Virus Corona
Ilmuwan Klaim LED Ultraviolet Efektif Hilangkan Virus Corona di Udara, Begini Penjelasannya
LED ultraviolet diklaim memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus penyebab Covid-19 ini. Ini penjelasannya.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Manfaatkan potensi sinar UV-C
Peneliti menegaskan tidak semua panjang gelombang sinar ultraviolet itu sama.
Sinar UV-A dan UV-B, yakni dua jenis ultraviolet yang banyak terdapat di Bumi dari Matahari, memiliki kegunaan penting.
Namun, untuk UV-C yang langka adalah sinar ultraviolet pilihan untuk memurnikan udara dan air, serta untuk menonaktifkan mikroba.
Sinar UV-C ini hanya dapat dihasilkan melalui proses buatan oleh manusia.
Zillner menjelaskan lampu UV-C dalam kisaran 260-285 nm yang paling relevan untuk teknologi desinfeksi saat ini juga berbahaya bagi kulit manusia.
"Jadi untuk saat ini, sebagian besar (UV-C) digunakan dalam aplikasi, di mana pada saat disinfeksi tidak ada kehadiran orang di sekelilingnya," kata Zollner.
• Effendi Gazali Singgung Data Anies soal Ribuan Pemakaman dengan Protokol Corona: Yang Hoaks Siapa?
Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar tidak menggunakan lampu desinfeksi ultraviolet untuk membersihkan tangan atau area kulit lainnya.
Bahkan, paparan sinar UV-C yang singkat dapat menyebabkan luka bakar dan kerusakan mata.
Sebelum pandemi Covid-19, para ilmuwan di SSLEEC ini sudah bekerja lebih dulu memajukan teknologi LED UV-C. Area spektrum elektromagnetik ini merupakan perbatasan baru untuk pencahayaan solid.
Sinar UV-C lebih umum dihasilkan dari lampu uap merkuri dan, menurut Zollner, banyak diperlukan kemajuan teknologi untuk menggali potensi LED UV dalam hal efisiensi, biaya, keunggulan hingga jangka waktu pemakaian produk ini.
Potensi UV-C bersihkan virus di ruang publik
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal ACS Photonics, para peneliti melaporkan metode yang lebih elegan untuk membuat LED ultraviolet ini.
Terutama LED ultraviolet berkualitas tinggi yakni dari UV-C.
Menurut Zollner, menggunakan silikon karbida sebagai substrat memungkinkan pertumbuhan bahan semikonduktor UV-C berkualitas tinggi yang lebih efisien dan hemat biaya daripada menggunakan safir.