Virus Corona
IDI Jelaskan 3 Faktor Penyebab Beda Data Virus Corona di Indonesia: Ada Contoh Nyata
Ketua BHP2A IDI, dr. Nazar memberikan penjelasan alasan terjadinya perbedaan data Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
"Yang ketiga juga ada PDP yang belum dilakukan laboratorium asesmen dengan lengkap sudah meninggal," ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Nazar juga memberikan sedikit contoh nyata dari rekan sejawatnya yang meninggal akibat Virus Corona.
Namun sampai meninggal, belum diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.
"Nah, ada contoh nyata dari sejawat kami," kata dr. Nazar.
"Yaitu beliau almarhum ini sampai meninggalnya belum keluar hasil swabnya."
"Nah ini dalam satu kluster, dalam satu kota atau di satu rumah sakit apabila konfirmasi ini belum jelas, pasti secara regional akan berbeda angka, baik angka kematian, angka kesakitan atau angka kesembuhan, kemudian secara nasional apalagi," pungkasnya.
• Larang Semua Masyarakat Mudik, Jokowi Singgung Hasil Survei: 24 Persen Angka yang Sangat Besar
Simak videonya sejak menit awal
Dianggap Terus Menutupi Data soal Corona, Jokowi Minta Semua Jajarannya Terbuka
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak terbuka dalam menangani Virus Corona.
Jokowi tidak ingin ada yang ditutup-tutupi oleh jajarannya perihal Virus Corona.
Hal itu menyusul banyaknya anggapan yang menyebut pemerintah seakan-akan menutupi dan tidak transparan.
Mulai dari data pasien Virus Corona, hingga dana yang dikeluarkan untuk wabah tersebut.

Sebelumnya hal ini sudah ditindak lanjuti oleh Juru Bicara Pemerintah penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
Pada setiap kesempatannya saat memaparkan update jumlah Virus Corona, Yurianto sudah menjelaskan lebih rinci, termasuk mengungkapkan jumlah orang yang diperiksa.
• Bahas Potensi Kriminal dan Teroris di Tengah Corona, Deputi Kominfo BIN: Sudah Dilakukan Antisipasi
"Komunikasi yang terbuka, sistem data dan informasi yang terbuka kepada semua pihak, jangan ada yang mengangap-anggap lagi kita ini menutup-nutupi," ujar Jokowi.