Virus Corona
Imbau Pemakaian Masker Kain Tak Lebih dari 4 Jam, Achmad Yurianto: Harus Segera Dicuci
Juru bicara pemerintah penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto meminta kepada semua masyarakat untuk menggunakan masker.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Juru bicara pemerintah penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto meminta kepada semua masyarakat untuk menggunakan masker.
Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir penularan Virus Corona yang sudah mulai banyak di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Yurianto mengatakan imbauan tersebut juga merupakan rekomendasi dari induk kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).

• Jokowi Ungkap 10 Besar Negara dengan Kasus Virus Corona Tertinggi: Ini Perlu Disampaikan ke Publik
Namun, Yurianto menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker kain.
Dirinya tidak menyarankan untuk memakai masker bedah ataupun masker N95.
Yurianto menjelaskan kedua masker tersebut hanya diperuntukkan untuk para tenaga medis, terlebih yang menangani kasus Covid-19.
Apalagi ketersediaan masker dan juga peralatan medis lainnya memiliki jumlah yang terbatas.
Dengan begitu maka persediaan masker bedah ataupun N95 untuk tenaga medis bisa tercukupi.
"Oleh karena itu mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi dari WHO, kita jalankan masker untuk semua, semua harus menggunakan masker," ujar Yurianto.
"Masker bedah dan masker N95 hanya untuk petugas kesehatan, gunakan masker kain," jelasnya.
Yurianto kemudian menjelaskan penggunaan masker kain bisa mengurangi risiko penularan Virus Corona hingga 70 persen.
• Sebut Virus Corona sebagai Momentum Pelepasan Napi, Mahfud MD Singgung Anggaran Negara yang Besar
Maka dari dirinya mengingatkan bepata pentingnya memakai masker, baik itu masker kain, daripada tidak sama sekali.
Terlebih ketika berpergian keluar rumah, karena tidak diketahui apa yang akan terjadi di luar.
"Ini menjadi penting, karena kita tidak pernah tahu di luar orang tanpa gejala banyak sekali," ungkapnya.
"Kita tidak tahu bahwa mereka sumber penyebaran penyakit."
"Oleh karena itu lindungi diri kita, semua menggunakan masker pada saat keluar rumah terutama," sambungnya.
Namun, menurut Yurianto, pemakaian masker kain juga perlu diperhatikan.
Yurianto menyarankan supaya masker kain rajin untuk dicuci.
Selain itu, dirinya juga menyarankan untuk pemakain masker kain tidak lebih dari empat jam.
Hal itu untuk menghindari adanya virus yang menempel di masker.
"Masker kain bisa dicuci, kami menyarankan penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam, untuk kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun," pungkasnya.
Simak videonya:
Cerita Kajari Bantul yang Sembuh dari Virus Corona
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bantul, Zuhadi mengungkapkan gejala yang dialaminya sebelum dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, sebelum dinyatakan sembuh, Zuhadi mengaku sempat merasakan gejala mirip malaria dan tifus.
Namun, Zuhadi mengaku sempat dijenguk oleh banyak rekan saat dirawat di rumah sakit.
Hal itu disampaikan Zuhadi melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (5/4/2020).

• Pegawai Puskesmas Turi Lamongan Positif Virus Corona, Layanan Kesehatan Langsung Dihentikan
• ICW Soroti Wacana Yasonna: Mengapa dalam Situasi seperti Ini Kasihan pada Koruptor di Atas 60 Tahun?
Pada kesempatan itu, Zuhadi menceritakan kronologi sebelum dirinya dinyatakan positif terkena Virus Corona.
Ia mengaku sempat merasa kurang enak badan selama beberapa hari.
"Pada hari Selasa saya sudah merasakan badan tidak enak, saya coba di rumah istirahat kemudian Rabu ternyata semakin tidak enak, kepala semakin pusing, panas semakin tinggi," jelas Zuhadi.
Khawatir dengan kesehatannya, Zuhadi lantas memeriksakan diri ke rumah sakit.
Namun, ia hanya diberi obat penurun demam dan diperbolehkan untuk pulang.
"Saya coba ke dokter di rumah sakit kemudian diberi paracetamol dan disuruh pulang," kata Zuhadi.
Merasa kesehatannya tak kunjung membaik, ia lantas kembali ke rumah sakit.
• Jokowi Tegaskan Tak akan Beri Remisi Koruptor, Kemenkumham Batalkan Usulan Yasonna Laoly
Namun, yang dirasakannya kala itu mirip dengan gejal penyakit malaria dan tifus.
"Tiga hari kemudian panas belum turun juga, kepala makin pusing akhirnya saya ke salah satu rumah sakit di area Bantul," ucap Zuhadi.
"Kemudian saya dirawat, dan saat itu mungkin gejalanya seperti malaria tipes."
Akhirnya dirawat di rumah sakit, Zuhadi mengaku banyak rekannya yang menjenguk.
Namun, kala itu dirinya belum ditetapkan positif terinfeksi Virus Corona.
"Kemudian saya dirawat beberapa hari, karena belum ada gejala seperti yang dikataan Covid-19 ini, banyak teman-teman waktu itu yang ada di media sosial menjenguk saya," ujar Zuhadi.
"Karena memang tidak diketahui penyakitnya seperti apa."
Beberapa hari dirawat di rumah sakit, Zuhadi justru merasa kesehatannya senakin memburuk.
Ia bahkan merasakan sesak napas hebat kala itu hingga akhirnya dinyatakan positif terkena Virus Corona.
"Beberapa hari kemudian saya diizinkan ke luar, kaget ternyata dada semakin sesak, napasnya semakin pendek. Akhirnya saya ke rumah sakit lagi dan saat itu hari Senin tanggal 16 saya diisolasi sebagai PDP," kata dia.
"Kemudian Kamis malam saya diberitahu oleh direktur rumah sakit bahwa hasil swab yang dilakukan, saya dinyatakan positif. Jadi saya itu pasien 01 positif Covid-19 di Kabupaten Bantul," tukasnya.
• Achmad Yurianto Paparkan Ukuran Berhasil Isolasi dan Bebas Corona, Mulai Gejala Awal hingga Sembuh
Simak video berikut ini menit ke-2.03:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)