Virus Corona
Jakarta Mulai PSBB, Driver Ini Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Ojol: Bukan Saya Saja yang Diusir
Dodo seorang pengemudi Ojol yang sempat tidur di emperan ruko, menyampaikan apa permohonannya kepada pemerintah terkait nasib warga kecil
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta mengharuskan penduduk yang bermukim di Ibu Kota menuruti aturan untuk beraktivitas di rumah.
Sepinya kegiatan di luar rumah berdampak terhadap penurunan drastis pendapatan para pengemudi Ojek Online (Ojol).
Dodo satu di antara seorang driver Ojol mengaku hanya bisa pasrah menerima kondisi yang memburuk pasca mewabahnya Virus Corona (Covid-19).

• Bebas dari Lockdown Wuhan, WNI Ini Justru Enggan Pulang ke Indonesia: Aku Cuma Kangen Nyambel
Ia pun kini telah pasrah tidak dapat mencari penghasilan setelah Jakarta memberlakukan PSBB, Dodo juga berpesan agar pemerintah bisa membantu nasib para driver Ojol yang kehidupannya kini semakin terancam.
Dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Kamis (9/4/2020), awalnya Dodo mengatakan rencananya saat ini adalah membantu pekerjaan istri.
"Mungkin kayak gini, mungkin saya bisa bantuin istri saja," kata Dodo.
Dodo mengatakan dirinya sudah pasrah tidak mendapat penghasilan selama PSBB berlangsung.
"Karena kalu memang pembatasan kayak gini, sudah enggak bisa saya paksain lagi," katanya.
"Ibaratnya saya keluar pagi tetap pasti enggak bakal dapat (penumpang/pesanan)."
Ayah dua anak tersebut memutuskan untuk membantu istrinya dengan menjaga anak mereka.
"Apalagi penghasilan saya sudah mulai berkurang, makin lama berkurang, ibaratnya masih mending saya ngejagain anak," kata Dodo.
Dodo mengatakan dirinya akan kembali bekerja selepas status PSBB resmi dicabut oleh pemerintah.
"Mungkin untuk sementara waktu saya berhenti, dalam keadaan kayak gini (wabah Covid-19)," kata Dodo.
Dodo mengatakan saat ini istrinya lah yang masih bekerja di sebuah warung makan.
• Anies Baswedan Minta Warga Kompak Patuhi PSBB: Bila Ingin Aparat Seragam untuk Jaga, Jelas Tak Cukup
Pesan ke Pemerintah