Breaking News:

Virus Corona

Bahas Corona, Anies Baswedan Akui Adanya Lonjakan Kematian Misterius di DKI: Kami Diminta Bawa Peti

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan angka kematian di wilayah Ibu Kota.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
YouTube KompasTV
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui adanya lonjakan angka kematian di wilayah Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengaku tak tahu pasti penyebab lonjakan angka kematian tersebut.

Namun, Anies Baswedan menyebut pihaknya diminta rumah sakit membawa peti serta memakamkan jenazah tersebut dengan mengikuti prosedur tetap (protap) Virus Corona.

Diagram lonjakan angka kematian misterius di DKI Jakarta yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020).
Diagram lonjakan angka kematian misterius di DKI Jakarta yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020). (YouTube KompasTV)

Ajak Keluarga dan Karyawan Rapid Test Virus Corona, Maia Estianty: Berangkat Baca Doa, Deg-degan

Pertama Kalinya sejak Januari, China Klaim Tidak Ada Kematian akibat Virus Corona

Melalui tayangan 'Aiman' dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020), Anies Baswedan menyebut lonjakan kematian di DKI Jakarta mencapai angka ribuan.

"Begini, bahwa ada peningkatan jumlah pelayanan pemulasaran dengan pemakaman itu benar karena angkanya, Maret sekitar 4.300, rata-ratanya 2.700," kata Anies.

Bahkan, Anies mengakui di DKI Jakarta setiap harinya terdapat pemakaman dengan protap Virus Corona.

"Kemudian kita juga memiliki data per hari pemakaman dengan protap Covid-19," ujar Anies.

"Sampai dengan hari ini yang sudah menggunakan protap Covid-19 ada 644, hari ini sendiri ada 48 sampai dengan sore tadi."

Ia menambahkan, hingga kini belum mengetahui penyebab ribuan warga DKI Jakarta yang meninggal dunia secara misterius.

Warga Lombok Timur Tak Patuhi Physical Distancing saat Sambut Eva Yolanda LIDA, Polisi Minta Maaf

Namun, Anies mengaku tak semua warga tersebut menjalani tes Virus Corona.

"Tetapi itu semua tidak memiliki hasil tes laboratorium yang memnyatakan bahwa mereka positif Covid," kata Anies.

"Ada sebagian yang sudah dites, ada yang tidak."

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hanya diminta membawa peti mati dan memakamkan warga yang meninggal dunia tersebut.

Tak Malu Pakai Celana Rombeng saat Bagi-bagi Sembako, Hotman Paris: Karena Ancaman Virus Corona

Anies menyatakan, pihak rumah sakit pun tak menghetahui penyebab kematian ribuan warga DKI Jakarta itu.

"Tetapi Pemprov DKI mendapatkan permintaan dari rumah sakit, diminta untuk datang membawa peti," kata Anies.

"Dan rumah sakit memberikan informasi penyakit menular tanpa ada konfirmasi karena mereka tidak punya hasil tesnya."

Lebih lanjut, Anies menegaskan bahwa pihaknya memakamkan warga tersebut dengan menggunakan protap Virus Corona.

"Kemudian petugas kita membawa dan memakamkan dengan mengikuti protap Covid," jelasnya.

"Jadi saat ini kita belum bisa mengatakan dengan sahih, tetapi bahwa rumah sakit meminta kita untuk memakamkan dan seluruh prosesnya mengikuti prosedur Covid-19 itu adalah fakta."

Cegah Penyebaran Corona, ASN yang Nekat Mudik saat Pandemi Covid-19 Bakal Dikenakan Sanksi Disiplin

Simak video berikut ini menit ke-21.02:

Ingin Gerak Cepat Atasi Corona

 Anies Baswedan angkat bicara soal banyaknya korban akibat wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyatakan pemerintah perlu bertindak cepat sebelum Virus Corona semakin memakan banyak korban.

Ia bahkan mengaku sudah sangat ingin bergerak cepat untuk memutus rantai penularan Virus Corona.

 Tercengang Lihat Fasilitas dan Kegiatan Karyawan Raffi Ahmad, Denny Cagur: Main Game Aja Digaji

Sebab, menurutnya hingga kini bahkan belum ada satu pun pihak yang bisa mengontrol penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

"Tapi intinya adalah kita perlu bertindak cepat, kita perlu sadar ini urgent," ucap Anies.

"Kita enggak boleh menganggap ini sebagai persoalan normal, kita tidak ada dalam situasi di bawah kontrol kita."

Karena itu, Anies menyebut kecepatan penanganan Virus Corona akan sangat berdampak pada jumlah korban.

Terkait hal itu, ia pun menyinggung sejumlah korban tewas akibat terinfeksi Virus Corona.

"Penyebaran virus ini di luar kontrol kita, kecepatan kita bergerak akan menentukan seberapa banyak orang yang akan tertular, seberapa banyak orang yang nanti harus dirawat," jelas Anies.

"Dan seberapa banyak orang yang akhirnya, kita tahu angka-angkanya, sampai akhirnya harus meninggal."

 Hasil Studi Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Pernapasan, Ini Penjelasannya

Lantas, Anies mengklaim pihaknya sudah bergerak cepat sejak awal Virus Corona masuk ke Indonesia.

Namun, menurutnya penanganan Virus Corona tak semudah yang dibayangkan.

"Jadi kami bergerak amat cepat dari awal, bahkan kita merasa situasinya itu situasi yang tidak seperti yang dibayangkan di luar sering kali," ucap Anies.

"Apalagi kita yang melihat dari dekat."

Melihat kondisi yang kini terjadi, Anies mengaku sangat ingin segera bergerap cepat memusnahkan Virus Corona.

Ia juga mengaku mengetahui betul hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan warga DKI Jakarta dari paparan virus dengan nama lain Covid-19 itu.

"Saya sih ingin bergerak cepat sekali sekarang. Sebenarnya bukan bingung, kami tahu persis apa yang harus dikerjakan," ujar Anies.

"Yaitu mengurangi interaksi antar warga, karena itulah kemudian dilakukan dulu social distancing, sekarang physical distancing, menjaga jarak." (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Anies BaswedanDKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved