Virus Corona
Achmad Yurianto: Jangan sampai Terinfeksi Virus Corona dan Demam Berdarah Secara Bersamaan
Di tengah pandemi Virus Corona, masyarakat Indonesia juga dihadapkan dengan wabah penyakit lain, yakni demam berdarah (DBD). Jangan sampai bebarengan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Di tengah pandemi Virus Corona, masyarakat Indonesia juga dihadapkan dengan wabah penyakit lain, yakni demam berdarah (DBD).
Dilansir TribunWow.com, Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk tidak hanya mewaspadai penyebaran Virus Corona, melainkan juga penularan DBD.
Achmad Yurianto mengatakan pada musim pancaroba seperti saat ini, tingkat penularan DBD mengalami peningkatan.

• Data Covid-19 Direvisi, Jumlah Korban Meninggal akibat Corona di Wuhan Naik 50 Persen Jadi 3.869
Hal ini disampaikan oleh Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPD, Jumat (17/4/2020) yang tayang di kanal YouTube KompasTV.
Maka dari itu, tetap berada di rumah menjadi keputusan terbaik untuk mencegah penularan Virus Corona maupun DBD.
"Kita harus mewaspadai pada pola-pola pancaroba seperti saat ini, secara klasikal kita bisa mendapatkan gambaran peningkatan pasien demam berdarah," ujar Achmad Yurianto.
"Oleh karena itu inilah saat yang paling baik bagi kita untuk tetap bersama di rumah," sambungnya.
Dengan berada di rumah, maka bisa mempunyai waktu yang bisa digunakan untuk memberantas sarang nyamuk dan juga membasmi jentik-jentiknya.
"Bersama keluarga kita lakukan pemberantasan sarang nyamuk, pemantauan jentik di rumah kita, kata Yurianto.
"Bersama keluarga kita jaga kebersihan."
• Perawat RSUP Kariadi Semarang yang Positif Corona Meninggal Dunia, Warga Diminta Tak Tolak Pemakaman
Yurianto kemudian mengingatkan supaya masyarakat tidak terserang dua penyakit mematikan tersebut secara bersamaan.
Jika hal tersebut terjadi maka otomatis akan lebih menyulitkan dalam penyembuhannya.
Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan tingkat kematian akan semakin tinggi,
"Karena kita pahami, infeksi demam berdarah dan infeksi Covid-19 apabila terjadi persamaan ini akan menyulitkan kita," jelas Yurianto.
"Akan menambah jumlah kesakitan dan tidak menutup akan meningkatkan jumlah kematian," ungkapnya.