Keluarga Buka Suara soal Kronologi Meninggalnya Glenn Fredly hingga Rencana Proses Pemakaman

TRIBUNWOW.COM - Indonesia baru saja kehilangan sosok musisi hebat, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo.

Glenn Frendly meninggal dunia pada Rabu, (8/4/2020) di RS Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan, pada pukul 18.47 WIB, karena komplikasi meningitis atau radang selaput otak.

Mengenai kabar duka tersebut, pihak keluarga akhirnya buka suara mengenai kronologi meninggalnya Glenn Fredly.

• Sosok Glenn Fredly sebagai Pejuang Musik Indonesia, Nanda Persada: Kami Menjadi Saksi Beliau ke DPR

Hal tersebut disampaikan oleh adik perempuan Glenn Fredly, Uci serta sepupu laki-lakinya, Aldy.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube KH Infotainment, Kamis (9/4/2020), Aldy dan Uci juga menyampaikan bagaimana rencana pemakaman sang pelantun lagu "Januari" itu.

“Kami kehilangan (Glenn Fredly) pada jam 18:47 WIB. Lalu untuk kenapanya, pasti dari pihak rumah sakit sudah ngasih keterangan, yaitu kompikasi meningitis," ujar Aldy.

Pada kesempatan yang sama adik sang musisi, Uci lalu menambahkan kronologi kakaknya sejak masuk ke rumah sakit.

Uci mengatakan, kondisi Glenn Fredly sudah menurun sejak beberapa hari terakhir.

Pada hari Senin kemarin, Glenn Fredly dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya masuk ICU.

• Peti Jenazah Dibungkus Plastik dan Dijaga Petugas Pakai APD, Keluarga Glenn Fredly: Tak Sakit Corona

• Terdiam, Augie Fantinus Syok Glenn Fredly Meninggal: Tuhan Pasti Jaga Mutia Ayu, Juga Buat Gewa

Uci menjelaskan nafas Glenn Fredly sempat drop hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir pada pukul 18.47 WIB.

"Jadi prosesnya, masuk RS pada hari Senin, masih di kamar biasa, lalu tadi pagi drop dan masuk ICU."

"Sempat napasnya ya drop dan akhirnya jam 18.47 WIB kakak kami, suami dari Ayu, papa dari Gewa, beristirahat dengan tenang dipanggil Tuhan kembali ke pangkuannya Bapa di surga," tutur Uci sambil menangis.

Jenazah Glenn Fredly yang sebelumnya disemayamkan di Rumah Duka Heaven Dharmais kini telah dipindahkan ke Gereja Sumber Kasih, Lebak Bulus, di mana gereja itu merupakan tempat Glenn tumbuh.

Sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pihak keluarga melakukan prosesi pelepasan terlebih dahulu di Gereja Sumber Kasih.

Selain itu juga akan ada penghormatan terakhir dari rekan-rekan musisi pada pukul 11.00 WIB.

"Jadi ini kita akan bawa ke Gereja Sumber Kasih. Memang dia bertumbuh di situ dan orangtua kami mau dia keluar dari gereja," ucap Uci.

"Sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pihak keluarga akan mengadakan ibadah pelepasan terlebih dahulu pada pukul 11.00 WIB dan akan ada penghormatan terakhir dari teman-teman musisi."

"Kita akan ada ibadah jam 11-an. Itu ibadah pelepasan, lalu ya kita enggak tahu prosesnya akan selesai jam berapa. Mungkin bisa satu jam atau dua jam lebih. Karena juga akan ada banyak penghormatan terakhir dari teman-teman musisi, apalagi bandnya juga,” kata Uci.

“Akan ada penghormatan terakhir untuk Bung (sapaan Glenn Fredly). Setelah itu baru kita akan bawa bersama-sama ke Tanah Kusir," pungkasnya.

Sementara itu, Glenn Fredly meninggalkan seorang istri dan satu orang anak yang baru berusia 40 hari.

Lihat videonya mulai dari awal

Glenn Fredly Pejuang Musik Indonesia

Kepergian Glenn Fredly menyisakan duka mendalam bagi rekan-rekan seperjuangan di bidang musik.

Tidak hanya tokoh musik dan seniman saja, empati mendalam juga dirasakan segenap fans, masyarakat, dan tokoh-tokoh publik lainnya.

• Kenang Pernah Karaoke dengan Lagu-Lagu Glenn Fredly saat Galau, Maia Estianty: Bisa Menghiburku

Di kanal yang sama, ketua Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) Nanda Persada, mengenal Glenn Fredly bukan hanya sebagai seorang penyanyi dan musisi yang luar biasa.

Pihaknya turut menyampaikan duka cita dan merasa sangat kehilangan atas kepergian Glenn Fredly.

Di mata para seniman dan musisi, Glenn Fredly dipandang sebagai sosok yang aktif dalam memperjuangkan musik Indonesia.

Dikutip dari kanal YouTUbe KH Infotainment, Kamis (9/4/2020), Nanda sendiri mengaku bahwa dirinya telah lama turut berjuang bersama almarhum.

Glenn memang dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak seniman khususnya soal royalti dan kebebasan berekspresi.

Nanda dan pihaknya juga turut mengapresiasi Glenn yang tidak berhenti berjuang untuk musik Indonesia sampai akhir hayatnya.

"Saya atas nama pribadi dan Imarindo sudah sekian lama bekerja sama dengan beliau berjuang bersama untuk industri musik Indonesia soal royalti, musisi dan musik Indonesia," kata Nanda.

"Kami apresiasi kepada beliau sebagai orang yang tidak berhenti berjuang untuk musik Indonesia sampai akhir hayatnya," tambahnya

Nanda dan Imarindo menjadi saksi sejarah perjalanan Glenn Fredly dalam memperjuangkan musik Indonesia.

Ia mengenal baik sosok Glenn sebagai orang yang baik, peduli dan selalu mengedepankan masalah kemanusiaan melalui jalur musik.

Nanda dan Imarindo juga menjadi saksi bagaimana gigihnya Glenn dan para musisi lain mengawal RUU Permusikan yang dirancang DPR.

Hal itu gencar diperjuangkan untuk membela kesejahteraan musisi Indonesia pada khususnya.

"Saya bukan mewakili keluarga menjadi saksi sejarah dalam beliau berjuang untuk musik Indonesia, bahwa beliau adalah orang yang sangat care, baik, dan selalu mengedepankan masalah kemanusiaan lewat jalur musik," ucap Nanda.

"Kami Imarindo menjadi saksi beliau ke DPR bersama para musisi senior dan baru untuk wacana UU musik Indonesia demi kesejahteraan musisi Indonesia," tambahnya.

Nanda memaparkan, Glenn selalu menyampaikan bahwa musik bisa menjadi pesan universal untuk kemanusiaan, sosialisasi bahkan gotong royong.

Oleh karena itu, ia menyampaikan duka mendalam dan sangat mengapresiasi perjuangan Glenn dalam musik Indonesia.

"Dia selalu bilang, musik bisa menjadi pesan universal untuk masalah kemanusiaan, sosialisasi, saling peduli dan gotong royong," kata Nanda.

"Semoga kita bisa mendoakan dan mengapresiasi apa yang beliau lakukan samapi akhir hayatnya selalu memikirkan perjuangan musik Indonesia," ujarnya. (TribunWow.com/Rilo)