Virus Corona
Soal Transparansi Data Corona Indonesia, Epidemiologis Inggris: Hati-hati saat Anda Lihat Semuanya
Epidemiologis asal Inggris, Roger Saunders menilai langkah pemerintah dalam mengatasi Virus Corona di Indonesia sudah tepat.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Lihat videonya mulai menit ke-4:37:
Istana akui ada Kendala dalam Transparansi Data
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini meminta agar pihak terkait secara buka-bukaan membuka data Virus Corona.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Brian Sriprahastuti menjelaskan bahwa sebenarnya Jokowi sudah sering membahas soal keterbukaan data.
Namun, Brian Sriprahastuti mengakui adanya kendala dalam masalah keterbukaan data.
• Data Covid-19 Direvisi, Jumlah Korban Meninggal akibat Corona di Wuhan Naik 50 Persen Jadi 3.869
"Ya sebetulnya masalah transparansi data dan integrasi data juga itu sudah apa namanya menjadi isu yang setiap saat kita angkat disampaikan Bapak Presiden setiap saat."
"Tetapi memang kita harus akui ada keterbatasan selama sejak ada kasus pertama hingga bulan-bulan ini kan kita masih mengalami kendala," ujar Brian seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Jumat (17/4/2020).
Namun, kendala yang dimaksud bukan karena kesengajaan.
Melainkan adanya keterbatasan laboratorium tes Virus Corona.
Sehingga, pemerintah harus menunggu lebih lama hasil tes yang didapatkan.
"Nah kendala utama ini sebetulnya bukan masalah transparansi datanya, kendala utama yang kita hadapi adalah masalah bahwa untuk menyampaikan kasus yang ada itu kan harus dikonfirmasi secara laboratorium."
"Dan laboratorium itu saat pada awal itu hanya terbatas ada di beberapa tempat saja," ujar dia.
• Hari Ini Kota Palembang Resmi Berstatus Zona Merah Virus Corona, 54 Orang Positif Covid-19
Akan tetapi kini Indonesia lebih banyak memiliki laboratorium Virus Corona.
Semakin banyak laboratorium Virus Corona semakin banyak pula data yang bisa disampaikan pemerintah.
Tak hanya itu, kini laboratorium Covid-19 tersebut juga sudah tersedia di daerah-daerah.