Breaking News:

Virus Corona

Apa Tangerang akan Ikuti Jakarta Berlakukan PSBB? Begini Penjelasan Wali Kota Arief R Wimansyah

Arief R Wimansyah menegaskan pihaknya belum ingin berkomentar banyak pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Channel YouTube Talk Show TV One
Wali Kota Tangerang, Arief R Wimansyah menegaskan pihaknya belum ingin berkomentar banyak pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya. 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah menegaskan pihaknya belum ingin berkomentar banyak terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.

Hal itu diungkapkan Arief R Wimansyah saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam pada Rabu (9/4/2020).

Arief R Wimansyah mengatakan kirinya lebih fokus soal bagaimana memutus penyebaran Covid-19.

Babby Sitter PDP Corona Meninggal Dunia di Madiun, Sempat Disangka Disantet karena Muntah Darah

"Ya sebenarnya semangat kita bukan PSBB-nya, semangatnya adalah bagaimana kita memutus rantai Covid-19 semaksimal mungkin," kata Arief.

Pasalnya, jumlah pasien positif Virus Corona di Tangerang sudah cukup banyak.

Meski demikian, ia akan tegas menerapkan social dan physical distancing.

"Karena di wilayah Kota Tangerang saja itu datanya hari ini yang positif berdasarkan CVR test itu 58."

"Yang berdasarkan rapid test itu jumlahnya sudah 101 jadi memang sudah urgent kita lakukan dalam membatasi pergerakan masyarakat supaya masyarakat benar-benar social physical distancing," katanya.

Selain melakukan social physical distancing, Arief mengatakan pihaknya kini sedang melakukan tracing cepat.

Ia menegaskan Pemerintah Tangerang akan segera melakukan tracing setelah mendapatkan informasi dari rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

UPDATE Virus Corona di Indonesia: Pasien Positif Tembus 3.512 Orang, Ada Tambahan 219 Kasus Baru

"Sehingga mudah-mudahan kita bisa memutus rantai Covid-19 ditambah Kota Tangerang sendiri sedang melakukan tracing cepat."

"Jadi kalau kita dapat informasi dari rumah sakit, dari fasilitas kesehatan, dua sampai empat jam harus segera dilakukan tracing," tegasnya.

Arief menuturkan dari hasil tracing menunjukkan bahwa orang yang tertular adalah orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan para pasien positif.

"Berdasarkan hasil tracing cepat yang kita lakukan itu kebanyakan terkena karena kontak erat nah itu juga menjadi masukan kita," imbuhnya.

Bermingu-minggu di Rumah karena Corona, Ruben Onsu Cemaskan Dua Hal: Gue Takut Sarwendah Bunting

Lihat videonya mulai menit ke-3:00:

Anies Ingin Seluruh Jabodetabek PSBB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja diberi keputusan oleh Pemerintah Pusat untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Namun, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menilai pemberlakuan PSBB tak cukup berada di wilayahnya, melainkan harus di seluruh daerah di Jabodetabek.

Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020).

 Diskriminasi Dirasakan Pasien Covid-19, Komnas HAM Punya Permintaan Khusus pada Anies Baswedan

"Nah tetapi ketika kita sudah menyaksikan Jakarta sudah menjadi epicenter dan ini Jabodetabek maka yang menjadi pemikiran kami ini bukan sekedar Jakartanya," ujar Anies Baswedan.

Ia mengatakan dirinya juga memikirkan nasib Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang terkena dampak akibat Jakarta memberlakukan PSBB.

"Ketika kita mengajukan kepada Kementerian Kesehatan, kami memikirkan mengenai efeknya di seluruh wilayah di luar Jabodetabek."

"Jadi kami merasa perlu untuk menyampaikan agar pengaturan PSBB ini juga memikirkan bagaimana kita bisa memastikan ini tidak bergerak menular ke luar," jelas Anies.

Anies menyebut bahwa Jabodetabek merupakan daerah yang sudah terintegrasi dalam berbagai bidang.

"Lalu yang kedua, Jabodetabek ini sudah menjadi satu kawasan yang terintegrasi, secara ekonomi terintegrasi, pergerakan penduduknya terintegrasi, tetapi administrasi pemerintahannya, tiga provinsi."

"Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat," katanya.

 DKI Jakarta Terapkan PSBB pada 10 April, Ini Aturan-aturan yang Harus Dipatuhi Warga Ibu Kota

Sehingga, Gubernur 50 tahun ini mengaku sudah mendiskusikan masalah ini kepada Pemerintah Pusat maupun daerah lain.

"Karena itu kita merasa penting ini untuk menjadi satu kesatuan."

"Itulah sebabnya kita membicarakan mengenai PSBB bersama-sama sebagai satu kawasan," terangnya.

Lalu, Najwa bertanya jika sudah dibicarakan mengapa yang keluar baru keputusan PSBB bagi Jakarta saja.

"Tapi kenyataannya surat keputusan yang keluar hanya untuk DKI Jakarta, jadi kalau kemudian warga Jakarta akan dibatasi tapi kemudian warga di daerah di luar Jakarta itu tidak dibatasi, bagaimana memastikan ini efektif Pak Gubernur?" tanya Najwa.

Anies menjawab, kabupaten dan kota yang termasuk dalam Jabodatabek kini telah mengajukan izin PSBB pada Pemerintah Pusat.

"Itu sebabnya kenapa harus semuanya, makanya saya apresiasi bahwa hari ini Kabupaten, Kota di Jawa Barat sudah mengajukan PSBB."

"Dan kita sudah ngobrol bahwa kita ingin memastikan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar ini memang kita bisa kerjakan sinkron satu sama lain," jawab Anies.

 PSBB di Jakarta akan Mulai Jumat, 10 April 2020 Pukul 00.00 WIB, Anies: Polisi dan TNI akan Patroli

Lihat videonya mulai menit ke-9:49:


(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus Coronapembatasan sosial berskala besar (PSBB)TangerangDKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved