Kabar Tokoh
Sudjiwo Tedjo Andaikan Dirinya Jadi Presiden: Kita Enggak Fokus Sekarang, Enggak Ada Ikatan
Budayawan Sudjiwo Tedjo mengandaikan diri sebagai Presiden. Hal itu diungkapkan Sudjiwo Tedjo melalui acara 1 Hari, 1000 pesan
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo mengandaikan diri sebagai Presiden.
Hal itu diungkapkan Sudjiwo Tedjo melalui acara 1 Hari, 1000 pesan di TV One yang tayang pada Sabtu (19/4/2020).
Dalam program tersebut, Sudjiwo Tedjo awalnya berandai-andai jika menjadi seorang presiden.
Terkait hal tersebut, Sudjiwo Tedjo merasa dirinya belum cocok menjadi presiden.
• Peta Sebaran Virus Corona di Indonesia, Bali dan DIY Relatif Landai, Jakarta Hampir Tembus 3 Ribu
Meski demikian, ungkap Sudjiwo Tedjo, jika menjadi presiden maka ia akan bertemu dengan orang-orang dari berbagai kelangan.
"Aku tidak punya potongan jadi presiden, aku jadi seniman saja," kata Sudjiwo Tedjo awalnya.
"Tapi kalau kalian paksa berandai-andai jadi presiden, yang aku tawarkan adalah aku ketemu milenial-milenial, aku ketemu orang tua-orang tua kayak aku mendalang," sambungnya.
Jika menjadi presiden, ia mengaku akan mengajak rakyatnya untuk membangun masa depan Indonesia bersama-sama.
"Kalau aku di band yang datang milenial, kalau aku mendalang itu dari anak kecil, sampai milenial, sampai kakek-kakek."
"Nah aku akan temuin seperti mendalang, aku akan ngomong bahwa yuk kita bikin masa depan Indonesia," ujar dia.
Namun dijelaskannya, Sudjiwo Tedjo ingin membangun bangsa dengan satu tujuan yang jelas.
"Misalkan kita bikin negeri pariwisata, atau kita bikin negeri ilmu pengetahuan, atau kita bikin negeri wisata tasawuf. Jadi harus satu saja, enggak macam-macam," ucap Budayawan kelahiran Jember ini.
• Update Virus Corona di Dunia 19 April 2020: Total Kasus 2.323.759, Jumlah Pasien di AS 4 Kali Italia
Ia lantas mencontohkan, dengan menjadikan masa depan Indonesia fokus menjadi negara pertanian.
"Mau jadi negara pertanian, fokus. Kalau mau jadi negara pertanian oke pertanian. Misalkan Indonesia negara lumbung pangan dunia."
"Kita fokus. IPB, ITB, penelitian-penelitian ke situ semua," jelasnya.