Virus Corona
Anies Baswedan Punya Usul untuk Tim Pengawas PSBB: Bisa secara Khusus Mengundang Ahli Epidemiologi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai usul pada tim pengawas pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dilakukan supaya nantinya pakar epidemiologi bisa memproyeksikan soal penyebaran Virus Corona.
"Kalau boleh kami mengusulkan agar timwas bisa secara khusus mengundang ahli epidemiologi, bisa memaparkan proyeksi atas Covid-19," kata Anies Baswedan.
"Kami mendengarkan dari mereka karena ini bukan satu arah kebijakan tapi proyeksi sains," imbuhnya.

• Masih Ada Berita Baik soal Virus Corona, Sosiolog Imam Prasodjo: Informasi yang Baik Saja Tak Cukup
Curhat Sopir Antar Jenazah Pasien Corona
Supir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya menungkapkan keluh kesahnya lantaran terus menerus mengurusi jenazah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Nursyamsurya mengaku tidak kuasa melihat banyaknya jenazah Covid-19 yang setiap hari terus bertambah.
Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat yang masih masa bodoh terhadap penyebaran Virus Corona.

• Tak Tahu Asal Corona yang Tewaskan Istri, Suami Perawat yang Jenazahnya Ditolak: Dia Orang Gigih
Nursyamsurya berharap kesadaran dari masyarakat soal pencegahan penyebaran Virus Corona dengan cara mengikuti imbauan dari pemerintah.
Menurutnya, masih banyak aktivitas yang terjadi dan arus lalu lintas juga masih padat, khususnya di Jakarta, padahal sebelumnya sudah diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan sekarang," ujar Nursyamsurya.
"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini dan tiap hari bertambah, tolong, ikuti instuksi dari pemerintah, diam di rumah, kurangilah kerjaan kami," jelasnya.
Bahkan saking geramnya, Nursyamsurya seakan-akan ingin mengendarai truk tronton dan mengimbau langsung para pengendara yang masih nekat beraktivitas.
Karena di satu sisi dirinya berjuang memakamkan jenazah dan berharap bisa berkurang, atau bahkan berharap tidak ada lagi jenazah Covid-19 yang dimakamkan.
Namun di sisi lain, masyarakat masih juga belum menyadari risikonya.
• Ganjar Pranowo Jelaskan soal Viral Penolakan Jenazah Corona: Mereka Pikir si Virus Bisa Jalan-jalan
Nursyamsurya mengaku ikut merasakan kesedihan, meskipun jenazah tersebut bukan keluarganya.
Ia melihat jenazah yang dengan terpaksa harus dimakamkan menggunakan cara yang berbeda, termasuk tidak diiringi oleh anggota keluarga.
"Saya pingin naik pakai tronton teriak di jalanan kepada masyarakat ayo tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah," katanya.