Breaking News:

Kabar Tokoh

Aksinya Beri Imbauan pada Camat Seluruh Indonesia Dinilai Lampaui Kewenangan, Andi Taufan Minta Maaf

Staf Khusus Presiden Andi Taufan meminta maaf atas tindakannya saat mengimbau para perangkat desa di seluruh Indonesia.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA
Andi Taufan Garuda Putra. 

TRIBUNWOW.COM - Tindakan yang dilakukan oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra mendapat sorotan serta kecaman dari sejumlah pihak.

Pasalnya, dirinya meminta seluruh Camat dan perangkat desa untuk mendukung pelaksanaan program yang diinisiasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama PT Amartha Mikor Fintek (Amartha).

Namun, permintaan tersebut ia sampaikan dalam surat dengan Kop  Sekretariat Kabinet RI dengan tembusan ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Staf Khusus Presiden Kritik KPK yang Ingatkan soal Lapor LHKPN, Minta Disamakan dengan SPT

Diketahui, PT Amartha Mikor Fintek merupakan perusahaan milik Andi.

Sehingga hal tersebut dianggap melampaui kewenangan dan tidak sesuai tata administrasi.

Dikutip dari Tribunnews.com, keluarnya surat itupun menuai kecaman dari tokoh-tokoh politik dan pegiat ormas.

Mantan politikus Partai Demokrat, Roy Suryo melalui akun Twitternya, menilai apa yang dilakukan Andi sudah menunjukkan adanya konflik kepentingan dan memalukan institusinya sendiri.

"Ini jelas2 "Conflict of Interest" yg tidak bisa dibiarkan, Baru level StafSus begini sudah Abuse of Power.

Sebenarnya solusinya sangat mudah, Presiden @jokowi tinggal panggil saja Ybs kemudian Pecat, karena sudah Memalukan Institusinya, Selesai.

Kecuali ada "hal2 lain"," kritik Roy di akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2.

Belva Devara Mengaku Tak Ingin Nikmati Gajinya sebagai Staf Khusus Presiden, Ini yang Jadi Alasannya

Sementara itu, politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mendesak Andi mundur dari posisinya sebagai Stafsus.

Dikarenakan hal yang dilakukan Andi dengan surat tersebut jelas-jelas salah meski niatnya baik.

"Yang harus anda ketahui wahai Andi Taufan, BERBUAT BAIK ITU TIDAK BOLEH DENGAN CARA YANG SALAH. Ini negara bukan bukan perusahaan pribadi anda..!!

MUNDURLAH..!! @setkabgoid," Ferdinand di akun Twitternya, @FerdinandHaean2.

Kritik atas surat Andi juga datang dari pegiat Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen.

Nadirsyah menganggap apa yang dilakukan Andi keliru dan membebani Jokowi.

"Yg dilakukan oleh staf khusus milenial Presiden ini keliru. Andi Taufan Garuda Putra salah administrasi memakai kop surat Sekretaris Kabinet. Juga salah menunjuk perusahaannya sendiri. Kesalahan ini tolong jangan diulangi ya Mas. Anda malah menambah beban Pak Presiden," tulisnya di akun Twitternya @na_dirs.

Singgung Staf Khusus Presiden, Effendi Gazali Ungkap Kabar Gembira soal Virus Corona: Jangan Ngotot

Atas viralnya surat tersebut, Andi kemudian membuat klarifikasi dan pernyataan.

Dalam suratnya tertanggal 14 April 2020, Andi menyampaikan permintaan maaf.

Bukan cuma itu, ia pun memutuskan untuk menarik surat tersebut.

Ia juga berterima kasih atas masukan yang diberikan oleh sejumlah pihak kepadanya.

Menurut Andi, hal yang dilakukannya bersama dengan PT Amartha murni atas dasar kemanusiaan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.

Ia menegaskan dukungan yang diberikan oleh perusahaannya itu tidak menggunakan APBN maupun APBD. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suratnya ke Camat Viral dan Tuai Kritik, Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Minta Maaf

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
ViralAndi Taufan Garuda PutraRoy Suryo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved