Virus Corona
Kabar Baik, Amerika Serikat Temukan Obat Penyembuh untuk Virus Corona
Ada 2 jenis obat yang sedang mengalami uji coba (Clinical Trials) yaitu, Remdesivir vs. Hydroxy Chloroquine.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Penulis : Prof. Dr. TARUNA IKRAR, M.Pharm, PhD. (Dokter Ahli Farmakologi&memberAmerican Collage of Clinical Pharmacology)
TRIBUNWOW.COM - Corona Virus Diseases (COVID-19) mewabah secara global atau menjadi pandemik.
Bahkan telah menginfeksi lebih 2 jutaan (tepatnya 2,399,849 jiwa) penduduk dunia dan lebih 190 Negara di seluruh dunia, dengan tingkat kematian yang sangat tinggi hingga ratusan ribu pasien (164,929 Jiwa).
Wabah ini bisa menjadi ancaman bukan saja Kesehatan tetapi ancaman resesi ekonomi global dan sosial.
Khusus di Amerika Serikat, telah mewabah ke seluruh penjuru negeri, meliputi 50 negara bagian, dengan episentrum COVID-19 adalah New York. Jumlah infeksi sampai dengan hari ini adalah 761,379 jiwa, dan tingkat kematian 40,419 jiwa. dari seluruh jumlah test dengan menggunakan swab & qPCR telah mencapai lebih 4 jutaan sampel.
Selanjutnya, ada 2 jenis obat yang sedang mengalami uji coba (Clinical Trials) yaitu, Remdesivir vs. Hydroxy Chloroquine.
Hasil Uji Klinis Memberikan Harapan
Ribuan Pasien Covid-19 dengan kasus yang parah di Amerika Serikat, diberikan obat remdesivir sebagai bagian ujicoba (Clinical Trials) obat pemangkas melawan Penyakit Corona Virus COVID-19.
Hasil uji klini obat Remdesivir ini memberikan hasil yang menakjubkan, di mana gambaran pasien yang awalnya masuk dengan kondisi yang parah dan kritis, dapat pulih dengan cepat, bahkan setelah beberapa hari dirawat sebagian besar dizinkan pulang kerumah karena telah dianggap telah sehat.
Sebagian besar pasien yang dilakukan uji klinis obat remdisivir ini, memiliki gejala pernapasan dan demam yang parah, tetapi dapat berakhir sembuh.
Tentu ini merupakan berita yang luarbiasa menggembirakan.
Karena sebagaimana kita ketahui, bahwa COVID-19 ini telah menjadi wabah yang pandemic, dengan penderita diseluruh dunia, dengan jumlah kasus melewati 2 juta penduduk dunia, dengan kematian hamper mendekati 200 ribu jiwa.
Tentu menjadi momok dan sangat mengkhawatirkan seluruh dunia.
Ditengah kekhawatiran tersebut, berita ini menjadi hal yang sangat mengembirakan. Karena uji klinis yang sedang berlangsung sehingga menjadi harapan penyembuhan dan obat pilihan terhadap COVID-19 tersebut.
Walaupun sampai saat ini belum ada terapi yang disetujui untuk pneumonia berat dan sindrom gangguan pernapasan akut disebabkan oleh COVID-19 ini.