Virus Corona
Curhat Miris Pasien Corona ke Ganjar Pranowo: Seakan-akan Kita Orang yang Menjijikan untuk Dilihat
Seorang pasien Virus Corona yang berhasil sembuh menceritakan kisahnya selama dirawat, dan mendapat pandangan negatif dari masyarakat setempat
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Banyak masyarakat masih memandang negatif orang-orang yang berkaitan dengan wabah Virus Corona (Covid-19).
Mulai dari tenaga medis, pasien, hingga keluarga pasien, banyak di antara mereka masih dipandang buruk oleh warga di sekitar tempat mereka tinggal.
Lewat akun media sosial miliknya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendengarkan sebuah cerita, sekaligus curhat seorang pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

• Potret Ridwan Kamil Hanya Pakai Masker Pantau Langsung Jenazah PDP Corona: Jangan Cemas Berlebihan
Video percakapan tersebut diunggah pada akun Instagram @ganjar_pranowo, Kamis (9/4/2020).
Curhat tersebut berisi tentang bagaimana perlakuan buruk yang diterima oleh pasien penderita Covid-19 dari masyarakat di sekitar kos miliknya.
Awalnya pria tersebut bercerita bahwa dirinya kini sudah berhasil sehat, dan sembuh dari Covid-19.
Pasien yang bernama Hermawan itu merupakan pria asal Purwokerto yang dirawat di Rumah Sakit Moewardi, Solo.
Hermawan mengatakan dirinya berada di Solo karena suatu acara.
Namun karena dirinya merasakan badannya demam, akhirnya memutuskan untuk pergi ke RS Moewardi.
"Jadikan waktu itu habis acara di Solo Pak," kata Hermawan.
"Akhirnya saya malam-malam ke RS Moewardi karena demam."
"Waktu itu rasanya saya cuman demam," lanjutnya.
Hermawan mengakui dirinya dirawat dalam waktu yang cukup lama, yakni selama tiga minggu.
"Jadi saya mengikuti proses (perawatan), prosesnya ternyata semakin ke sini, semakin baik mereka (tenaga medis)," katanya.
Kemudian Hermawan menceritakan percakapan dirinya dengan seorang dokter di RS Moewardi.
Kala itu ia ditanyakan oleh dokter RS Moewardi akan pergi ke mana setelah sembuh.
Hermawan langsung menjawab dirinya akan segera pulang ke Purwokerto.
Ia menjawab dirinya tidak pulang ke Solo karena merasa telah dirundung oleh warga sekitar kos-kosannya.
"Saya sudah dirundung Pak, kost saya pak, saya sudah enggak boleh tingal di Solo," tutur Hermawan.
"Barang-barang saya sudah dikemas," lanjutnya.
Akhirnya Hermawan memutuskan untuk pulang ke Purwokerto.
• MUI Minta Masyarakat Hentikan Aksi Penolakan Jenazah Pasien Virus Corona: Dalam Hadist Diterangkan
Informasi Bocor di Medsos
Selain perundungan, Hermawan juga bercerita mengenai informasi pribadi dirinya yang tersebar di media sosial.
"Saya pada hari ke-14 itu, saya sudah mendapat informasi dari media sosial," kata Hermawan.
"Kamu dapat kabar dari media sosial?" Tanya Ganjar.
"Media sosial itukan begitu kencang, enggak tahu dari mana," jawab Hermawan.
"Ini (berita medsos) inisial saya juga Pak, 'H' kan," kata Hermawan.
Hermawan mengatakan berita-berita negatif yang tersebar di media sosial juga memiliki bahaya tersendiri, terutama bagi pasien seperti dirinya.
Ia menyayangkan masih banyak masyarkat yang menghakimi pasien Covid-19 seenaknya.
"Justru yang membahayakan adalah media sosial, stigma masyarakat kan negatif sekali, seakan-akan kita ini (pasien Covid-19) seperti orang yang memang menjijikkan untuk dilihat," ucap Hermawan.
"Karena itu kadang mengganggu secara psikologi saya," tambahnya.

Ganjar lalu menanyakan Hermawan bagaimana respon warga di Purwokerto menyikapi kepulangan seorang pasien sembuh Covid-19.
"Warga menerima kan, Enggak ada yang aneh-aneh?" tanya Ganjar.
Hermawan mengatakan warga di sekitar kediamannya di Purwokerto bisa menerimanya dengan baik.
"Alhamdulillah kalau sini (Purwokerto) masih memahami Pak," jawab Hermawan.
• Kisah Warga Bertetangga dengan Orang Positif Corona, Saling Bantu Suplai Makanan bagi sang Pasien
Stigma Negatif Harus Dihilangkan
Terakhir, Hermawan menyampaikan pesannya kepada masyarakat terkait Covid-19.
Hermawan berharap agar masyarakat tidak memandang buruk terhadap orang yang terpapar Covid-19.
"Pesan saya begini Pak, stigma negatif tentang siapapun yang terkena Covid-19 ini harus dihilangkan," katanya.
"Justru malah kita memotivasi."

Ia juga berpesan agar seluruh pihak berhenti menyebarkan informasi terkait Covid-19 yang tidak jelas kebenarannya.
"Pokoknya informasi apapun yang terkait dengan Covid-19, yang tidak jelas tidak usah di-share, kasian, apalagi sampai meng-upload foto seseorang, itu sangat berbahaya sekali," papar Hermawan.
"Psikologisnya pasti terganggu, dan imunitas pasti akan turun."
"Mas sehat terus ya," ucap Ganjar menutup pembicaraannya dengan pasien.
(TribunWow.com/Anung)