Virus Corona
BIN Ungkap Kabar Baik soal Corona tapi Peringatkan Jangan Mudik: Terlihat Sudah Mulai Ada Penurunan
Badan Intelejen Negara (BIN) sempat memprediksikan bahwa puncak Virus Corona akan terjadi Juli 2020.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Yang angkanya setiap minggu meningkat."
Terkait hal itu, Anies lantas menyebutkan data peningkatan pemulasaran dan pemakaman di wilayah DKI Jakarta.
Berawal dari dua orang, Anies Baswedan menyebut pemulasaran dan pemakaman itu meningkat hingga lebih dari seribu.
"Tanggal 6 Maret (2020) itu pertama kali ada yang meninggal dengan protap Covid, jadi 8 Maret itu 1 kemudian 15 Maret 6, 22 Maret jadi 64," jelas Anies.
"29 Maret meningkat menjadi 283, 5 April menjadi 596, tanggal 12 April per minggu kemarin menjadi 926. Per hari ini sudah 1.012."
• Prioritaskan Keselamatan meski Warga Kehilangan Pekerjaan, Anies: Nyawa Tidak Bisa Dikembalikan
Dari ribuan jumlah pemulasaran dan pemakaman itu, Anies mengaku belum bisa melakukan tes Covid-19 pada jenazah.
Namun, ia secara gamblang menyebut pihak rumah sakit meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pemulasaran dan pemakaman dengan protap Virus Corona.
"Kita karena keterbatasan testing tidak bisa melakukan pengetesan atas itu semua, tetapi dokter dan rumah sakit meminta kepada pemprov untuk menyelenggarakan pemulasaran dan pemakaman dengan protap Covid-19," tutur Anies.
"Tentu mereka punya dasar untuk meminta itu, nah kami menyaksikan di satu sisi peningkatan yang signifikan."
Tak hanya itu, Anies pun mengungkap jumlah kasus Virus Corona mengalami kenaikan setiap minggungnya.
Bahkan dari angka 2 kasus, kini melonjak drastis menjadi lebih dari 400 kasus.
"Dalam satu minggu itu bisa lebih dari 400 kasus sekarang, padahal bulan lalu hanya 2 lalu lompat 5, sekarang makin cepat," terang Anies.
"Kalau kita tidak bertindak dengan cepat bukan tidak mungkin apa yang kita saksikan di negeri lain berulang di kita."
Melanjutkan penjelasannya, Anies lantas mengimbau semua pihak untuk bersama-sama mencegah penularan Virus Corona.
Hal itu dinilainya efektif untuk menekan penambahan kasus dan jumlah pasien Virus Corona yang ditangani para tenaga medis.