Virus Corona
Ramadan di Tengah Virus Corona, Sekum Fatwa MUI: Membatasi Kerumunan Bukan Membatasi Ibadah
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh memberikan penerangan tentang menyikapi bulan Suci Ramadan di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh memberikan penerangan tentang menyikapi bulan Suci Ramadan di tengah pandemi Virus Corona.
Bulan Ramadan tahun ini kemungkinan besar semua umat muslim, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia akan menjalankan ibadah Puasa di tengah wabah Covid-19.
Sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk membatasi aktivitas sosial dengan menerapkan phsyical distancing.

• Ancaman Krisis Pangan di Tengah Pandemi Virus Corona, Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah
Hal itu memaksa semua kegiatan, termasuk keagamaan harus dilakukan di rumah masing-masing.
Dilansir TribunWow.com dalam konferensi pers yang tayang di Youtube KompasTV, Senin (13/4/2020), Asrorun Niam meminta semuanya bisa menyikapi Virus Corona dengan bijak.
Menurutnya, ketika kita menyikapi Virus Corona dengan positif, maka wabah tersebut bisa menjadi rahmat dari Allah SWT.
Selain itu, kita juga dituntut untuk ikut berperan bersama pemerintah dalam penanganan Virus Corona.
"Bisa jadi kondisi wabah Covid-19 ini menjadi bala atau menjadi rahmat tergantung cara kita menyikapinya," ujar Asrorun Niam.
Pria kelahiran Nganjuk itu menegaskan Virus Corona bukan menjadi halangan untuk melaksanakan ibadah, apalagi di bulan Ramadan.
Kita tetap bisa beribadah dengan khusyuk di rumah masing-masing bersama keluarga.'
Bahkan dijelaskan oleh Asrorun, pada konsisi seperti saat ini, dengan menghindari kerumunan yang bisa menyebarkan virus, hal itu sudah termasuk beribadah.
• Tips Membagi Waktu saat Ramadan agar Fokus Ibadah, Buat Perencaan hingga Sempatkan Baca Al-Quran
"Covid-19 bukan halangan untuk pelaksanaan ibadah, menghindari kerumunan yang potensial menyebarkan virus adalah ibadah di sisi Allah SWT," jelasnya.
"Pembatasan kerumunan bukan membatasi ibadah, karena menurut para ahli, kerumunan dalam situasi sekarang menjadi faktor potensial penyebaran wabah," sambungnya.
"Untuk itu menghindari kerumunan dalam konteks hari ini adalah salah satu bentuk ibadah," pungkasnya.
Simak videonya lengkapnya: