak boleh dipakai boleh tidak ini soal hukum," kata Rocky.

Hal itu sama seperti hak memilih dalam politik.

"Sama seperti hak memilih juga karena disebut hak boleh dipakai boleh enggak dipakai," sambungnya. 

Sehingga, kesendiriannya disebut Rocky adalah bagian tidak memakai hak konstitusi.

"Kalau saya jomblo itu artinya saya belum memakai hak yang disediakan konstitusi."

"Sama kalau golput sama saya tidak menggunakan hak untuk memilih," ucapnya.

Ia mengatakan dirinya ingin membedakan antara pilihan pribadi dengan kebudayaan yang terjadi di masyarakat.

Rocky Gerung Bandingkan Kepemimpinan Jokowi dengan Donald Trump: Presiden Indonesia Diganggu Terus

Rocky ingin masalah nikah atau tidak itu sebagai pilihan pribadi.

"Kita membedakan antara reference indvidual seseorang terhadap peristiwa kebudayaan."

"Maka saya pisahkan reference individu dengan peristiwa kebudayaan dengan aturan konstitusi," sambung Pengamat Politik 60 tahun ini.

Lalu, secara sederhana Rocky menjelaskan bukan bermaksud tidak akan menikah,

Melainkan hanya belum menikah.

"Ya kalau yang tanya itu misalnya presenter infotainment tentu saya jawabnya lain itu."

"Kenapa Mas Rocky Gerung itu tidak menikah? Bukan tidak sebetulnya."

"Tidak itu artinya final, tapi kan belum final, saya tidak mengatakan tidak, belum," ungkap dia.

Sebut Pemerintah Tawarkan Optimisme Palsu dalam Tangani Covid-19, Rocky Gerung: Lockdown Aja Total

Rocky menegaskan bahwa belum itu bukan berarti tak akan pernah terhadi.

"Belum juga bisa jadi abadi tapi statusnya adalah on going. Sebenarnya not yet."

"Nah kalau yang nanya Refly saya jawab secara konstitusional, kalau yang tanya presenter infotainment mungkin saya akan jawab silahkan Anda tanya pada bekas pacar saya," jelas Rocky sambil tertawa.

Lihat videonya mulai menit ke-4:29:

Singgung Stafsus Jokowi

Pada kesempatan yang sama, Rocky sempat menyinggung soal masalah Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat menuai polemik.

Mulanya, Refly Harun bertanya pada Rocky.

 Erick Thohir Copot Refly Harun dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Apa Alasannya?

Jika Rocky diberi kesempatan untuk membantu presiden, presiden Indonesia mana yang ingin dibantu oleh pengamat politik asal Manado tersebut.

"Pertanyaanya Bung kita tahu bahwa ada Presiden dari Bung Karno kemudian Pak Harto, Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi, ada tujuh."

"Nah pertanyaannya adalah kalau Bung Rocky diberikan kesempatan direkrut ke dalam tim Presiden ini dalam posisi yang sangat penting dan menentukan, sehingga Bung Rocky pasti mau, kepada Presiden mana Bung Rocky mau bekerja sama atau mau direkrut mana yang paling dipilih."

"Mana yang paling tidak dipilih, silakan," tanya Refly Harun.

Menjawab pertanyaan itu, Rocky  justru menegaskan jika ia memang berkesempatan membantu Presiden maka ia tak mau menjadi Staf Khusus.

Lalu, ia menyinggung masalah Staf Khusus Andi Taufan Garuda Putra yang sempat mengirim surat ke semua camat di Indonesia dengan kop resmi Sekretariat Kabinet RI.

"Saya mulai kalau saya diminta, maka saya enggak mau jadi Stafsus," ujar Rocky.

"Apalagi stafsus yang bikin surat," timpal Refly.

"Nanti saya punya godaan jual beli surat atas nama kop surat Istana perintahin camat untuk kasih order kepada perusahaannya, enggak mau saya begitu," sambung Rocky lagi.

 Curiga Ruang Guru Aji Mumpung, Refly Harun Minta Belva Mundur dari Stafsus: Tak Perlu Tanya Presiden

Kemudian, Refly mengulang pertanyaanya kepada siapa Rocky mau membantu.

Rocky menjawab dirinya ingin membantu Presiden pertama, Soekarno.

"Pokoknya jabatan itu penting, Bung Rocky mau, dan jabatan itu sangat strategis," tanya Refly.

"Saya ini untuk membantu Bung Karno, Presiden Soekarno karena saya merasa Bung Karno gagal dalam satu hal yaitu melakukan kaderisasi."

"Banyak orang cuma mau namanya di belakangnya ada Soekarnoputri Soekarnoputra," jawab Rocky.

Rocky ingin membantu Soekarno agar para pendukungnya bisa berpikir seperti sang Presiden pertama.

"Tetapi pikiran Soekarno yang sangat dialektik tidak diakui kader-kadernya akhir-akhir ini."

"Nawacita yang kita tahu sebagai gagasan Bung Karno juga dipakai istilahnya doang."

"Nyawa dari nawacita hilang sebagai cita-cita di tangan rezim hari ini yang memakai nawacita," jelasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Rocky GerungRefly Harun
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved