Breaking News:

Puasa Ramadan 2020

Tata Cara dan Niat Salat Tarawih, Salat Witir, serta Bacaan Doa Kamilin di Bulan Ramadan 1441 H

Ibadah Puasa Ramadan 2020 untuk Muhammadiyah telah ditetapkan mulai pada Jumat, 24 April 2020.

(KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES)
Umat muslim mengambil wudhu sebelum menjalani ibadah shalat tarawih perdana menyambut bulan Ramadan. Ibadah Puasa Ramadan 2020 untuk Muhammadiyah telah ditetapkan mulai pada Jumat, 24 April 2020. 

Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.

Setelah salat tarawih selesai dilanjutkan dengan dengan mengerjakan sholat witir 3 rakaat. Sholat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal) , atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.

Cara pelaksanaan sholat tarawih sama dengan cara pelaksanaan sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaan hanya pada niat.

Niat Salat Tarawih

اصلى سنة التراويح ركعتين ماموما لله تعا لى

USHALII SUNNATAT TARAAWIIH RAK’ATAINI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALAA.

Artinya : “Aku (niat) shalat sunat tarawih 2 rakaat mengikuti imam, karena Allah Ta’ala.”

Jika salat sendiri, maka kata MA’MUUMAN (mengikut imam) dihilangkan. Sedangkan juka menjadi imam, maka kata MA’MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Di samping itu, dalam shalat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:

a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu : At- Takaatsur, Al-‘Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-‘Kautsar,. Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.

b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan :

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.

Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki. Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut, sama seperti salat berjamaah lainnya.

Halaman
1234
Tags:
RamadanTarawihSholat WitirMuhammadiyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved