Breaking News:

Virus Corona

Wabah Virus Corona yang Merebak Buat Banyak Obat Palsu Banyak Beredar, Ada yang Sudah Kadaluarsa

Di seluruh dunia, orang menumpuk persediaan obat-obatan yang mereka anggap penting. Hal ini menyebabkan banyak beredar obat-obatan ilegal.

forbes.com
Ilustrasi obat. Di seluruh dunia, orang menumpuk persediaan obat-obatan yang mereka anggap penting. Hal ini menyebabkan banyak beredar obat-obatan ilegal. 

Ephraim Phiri, seorang apoteker di Lusaka, Zambia menyatakan ia sudah merasakan dampak itu.

"Kami sudah kehabisan obat-obatan, dan tidak bisa memasok gantinya. Kami tak bisa apa-apa. Susah sekali dapat pasokan, terutama obat seperti anti biotik dan obat anti malaria".

Produser dan pemasok juga kepayahan karena bahan mentah untuk membuat tablet menjadi semakin mahal. Beberapa pabrik harus tutup sama sekali.

Satu produser di Pakistan mengatakan ia biasa membeli bahan mentah untuk obat anti malaria, hydrochloroquine, sekitar US$100 per kilogram.

Kini harganya US$1.150 per kilogram.

Update Virus Corona di Indonesia: Tambah 399 Kasus Baru, Jumlah Sembuh Melonjak Signifikan

Dengan semakin banyaknya negara melakukan pembatasan wilayah, tidak hanya pengurangan produksi yang bermasalah. Peningkatan permintaan juga jadi persoalan karena orang semakin cemas menumpuk obat-obatan dasar.

Berkurangnya pasokan dan peningkatan permintaan jadi kombinasi buruk, membuat WHO mengingatkan bahayanya produksi dan penjualan obat-obatan palsu.

"Saat pasokan tak bisa memenuhi permintaan", kata Esteve, "akan terbentuk situasi di mana obat-obatan palsu berkualitas rendah mengisi permintaan itu."
Obat palsu

Saat ini, pasokan global obat anti malaria dalam keadaan terancam.

Sejak Presiden Trump menyatakan adanya potensi chloroquine dan turunannya seperti hydroxychloroquine dalam menyembuhkan Virus Corona, ada lonjakan permintaan terhadap obat malaria ini.

WHO berulangkali mengatakan tidak ada bukti pasti bahwa chloroquine atau hydroxychloroquine bisa dipakai melawan virus penyebab Covid-19.

Namun saat jumpa pers baru-baru ini, Presiden Trump menyatakan soal obat anti malaria: “Apa ruginya? Minum saja obat itu."

Saat permintaan melonjak, BBC menemukan sejumlah besar chloroquine palsu diedarkan di Republik Demokratik Kongo dan Kamerun.

Beda Carrier dan Vektor sebagai Sumber Penularan Virus Corona, Virolog: Vektor Manusianya Sehat

Biasanya obat itu dijual seharga US$40 untuk 1.000 tablet, tapi kini apotik di Kongo menjualnya seharga US$250.

Obat itu dijual dengan label diproduksi di Belgia oleh 'Brown and Burk Pharmaceutical limited'.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Virus CoronaObatChinaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved