Virus Corona
Blak-blakan Singgung Beda Data Pasien Corona DKI dan Pusat, Karni Ilyas: Masa Nasional Lebih Kecil?
Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti beda data korban Virus Corona secara nasional dengan di DKI Jakarta.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurut dia, kesulitan itu semakin bertambah karena belum diketahui lama waktu Virus Corona menyerang.
"Dan tidak hanya kita sebetulnya, negara lain juga kewalahan dengan wabah yang tidak bisa diperkirakan betapa besarnya, berapa banyak dan sampai kapan ini berlangsug," ucapnya.
Karena itu, Karni Ilyas menyebut para pekerja informal akan sangat merasakan dampak serangan Virus Corona.
Sebab, para pekerja itu bergantung pada penghasilan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Kita sudah bicara tentang dilema yang dihadapi oleh rakyat, terutama rakyat yang bekerja di sektor informal," jelas Karni Ilyas.
"Di satu pihak dia kita suruh untuk tinggal di rumah, sementara dia baru mendapatkan nafkah kalau dia keluar rumah."
Simak video berikut ini dari menit awal:
Puluhan Tenaga Medis Tewas
Sebelumnya, Virus Corona bisa menyerang siapa saja termasuk para tenaga medis.
Sebagai garda terdepan, para tenaga medis itu meninggal setelah menangani masalah Virus Corona.
Hingga Senin (6/4/2020), tercatat ada puluhan tenaga medis yang meninggal setelah menangani Virus Corona.
• Bantu Tenaga Medis dalam Tangani Pasien Corona, 3 Bocah di Makassar Sumbang Uang Hasil Celengan
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Official iNews pada Senin (6/4/2020), angka kematian tenaga medis di Indonesia cukup tinggi.
Wakil Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan ada sekitar 20 dokter meninggal termasuk dokter yang masih berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Lalu ada lima dokter gigi serta enam perawat meninggal karena terpapar Virus Corona.
"Saat ini data yang ter-record di kita yang memang terkonfimasi dia dengan PDP ataupun yang sudah terkonfirmasi hasil swab itu yang dokter ya itu sekitar 20 dengan 5 orang saat ini dokter gigi, dan infomasi yang kami dapatkan 6 perawat,"ujar Adib.
Sedangkan berdasarkan data dari situs medscape, Adib mengatakan sudah ada sekitar 100 dokter meninggal di luar Indonesia.
• Masker Kain Lebih Dianjurkan Pemerintah untuk Masyarakat dalam Cegah Corona, Ini Alasannya
Angka kematian tenaga medis di Italia tercatat yang paling banyak.