Virus Corona
Video Tangis Ibu yang Lepas Anaknya untuk Dijemput Ambulans karena Corona, Tak Ada Keluarga Mendekat
Momen mengaharukan terjadi ketika seorang ibu melepas kepergian sang anak berusia 13 tahun yang dijemput oleh tim medis lantaran kasus Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Momen mengaharukan terjadi ketika seorang ibu melepas kepergian sang anak lantaran kasus Virus Corona.
Anak berusia 13 tahun dengan terpaksa dijemput oleh ambulans beserta para tenaga medis yang menggunakan alat pelindungan diri lengkap sesuai protokol Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, tetesan air mata tidak kuasa terbendung, baik dari anak ataupun dari sang ibu.
• Gejala Baru Virus Corona Dilaporkan Terjadi di Rumah Sakit di Amerika Serikat
Dengan terus mengusap air mata, anak dengan jenis kelamin laki-laki itu berjalan keluar meninggalkan rumah dan ibunya.
Ia terlihat hanya membawa tas yang kemungkinan peralatan sehari-hari yang dibutuhkan.
Terlihat juga ibu dari anak tersebut dengan berat hati hanya bisa menyaksikan dan mengantarkan sampai pintu gerbang rumahnya.
Bahkan tidak ada kesempatan bagi ibu maupun anggota keluarga untuk memeluk, mencium atau bahkan sekadar bersalaman.
Tak berselang lama, anak tersebut memasuki ambulans dan hanya lambaian tangan yang menjadi penanda perpisahan sementara keduanya.
Hanya doa yang mengiri kepergian sang buah hati tercinta untuk dilakukan penanganan dari tenaga medis.
Setelah itu, selama 14 hari kedepan atau bisa lebih, ibu tersebut tidak akan bisa bertemu anaknya, sebelum anak tersebut dipastikan negatif Covid-19.
Hal ini diketahui dari unggahan Instagram Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional (Karomisinter Divhubinter) Brigjen Pol Khrisna Murti, Kamis (9/4/2020).
• Kisah Warga Bertetangga dengan Orang Positif Corona, Saling Bantu Suplai Makanan bagi sang Pasien
Namun dalam unggahan tersebut tidak dijelaskan mengenai status dari anak tersebut, apakah positif Covid-19, atau pasien dalam pemantauan (PDP).
Juga tak ada keterangan terkait lokasi penjemputan tersebut.
Dalam unggahannya itu, Krisna Murti kemudian berpesan dan mengingatkan kepada semua masyarakat soal penyebaran Virus Corona.
Krisna Murti mengatakan unggahan tersebut bisa menjadi pelajaran bagaimana jika situasi seperti itu menimpa pada keluarga yang lainnya.
Betapa beratnya tentu melepas anggota keluarga yang pergi lantaran kasus Virus Corona.
Krisna Murti mengungkapkan bisa saja momen tersebut menjadi yang terakhir jika kemungkinan terburuknya pasien tidak bisa disembuhkan.

Simak videonya:
Apakah Pasien Sembuh Bisa Tertular Lagi?
Sejumlah pertanyaan masih tersimpan di benak masyarakat terkait pandemi Virus Corona yang tengah merebak.
Satu yang sering ditanyakan adalah mengenai apakah pasien Covid-19 yang telah sembuh dapat tertular kembali.
Untuk menjawab hal itu, Dokter Spesialis Anestesi, dr. Setyadi Suroyo memaparkan penjelasannya.
• Rusia hingga Korea Selatan, Ini Daftar Negara yang Beri Bantuan ke Indonesia Tangani Virus Corona
Dilansir akun YouTube KompasTV, Rabu (8/4/2020), Setyadi menjelaskan bahwa pasien yang terkena virus dari jenis yang sama akan membentuk kekebalan sehingga tidak terjangkit lagi.
"Untuk penderita virus yang sama, karena pasien sudah sembuh dan sudah memiliki kekebalan, dia mungkin tidak akan menderita lagi," ujar Setyadi.
Namun ia kemudian menambahkan bahwa apabila virus tersebut bermutasi, maka penderita yang sembuh tetap bisa terjangkit penyakit serupa.
"Tapi bisa terjadi kalau virusnya bermutasi, dia akan bisa menderita lagi," katanya.
Setiadi menjelaskan bahwa karena Virus Corona ini adalah jenis virus yang baru, maka belum banyak yang bisa diketahui.
Oleh karenanya ia menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan menggunakan masker untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
"Studinya belum banyak, karena kasusnya masih baru, jadi bagi yang sudah sembuh tetap waspada, tetap menggunakan masker. Karena kita belum tahu nanti kedepannya," saran Setyadi.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Golongan yang Rentan Terkena Covid-19
Menurut data penelitian, terdapat beberapa golongan yang terbagi dari rentan dan aman terjangkit Virus Corona.
Penelitian pada pasien yang telah terinfeksi membuktikan bahwa anak-anak menjadi golongan paling aman dari kemungkinan terjangkit Virus Corona.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal akibat virus yang berasal dari Wuhan, China, itu kebanyakan berasal dari rentang usia 70 tahun ke atas.
Analisa tersebut diungkapkan oleh para peneliti yang berada di China, lokasi utama penyebaran Virus Corona.
• Jakarta akan Terapkan PSBB, Anies Baswedan Larang Warga Berkumpul Lebih dari 5 Orang
Penelitian dilakukan kepada lebih dari 72.000 pasien yang terjangkit Virus Corona.
Dengan adanya hasil penelitian tersebut, pakar kesehatan kini sudah dapat mengklasifikasikan beberapa golongan yang aman maupun rentan terinfeksi virus.
Hasil penelitian tersebut juga dapat membantu mereka mendeteksi dan menangani dengan cepat pasien yang perlu perawatan intensif.
Menurut data saat ini, tidak ada anak-anak yang meninggal karena Virus Corona.
Diketahui bahwa anak-anak yang terjangkit hanya akan menunjukkan gejala ringan, bahkan tidak terdampak efek infeksi virus tersebut.
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Rabu (8/4/2020), Profesor Robert Booy, seorang peneliti asal Australia menjelaskan bahwa anak-anak yang terkena virus hanya mengalami demam dan gangguan pernapasan tubuh bagian atas.
"Anak-anak yang terkena virus dari sejumlah negara hanya memiliki gejala ringan. Sejauh ini tidak ada anak-anak yang mengalami komplikasi serius," ujarnya.
Sejumlah pasien terpapar virus yang meninggal diketahui sudah lebih dulu mengidap penyakit serius lainnya.
Pasien tersebut antara lain sudah menderita sakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker.
Lihat tayangan lengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Noviana)