Breaking News:

Virus Corona

Sedikit Terkekeh, Pengamat Kebijakan Publik Sebut PSBB di Jakarta Belum Efektif: Masih Sama Saja

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menilai pemberlakuan PSBB di Jakarta belum maksimal.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Channel YouTube Kompas TV
Trubus Rahardiansyah saat menjadi narasumber di acara Dua Arah Kompas TV pada Senin (13/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diketahui sudah dilaksanakan sejak Jumat (10/4/2020).

Namun, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menilai pemberlakuan PSBB di Jakarta belum maksimal.

Hal itu diungkapkan Trubus Rahardiansyah saat menjadi narasumber di acara Dua Arah Kompas TV pada Senin (13/4/2020).

Kabar Gembira, Ahok Beri Cashback untuk Ojol yang Beli Produk Pertamina di Tengah Virus Corona

Trubus menilai PSBB di Jakarta kurang efektif lantaran sosialisasi yang dilakukan belum maksimal sampai ke semua lapisan masyarakat.

"Menurut saya akan efektif kalau misalnya pembatasan itu sendiri memang sampai ke tataran masyarakat itu sendiri."

"Karena selama ini yang kita lihat bahwa sosialisasi yang relatif kurang, pada akhirnya masyarakat enggak memahami," ucap Trubus.

Sehingga, itulah alasan mengapa di beberapa titik di Jakarta keadaan masih seperti biasanya sebelum PSBB diberlakukan.

"Maka yang terjadi tidak saja yang berlaku di Jakarta tadi pagi juga, beberapa hari yang lalu sama, kondisinya enggak jauh berbeda. Maka ini yang akan terjadi adalah bagaimana rencana kita untuk memutus mata rantai pandemi itu sendiri jadi belum optimal," kata Trubus sedikit tertawa.

Trubus menyebutkan, secara keseluruhan memang sudah mulai ada perubahan terkait pemberlakukan PSBB ini.

Namun, jelasnya, masih ada saja masyarakat yang belum patuh pada PSBB.

"Ya kalau secara keseluruhan sudah mulai ada perubahan. Tetapi di sebagian kecil banyak belum berubah, masih sama saja," ujarnya.

Bahkan Trubus menyebut masih ada masyarakat yang nekat berkumpul di beberapa titik.

"Artinya, masyarakat masih berkumpul-kumpul, masih mengadakan kegiatan, termasuk di transportasi kita temui di beberapa daerah atau tempat-tempat di Jakarta, mereka masih ngumpul-ngumpul juga," lanjut Trubus.

Bahas Corona, Agus Pambagio Blak-blakan Imbau Pemerintah Keras Beri Aturan: Tapi Harus Kasih Makan

Menurutnya, diperlukan ada penegakan hukum yang lebih tegas agar PSBB berjalan dengan semestinya hingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jadi artinya ini semua perlu penegakan hukum yang lebih tegas lagi, sehingga mungkin karena pertimbangannya baru pertama kali, seolah tiga hari ini sosialisasi atau empat hari, kemudian rencananya nanti akan ada penegakan," katanya.

Meski demikian diperlukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum memberikan penegakan hukum lebih tegas.

Pasalnya PSBB ini menyangkut seluruh lapisan masyarakat.

"Tetapi perlu diingat, penegakan hukum sendiri harus melibatkan aspek-aspek yang lebih luas," pungkasnya.

Rapid Test Positif, ABK KM Kelud Sempat Menolak Dikarantina, Kapolresta: Alasan Jauh dari Keluarga

Lihat videonya mulai menit ke-10:20:

 

Anies Tegaskan Ada Sanksi saat PSBB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa warga yang nekat tidak menaati aturan akan mendapat sanksi.

Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan video call dengan acara Satu Meja The Forum Kompas TV pada Rabu (8/4/2020).

 Agus Pambagio Nilai Pemerintah Tak Lambat tapi Berkelok-kelok soal Corona: Ya Sudah Saya Pilih Diam

Anies Baswedan mengatakan, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah bekerja sama dengan TNI dan aparat kepolisian.

Akan ada patroli selama masa PSBB berlaku.

"Betul ada sanksi itu di Pasal 93, jadi begini Pemprov dengan Polisi dan TNI akan melakukan patroli dan kita akan melakukan sosialisasi," ujar Anies.

Ia menegaskan bahwa pembatasan itu dilakukan demi kepentingan bersama.

"Jadi apa yang kita kerjakan itu mengamankan seluruh warga jadi kami berharap sekali ini dipandang sebagai tanggung jawab bersama."

"Ini bukan kita mau membatasi, misalnya membatasi lalu lintas karena kepentingan A,B,C ini melindungi setiap warga," jelas dia.

 Isolasi Diri Serumah Bersama ODP dan PDP Virus Corona? Lakukan Tips Jaga Kebersihan Berikut

Gubernur 50 tahun ini meminta agar masyarakat bahwa semuanya itu bisa berpotensi tertular dan menularkan.

"Dan kalau Anda bepergian Anda potensi tertular, Anda potensi menularkan."

"Pelarangan itu bukan demi orang lain, pelarangan itu demi kita semua kok," imbaunya.

Sehingga pihaknya akan lebih tegas melakukan pembatasan.

Kumpulan-kumpulan nantinya akan dibubarkan.

"Jadi tentu kita akan tegas dan memang diniatkan untuk tegas, karena ada peraturannya."

"Ada patroli penertiban, dibubarkan kemudian kegiatan-kegiatan, sebelum kegiatan itu jadi kita sudah melakukan pelarangan," tegas dia.

 Soal Penanganan Corona, SBY: Tanpa Disadari, Sebagian Penguasa dan Pejabat Pemerintah Jadi Sensitif

Lihat videonya mulai menit ke-9:25:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
pembatasan sosial berskala besar (PSBB)JakartaAnies BaswedanTrubus Rahardiansyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved