Virus Corona
Alami Lonjakan Kasus Pasien Positif Virus Corona, Singapura Laporkan Tujuh Klaster Penularan Baru
Singapura dilaporkan mengalami lonjakan peningkatan pasien positif Virus Corona dan menemukan 7 klaster penularan baru, Minggu (12/4/2020).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Singapura dilaporkan mengalami lonjakan peningkatan pasien positif Virus Corona dan menemukan 7 klaster penularan baru, Minggu (12/4/2020).
Disebutkan bahwa sejumlah kasus tersebut berasal dari transmisi lokal atau dari penularan yang terjadi antar penduduk.
Pemerintah Singapura melaporkan peningkatan kasus baru sebanyak 223 kasus dan tujuh klaster penularan baru.
• Virus Corona Merebak, Singapura Imbau Warganya Waspada dan Hati-hati saat Kunjungi Indonesia
Dilansir media Singapura, straittimes.com, Senin (13/4/2020), di antara penambahan kasus tersebut, 51 kasus terkait dengan sejumlah klaster yang telah diketahui.
15 kasus baru terkait dari kasus sebelumnya, sedangkan 167 kasus merupakan hasil dari penelusuran kontak.
Tidak ada laporan mengenai kasus tambahan yang ditularkan dari luar negeri atau imported cases.
Sejumlah klaster baru yang ditemukan adalah Klaster Acacia Lodge, Asrama Tuas View, 36 Woodlands Industrial Park E1, Kallang Dormitory, Black Tap burger joint di Marina Bay Sands, Lokasi Konstruksi di jalan Penang nomor 9, dan outlet McDonald's di Forum Galleria, Lido dan Parklane.
Lima pegawai McDonald's yang bekerja di Lido, Forum Galleria, Parklane dan Geylang East Central didiagnosa menderita Covid-19.
Mereka telah dikarantina di sebuah fasilitas kesehatan, sementara pegawai lain yang juga bekerja di outlet tersebut telah diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari.
Restoran tempat mereka bekerja juga telah ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan.
• Antisipasi Virus Corona, Singapura Tutup Seluruh Masjid, Masagos Zulkifli: Kita Melindungi Bangsa
Menanggapai kejadian tersebut, Menteri Pengembangan Nasional, Lawrence Wong menganjurkan agar masyarakat tetap menjalankan isolasi mandiri guna mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
"Marilah meningkatkan upaya kita untuk tetap tinggal di rumah, minimalkan kontak dengan orang lain, dan putuskan rantai penyebaran di komunitas kita," ujar Wong.
Seperti yang dikutip dari wolrdometers.info, Senin (13/4/2020), saat ini Singapura memiliki kasus positif Virus Corona mencapai jumlah 2.532 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 8 jiwa, dan jumlah kesembuhan pasien sebanyak 560 orang.
Pemerintah Singapura Minta Batasi Kegiatan Religius
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akhirnya buka suara soal wabah asal Wuhan, Hubei, China itu.
Ia melihat ada pola yang sama dalam penularan skala besar di berbagai negara.
Dikutip dari YouTube Prime Minister's Office, Singapore, Kamis (12/3/2020), pola tersebut adalah penularan yang terjadi melalui acara keagamaan yang melibatkan massa dalam jumlah besar.
Awalnya PM Lee tidak memungkiri, bahwa wabah Covid-19 akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Ia kemudian mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus mulai dibiasakan warga Singapura, agar terbiasa hidup di tengah bahaya Covid-19.
"Memperhatikan kebersihan diri, mengadopsi norma-norma sosial baru, dan mengurangi perkumpulan berskala besar, dan secara umum menjaga jarak fisik antara satu dengan yang lainnya," kata PM Lee.
"Maka dari itu kami telah mengurangi skala aktivitas komunitas-komunitas, khususnya untuk orang-orang lanjut usia."
Kemudian PM Lee mulai menyinggung soal aktivitas keagamaan yang menjadi sumber penyebaran Covid-19 di beberapa negara.
Ia mencontohkan penyebaran Covid-19 di Korea Selatan yang terjadi di Komunitas Gereja Shincheonji.
PM Lee juga membahas soal beberapa warga negaranya yang terjangkit positif Covid-19 setelah menghadiri acara keagamaan di Kuala Lumpur.
Dirinya lalu menekankan bahwa permasalahan bukan soal agama, melainkan adanya konsentrasi massa dalam jumlah yang besar.
"Masalahnya tentu bukan berada pada agamanya," tegas PM Lee.
PM Lee lalu memberikan contoh negara-negara yang telah mengambil langkah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 melalui pembatasan kegiatan keagamaan.
Ia mencontohkan penghentian sementara ibadah Umrah di Arab Saudi, lalu Khotbah oleh Paus Francis di Vatican yang dilakukan melalui media online, untuk menghindari adanya perkumpulan massa dalam jumlah besar.
Pria berumur 68 tahun itu, meminta agar warga Singapura dapat memaklumi pembatasan tersebut.
"Saya berharap masyarakat Singapura mengerti, dalam kondisi seperti ini kita mungkin perlu mengurangi durasi kegiatan keagamaan, atau mengurangi kehadiran dalam acara-acara serupa," tutur PM Lee.
Lihat tayangan selengkapnya mulai dari menit ke-03:10:'
(TribunWow.com/ Via/ Anung)