Breaking News:

Terkini Daerah

Detik-detik Polisi di Poso Ditembaki Teroris, Korban Juga Diserang Menggunakan Senjata Tajam

Momen seorang polisi asal Poso, Sulawesi Tengah diserang oleh dua orang teroris dengan senjata api, dan senjata tajam.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
youtube kompastv
Momen seorang polisi (pria di motor merah) asal Poso, Sulawesi Tengah diserang oleh dua orang teroris (baju hitam berboncengan) dengan senjata api, dan senjata tajam, Rabu (15/4/2020). 

Kasus serangan teroris terhadap aparat keamanan sudah kerap terjadi di Indonesia, sebelumnya anggota kepolisian beberapa kali menjadi sasaran serangan terorisme, mulai dari bom, pembacokan, hingga penembakan.

Dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (4/6/2019), serangan terorisme sebelumnya juga terjadi di Kartasura  pada Senin (3/6/2019) malam.

Pelaku serangan terorisme berjalan ke arah Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura pada pukul 22:47.

Ketika berada tepat di depan Pospam, pelaku secara tiba-tiba meledakkan diri.

Bom bunuh diri di pos polisi Kartosuro, Senin (3/6/2019)
Bom bunuh diri di pos polisi Kartosuro, Senin (3/6/2019) (TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi)

Pelaku sempat berdiri beberapa saat seusai ledakan, dan akhirnya terjatuh ke aspal.

Bom bunuh diri terjadi saat memasuki masa lebaran, di mana arus mudik sedang ramai.

Serangan tersebut tidak melukai polisi dan warga sipil, korban hanya berasal dari si pelaku yang meledakkan diri.

Berdasarkan keterangan temannya Masil (19), pelaku yang bernama Rofik Asharudin (22) mulai berubah seusai banyak melihat video perang dan aksi terorisme di Suriah.

"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ungkap Masil, kepada TribunSolo.com.

Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian, Rofik telah dibaiat langsung oleh pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi melalui media sosial.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel mengatakan hal tersebut berdasarkan pemeriksaan akun media sosial milik Rofik.

"Kita sudah membuka isi pesan media sosial (medsos) milik pelaku RA (Rofik Asharudin)," ungkapnya.

"Di medsos dia menerima doktrin yang dianggap pencerahan, sehingga akhir 2018 dibaiat langsung Al Baghdadi."

"Diajarkan paham melakukan kekerasan atau radikalisme," tambahnya.

Rycko juga menjelaskan setelah dibaiat, Rofik mendapat cara perkaitan bom melalui pesan media sosial.

"Setelah ada baiat, maka amaliahnya kemudian yang harus dilakukan RA yakni dengan mengerjakan itu (bom)," terangnya.

Polisi Tangkap Muncikari yang Punya Jaringan 600 PSK Lintas Kota, Harga Ditentukan dari Penampilan

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PosoTerorismePenembakan Polisi di Poso
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved