Breaking News:

Virus Corona

Lawan Corona, Aksi Relawan yang Unik Tuai Apresiasi Fadjroel Rachman: Saling Menghibur dalam Perang

Lewat akun media sosialnya, Jubir Presiden RI, Fadjroel Rachman menyampaikan pujiannya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Instagram/@fadjroelrachman
Lewat akun media sosialnya, Jubir Presiden RI, Fadjroel Rachman menyampaikan pujiannya, Minggu (5/4/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Di tengah menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, mulai muncul berbagai orang yang secara suka rela melakukan aksi-aksi kemanusiaan membantu sesama menghadapi Covid-19.

Bermacam-macam aksi dilakukan oleh masyarakat, mulai dari membantu donasi alat perlindungan diri (APD) hingga membantu memberikan bahan-bahan sembako bagi mereka yang membutuhkan.

Juru bicara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman merasa senang masih banyak masyarakat Indonesia yang peduli kepada sesama.

Unggahan aksi relawan Instagram/@fadjroelrachman, foto slide ke-1 (kiri), foto slide ke-2 (kanan)
Unggahan aksi relawan Instagram/@fadjroelrachman, foto slide ke-1 (kiri), foto slide ke-2 (kanan) (Instagram/@fadjroelrachman)

Mahfud MD Tegaskan Corona Tak Bisa Bebaskan Koruptor: Di Sana Lebih Bagus daripada Isolasi di Rumah

Lewat unggahan akun media sosialnya di Instagram, @fadjroelrachman, Minggu (5/4/2020), ia menampilkan contoh aksi relawan dalam melawan Covid-19.

Pada unggahan tersebut nampak dua buah foto aksi relawan membagikan sembako bagi warga yang terdampak Covid-19.

Cara yang dipakai cukup unik, pada gambar pertama terdapat dua buah keranjang yang nampak diletakkan di depan pagar rumah.

Dua keranjang tersebut berisi kebutuhan sehari-hari seperti gula, dan mie instan.

Di atas keranjang tersebut terdapat secarik kertas bertuliskan "KERANJANG SOLIDARITAS".

Tertulis pesan bahwa sembako di keranjang tersebut ditujukan kepada mereka yang membutuhkan.

"Silahkan ambil hanya yang Anda butuhkan saja, sisihkan supaya yang lain bisa kebagian." begitu pesan yang tertulis di kertas tersebut.

Pada foto selanjutnya, cara yang dilakukan serupa, namun agak berbeda sedikit.

Di foto kedua nampak berjejer beberapa bungkus mie instan diikat, dan digantungkan di pagar rumah.

Menanggapi dua aksi tersebut, Fadjroel mengaku bahagia melihat masyarkat Indonesia menunjukkan solidaritas yang kuat di tengah wabah.

10 Pasien Positif Corona di Lamongan, 8 di Antaranya Peserta Pelatihan Petugas Haji di Surabaya

Fadjroel juga mendorong agar aksi-aksi kebaikan serupa terus dilakukan.

"Saling berbagi, saling menghibur dalam perang bersama melawan Covid-19,

"Apa yang sudah anda bagi buat sesama hari ini? Senyum tulus ikhlas dan berbagi penghiburan? Itu lebih dari cukup." tulis Fadjroel.

Unggahan tersebut menerima sambutan positif dari warganet, mereka ramai-ramai ikut menyuarakan tetap gotong royong di tengah wabah Covid-19.

"Virus Corona boleh Melanda.... Kebersamaan & gotong royong tetap Terjaga......Salam Indonesia Sehat." tulis @bams_bmw.

"Indonesia kuat dn pasti bisa lawan corona." ujar akun @vieus15.

"Masya Allah...inilah yang sebenarnya warga +62...smoga keberkahan menaungi kita...dan smoga corona segera berlalu." tulis akun @tutikcentut.

KPK Akui Tak Diajak Diskusi Yasonna Laoly soal Bebaskan Koruptor karena Corona: Itu Ranah Pemerintah

Aksi dr. Tirta Berjuang Lawan Corona Lewat Donasi

Influencer Dokter Tirta Mandira Hudhi semakin dikenal karena sepak terjangnya yang aktif dalam membantu memerangi pandemi Virus Corona yang tengah merebak.

Ia sering melakukan kegiatan kemanusiaan dan terlibat dalam sejumlah program yang dilaksanakan untuk mencegah merebaknya Covid-19 di tengah masyarakat.

Dalam tayangan yang diunggah akun YouTube Talk Show tvOne, Jumat (3/2/2020), Tirta mengungkapkan bahwa ia telah menghabiskan dana hingga Rp 300 juta yang diambil dari kantong pribadinya.

 Wanti-wanti soal Corona, dr Tirta Sampaikan Pesan bagi Para Pekerja: Kalau Sakit Ngaku Jangan Bohong

"Pada waktu awal itu saya habiskan dana 200-300an juta untuk membeli masker," ujar Tirta.

Masker tersebut kemudian ia bagikan pada rumah sakit-rumah sakit yang kekurangan alat pelindung diri (APD).

"Saya nggak kepikiran kitabisa (situs donasi kitabisa.com), nggak kepikiran untuk Rachel Vennya, belum," imbuhnya.

Saat itu dia belum berpikir untuk menggalang dana dari berbagai pihak melalui situs donasi atau yang disebut crowd funding.

Ia hanya berpikir untuk mencari masker berapapun harganya, lalu dibagikan kepada rekan-rekan dokternya yang membutuhkan.

"Saya beli trus saya bagiin aja ke rumah sakit temen-temen saya," kata Tirta.

"Kalau saya mau, saya punya duit, saya nolong."

"Karena hidup tu kaya yin and yang pak, kalau kita berbuat baik, alam pasti berbuat baik juga, tidak perlu punya agama untuk berbuat baik," terangnya.

Influencer, dokter Tirta Mandiri Hudhi dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Jumat (3/4/2020).
Influencer, dokter Tirta Mandiri Hudhi dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Jumat (3/4/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Tirta membeli masker tersebut hanya bermaksud untuk menolong rekan-rekannya, namun ia kemudian dipanggil oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melihat kiprahnya tersebut.

"Yang penting temen saya itu kan butuh masker yaudah saya kasih," terang Tirta.

"Tiba-tiba BNPB ngundang, ketemu kitabisa, nah waktu ketemu Fathur, eks persma UGM, kita bilang gerakan ini harus dikoordinasi, kalau nggak, semua influencer yang cari uang akan sia-sia," jelasnya.

Akhirnya Tirta dan rekannya tersebut menjadi garda depan dalam pengumpulan dana untuk penanggulangan Virus Corona tersebut.

Mereka menyusun program selama 7 jam dan menghasilkan 5 strategi sebagai langkah preventif pencegahan penyebaran Virus Corona.

"Pertama membuat disinfektan chamber sebanyak 1000 buah di Jakarta, ini dikolaborasikan kitabisa dan dompet dhuafa," ucap Tirta.

"Kedua saya membagikan APD bagi rumah sakit yang membutuhkan secara cepat, bodo amat harga reseller."

"Yang ketiga kita edukasi pola hidup bersih pada masyarakat," imbuhnya.

Program keempat dan kelima dilakukannya dengan menggandeng influencer lain untuk mengedukasi warga masyarakat.

"Yang keempat meningkatkan peran influencer menjadi tersistematis untuk mengedukasi masyarakat agar tetap di rumah," katanya menambahkan.

Yang terakhir, Tirta mengaku turun langsung ke lapangan bersama 2 orang rekannya untuk menyemprot disinfektan di terminal yang ada di Jakarta.

"Kelima, menyemprot atau membersihkan semua terminal yang berisi bus dan angkot di seluruh Jakarta, itu saya sendiri bertiga yang nyemprot. Saya udah nyemprot dua terminal Senen dan Kampung Rambutan," tandasnya.

 Dokter Tirta Sempat Didiagnosa Suspek Virus Corona, Ini Penyakit Paru-paru yang Ternyata Dideritanya

Sebelumnya, Tirta sempat menceritakan keprihatinannya akan kerasnya perjuangan tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19.

Awalnya ia menceritakan kegiatan sehari-hari dirinya yang merupakan pengusaha bisnis cuci sepatu.

Tirta menceritakan dirinya telah berhenti melakukan praktik sebagai dokter karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

Selain mengurus bisnis, Tirta mengatakan dirinya juga masih aktif membagikan ilmu-ilmu kesehatan lewat media sosial, dan melayani konsultasi melalui email.

Namun setelah wabah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, ia memutuskan untuk kembali turun ke lapangan dengan mengirimkan beragam APD.

Ia tidak bisa tinggal diam karena sudah banyak rekannya yang sesama tenaga medis menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Serta gugurnya sejumlah tenaga medis karena Covid-19, membuat Tirta tergerak untuk membantuk rekan-rekannya di lini depan.

"Jadi saya mutusin turun ke jalan lagi," kata Tirta.

Tirta menceritakan kepada host E Talk Show, Wahyu Muryadi bahwa risiko berjuang melawan Covid-19 adalah kematian.

"Risikonya meninggal Pak kalau kita turun ke lapangan," katanya.

"Sekarang risiko dokter itu adalah kalau di Indonesia, risikonya, dan tenaga medis itu meninggal, emang meninggal, risiko terberat," lanjut Tirta.

Pria yang juga merupakan influencer tersebut mengatakan bahwa para tenaga medis saat ini menghadapi perang yang luar biasa melawan Covid-19, dengan nyawa sebagai taruhannya.

"Tahu lah kalau rasanya kita punya keluarga dokter, sekarang melepas ke Covid itu jujur luar biasa," kata Tirta.

"Mungkin kita tidak akan bisa lihat besoknya, karena memang risiko meninggal," sambungnya.

Tirta lanjut menjelaskan terkait pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyatakan tidak akan melayani pasien tanpa bantuan APD.

"Mau mogok?" tanya host acara.

Tirta meluruskan bahwa yang dimaksud oleh IDI bukanlah mogok.

Ia mengatakan apabila dokter tidak mengenakan APD, pasien yang tadinya sehat justru berisiko menjadi positif Covid-19.

"Bukan mogok, intinya melindungi dirinya sendiri," kata Tirta.

"Karena kalau sampai dokter tanpa APD merawat Covid, dokter tersebut malah jadi carrier ke pasien yang sebenarnya enggak Covid."

Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut, menjelaskan tanpa adanya APD, tenaga medis justru membahayakan dirinya sendiri, dan orang yang dirawatnya.

Simak video berikut ini mulai menit 5:39:

(TribunWow.com/Anung/Via)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Fadjroel RachmanRelawan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved