Virus Corona
Imam Prasodjo Ungkap Negara sempat Lengah Hadapi Corona: Kita Diberi Kelonggaran Tuhan Nonton Dulu
Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo menilai bahwa pemerintah sempat lengah dalam persiapan menghadapi wabah Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo menilai bahwa pemerintah sempat lengah dalam persiapan menghadapi wabah Virus Corona.
Hal itu disampaikan Imam Prasodjo saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (14/4/2020).
Imam Prasodjo menyinggung sebenarnya Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman kebencanaan.
• Imam Prasodjo Nilai Banyak Perusahaan Belum Bantu Masalah Corona: Overlapping Sedikit Enggak Apa-apa
"Kita ini sebetulnya negara yang sudah memiliki banyak pengalaman bencana."
"Mulai dari bencana yang besar Aceh, Jogja, gempa bumi, terus kemudian Padang dan biasanya kita itu yang diskusi tentang bencana itu ada tiga tahapan yang harus disiapkan jauh-jauh," jelas Imam.
Dalam menghadapi bencana, harus ada persiapan sebelum benar-benar terjadi.
"Pertama adalah prepareness, kesiapan dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di depan."
"Terus kemudian karena persiapan bagus, detail dirancang dengan baik dari berbagai pihak maka pada saat bencana itu betul-betul datang, itu paling tidak sudah dalam situasi tertib dalam menanganinya," katanya.
Sehingga saat bencana itu terjadi sudah jelas tugas dan apa yang akan dikerjakan.
"Siapa dapat tugas apa, itu menjadi jelas terjadi during disaster (selama bencana)," lanjutnya.
• Jokowi Rombak Anggaran Lawan Corona, Sri Mulyani Potong THR, PUPR Korbankan Rp 36,9 Triliun
Selain itu, sesuatu hal setelah bencana itu juga tak kalah pentingnya.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah setelah bencana itu terjadi, setelah bencana itu berakhir itu apa yang dilakukan post manajemen, nah apa yang sebetulnya terjadi itu buah dari bagaimana kita dulu melakukan persiapan pada saat sebelum bencana datang," ungkapnya.
Lalu, Imam mengatakan bahwa apa yang terjadi di Wuhan, China hingga Italia itu harusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama pemerintah.
"Kalau nanti kita evaluasi nah ini kan kita sambil belajar bukan untuk mengkritik, kita bisa evaluasi tentang apa yang terjadi pada saat bencana itu masih di Wuhan misalnya."
"Terus kemudian kita saksikan apa yang terjadi saat ya pelajaran diberikan di kasus Italia, atau kasus di Iran," jelas dia.
Imam menilai, sebenarnya Indonesia memiliki waktu untuk belajar.
• Gita Wirjawan Ragu Indonesia Aman dari Resesi, Singgung Amerika Serikat Terpuruk Gara-gara Corona
"Sebenarnya kita punya waktu untuk menyiapkan diri waktu itu, betapapun waktu kita tidak banyak," sambungnya.
Namun, negara justru lengah dan sempat meremehkan Virus Corona ini.
"Tapi kita diberi kelonggaran oleh Tuhan diminta nonton dulu deh apa yang terjadi di negara lain, nah tapi mohon maaf kalau kita jujur mengatakan."
"Kita sebagai bangsa itu pada awal-awal memang agak lengah dan mungkin agak underistimate terhadap bencana ini, dan bahkan ada yang mengatakan enggak mungkin akan datang karena di wilayah ini kan tropis jadi enggak mungkin agak terjadi," jelas Imam.
Lihat videonya sejak menit awal:
Sebut Banyak Perusahaan Belum Bantu Virus Corona
Pada kesempatan yang sama, Imam menilai perusahaan-perusahaan belum terlihat membantu permasalahan Virus Corona.
Mulanya, Imam memuji perangkat pemerintahan di lapisan bawah mau membantu penyebaran Virus Corona.

• Jokowi Rombak Anggaran Lawan Corona, Sri Mulyani Potong THR, PUPR Korbankan Rp 36,9 Triliun
Namun, tidak benar jika mengandalkan mereka.
"Saya terkesan sekali bahwa yang menjadi andalan hanya perangkat hanya seperti kecamatan, petugas kelurahan, RT, RW. Dan itu tidak keliru, tidak salah gitu."
"Tapi kalau hanya mengandalkan mereka, apalagi dari perangkat-perangkat kan ini tidak selalu bisa bekerja siang dan malam," kata Imam.
Sehingga, ia meminta agar pihak lain bisa digerakkan untuk membantu bukan hanya pemerintahan.
"Nah kita ingat di sini kita punya lembaga-lembaga apa yang namanya, yang selama ini sudah berpeluh di mana saja, punya pengalaman di tempat yang tersebar di kota ini, di wilayah untuk ikut membantu."
"Perangkat-perangkat lain harus digerakkan," kata dia.
Lalu, ia menyinggung perusahaan-perusahaan yang biasa memiliki divisi penanggulangan bencana.
Namun, menurut penglihatannya perusahaan belum terlihat membantu masalah Virus Corona.
Meski demikian, ia menduga hal itu bisa jadi karena mereka belum ada yang menggerakkan.
• Deg-degan Usahanya Kena Dampak Corona, Irfan Hakim Tetap Pertahankan Semua Pegawai: Tak Kurangi Gaji
"Belum lagi kalau melihat ada bencana, perusahaan itu punya divisi-divisi penanggulangan-penanggulangan bencana."
"Nah saya tidak melihat sekarang ini yang bergerak di lapangan, belum tertata karena mungkin juga belum terstimulasi, belum diperintahkan untuk membantu," kata Imam.
Sehingga Imam menyimpulkan bahwa adanya tumpang tindih dalam memberikan bantuan terkait Virus Corona antara pemerintah dan pihak lain itu sah-sah saja.
"Jadi kalau seandainya mereka diminta melakukan mapping, para ahli IT dilibatkan, bagaimana melakukan pendataan block to block, begitu kelihatan petanya nanti pembagian tugas siapa yang bertugas menyantuni mereka."
"Bagi saya overlapping itu sedikit enggak apa-apa Bang Karni," jelasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)