Virus Corona
Perawat Ditampar Pria Akui Belum Dapat Permintaaf Maaf Langsung: Minta Maafnya Enggak Kayak Beneran
Perawat yang ditampar oleh seorang laki-laki di Klinik Pratam Dwi Puspita bernama Hidayatul Munawaroh mengungkap kesaksiannya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Perawat yang ditampar oleh seorang laki-laki di Klinik Pratam Dwi Puspita bernama Hidayatul Munawaroh mengungkap kesaksiannya.
Hidayatul Munawaroh mengatakan, dirinya belum menerima permintaan maaf secara langsung pelaku yang menampar dirinya tersebut pada Kamis (9/4/2020).
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tv One pada Senin (13/4/2020), Hidayatul Munawaroh mengaku masih trauma dengan apa yang menimpanya itu.
• Kronologi Perawat Ditampar Calon Pasien karena Diminta Pakai Masker: Dia Merasa Sudah Bayar BPJS
"Masih ada trauma, ketakutan," kata Hidayatul.
Lalu, saat ditanya presenter apa sudah ada pemerintaah maaf, Hidayatul mengaku belum ada permintaaf maaf secara langsung.
Ia hanya mengetahui permintaan maaf itu melalui media.
"Tapi dari pihak pelaku ini sudah meminta maaf? Sudah tahu belum?" tanya presenter.
"Minta maafnya sudah tapi saya lihatnya dari TV itu, dari berita saja," jawab Hidayatul.
Hidayatul merasa permohona maaf itu tidak dilakukan dengan serius.
Pasalnya pria itu baru meminta maaf setelah ditangkap polisi.
"Pas terciduk itu baru minta maaf, sebelumnya tidak minta maaf sih."
"Minta maafnya enggak kayak beneran gitu loh," ungkap Hidayatul.
• Ancaman Krisis Pangan di Tengah Pandemi Virus Corona, Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah
Meski memaafkan, Hidayatul menegaskan proses hukum pria itu tetap harus dilanjutkan.
"Ya memaafkan cuma ya kan sudah terlanjut seperti itu, ya harus lanjut (proses hukum)," tegasnya.
Dengan kejadian itu, Hidayatul meminta agar masyarakat untuk mengikuti aturan pemerintah untuk memakai masker.
"Pada masyarakat mohon umumnya memenuhi atau mengikuti aturan pemerintah untuk memakai masker saat keluar rumah," katanya.
Kemudian, jangan lupa sering mencuci tangan dan menerapkan perilaku hidup bersih lainnya.
"Selain itu harap mencuci tangan pakai sabun, kalau pas bepergian pakai hand sanitizer."
"Kalau setelah bepergian langsung ganti baju, mandi baru kumpul dengan anak-anak atau keluarga," ucap dia.
• Pengajuan PSBB di Palangkaraya dan Dua Wilayah Lain Ditolak Pemerintah, Ini yang Jadi Alasannya
Hidayatul lalu lagi-lagi memperingatkan agar masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk menghindari Virus Corona.
"Dan terus harus memenuhi peraturan pemerintah yang sedang berlaku ini," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke 4:30:
Kronologi Kejadian
Pada kesempatan yang sama, Hidayatul juga mengungkap kronologi kejadian.
Hidayatul mengatakan bahwa dirinya bekerja sebagai perawat khususnya di bagian menerima tamu.
• Ancaman Krisis Pangan di Tengah Pandemi Virus Corona, Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah
"Itu pas saya jaga pagi di klinik, itu klinik bukan rumah sakit ya, jadi saya di klinik, di tamu dari jam delapan sampe jam 12," kata Hidayatul.
Lalu, pria tersebut datang hendak memeriksakan anaknya.
Lantaran pria tersebut tidak mengenakan masker, Hidayatul lantas memperingati sang calon pasien.
Pasalnya, dokter tak akan memeriksa jika para pasiennya tidak mengenakan masker.
"Waktu itu jam sembilan ada pasien mau periksakan anaknya setelah itu dia enggak pakai masker."
"Kemudian saya mengingatkan harus paker masker,karena dokter enggak mau memeriksa kalau enggak pakai masker," ujarnya.
Namun, pria tersebut justru marah-marah kepadanya.
Ia mengatakan tak percaya dengan Virus Corona, mengancam hingga menampar Hidayatul.
• Pengajuan PSBB di Palangkaraya dan Dua Wilayah Lain Ditolak Pemerintah, Ini yang Jadi Alasannya
"Terus dianya langsung marah-marah katanya enggak percaya tentang Corona gitu."
"Terus kemudian dia menampar kepala saya, habis itu marah-marah sambil mengancam, kemudian dia enggak jadi periksa," cerita Hidayatul.
Pada kesempatan itu, Hidayatul menceritakan bahwa pria tersebut meremehkan Virus Corona.
"Ya Corona itu apa? Corona itu Virus Jepang ditakutin gitu," ujar Hidayatul menirukan kata-kata pria tersebut.
Pria itu disebut oleh Hidayatul marah karena merasa sudah membayar BPJS.
"Ya memeriksain anaknya yang lagi sakit batuk pilek katanya, terus habis itu enggak terima karena dia sudah merasa membayar BPJS," ungkap dia.
• Frustasi saat Isolasi Diri? Berikut Teknik Pernapasan yang Benar agar Tak Panik Hadapi Corona
Padahal mengenakan masker merupakan bagian dari imbauan untuk menghindari Virus Corona.
"Terus dia panik marah-marah gitu, tapi kan kita harus memang menggunakan masker sesuai imbauan pemerintah di tulis di depan juga ada tapi tetep enggak terima, marah-marah," pungkasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)