Virus Corona
Suara Buruh yang Kian Kesulitan di Tengah PSBB: Tidak Boleh Memanfaatkan Ruang Ini untuk Mem-PHK
Ketum KASBI Nining Elitos menyuarakan aspirasi buruh di tengah kehidupan yang makin sulit karena wabah Covid-19 dan penerapan PSBB di Jakarta.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Nining masih berharap negara dapat membantu menyelesaikan beban ekonomi para warga terdampak Covid-19.
"Tapi bagi kami adalah bagaimana negara hadir memberi perlindungan, dan kemudian paling tidak adalah mengantisipasi tentang persoalan ekonomi rakyat," kata dia.
Terakhir, Nining berpesan agar pemerintah tidak memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk memutus hubungan kerja para karyawannya.
"Dan juga tidak boleh memanfaatkan ruang ini untuk mem-PHK para pekerjanya," tandasnya.
• Agus Pambagio Desak Anies Tegas Tegakkan Sanksi: Kalau Masih seperti Itu, Enggak Usah Pakai PSBB
Simak videonya mulai menit ke-3.50:
Alasan Pengusaha Beroperasi saat PSBB
Pada acara yang sama, sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa perusahaan juga sedang berada di dalam situasi dilemma antara tutup, dan beroperasi.
Dikutip dari acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Selasa (14/4/2020), awalnya presenter acara tersebut menanyakan kepada Hariyadi mengapa masih ada sektor-sektor perusahaan di luar pengecualian PSBB yang masih tetap beroperasi.
Hariyadi pertama menjelaskan bahwa grafik penurunan produktivitas industri terasa sangat nyata.

• Bahas PSBB, Agus Pambagio Minta Negara Serius Urus Bansos: Ini Orang Lapar, Jangan Main-main
"Jadi ini gelombang turunnya seluruh kegiatan industri itu sangat terasa sekali," katanya.
Ia mengatakan perusahaan yang saat ini masih beroperasi terpaksa berjalan karena harus menyelesaikan pesanan yang telah masuk.
"Jadi yang bekerja sekarang itu karena masih punya order, tapi nanti bertahap itu tinggal nunggu waktu saja," ujar Hariyadi.
"Karena kita melihat grafik turunnya cukup drastis," ucapnya.
Hariyadi mencontohkan sebuah perusahaan ekspor yang mengalami penurunan besar-besaran pasca berlakunya PSBB.
"Kami mendapatkan konfirmasi dari teman-teman asosiasi pekerja Indonesia, per hari kemarin itu sudah turun 50 persen lebih, " kata Hariyadi.