Virus Corona
Sebut Kondisi Ironis, Fadli Zon Imbau Pemerintah Tak 'Mencla-mencle' soal Corona: Presiden Bisa Kena
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon mengimbau pemerintah untuk berhenti membuat kebijakan yang berubah-ubah soal penanganan Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon mengimbau pemerintah untuk berhenti membuat kebijakan yang berubah-ubah soal penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Fadli Zon justru menganggap pemerintah tak siap menangani wabah Virus Corona.
Menurut dia, yang terjadi kini justru ironis melihat pemerintah yang begitu lamban mengatasi wabah yang berasal dari Wuhan, China itu.
Pernyataan itu disampaikan Fadli Zon melalui tayangan 'DUA SISI' Talk Show tvOne, Kamis (2/4/2020).

• Hukum Tidak Salat Jumat Digantikan Salat Zuhur di Rumah karena Virus Corona, Ini Kata Gus Mus
• Diwanti-wanti soal Penanganan Corona, Luhut: Jokowi Punya Tanggung Jawab Besar pada Rakyat Rentan
Pada kesempatan itu, mulanya Fadli Zon menyinggung sejumlah bukti ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi Virus Corona.
"Secara teoritik kelihatan menarik, kelihatannya kita siap, kelihatannya kita hebat," ucap Fadli.
"Tapi ironis enggak sih di tengah situasi kayak gini baru bicara tentang PP, baru bicara tentang Kepmen, artinya kita tidak siap."
Ia menganggap, pemerintah juga lamban dalam membuat landasan hukum penanganan virus ini.
Padahal, menurutnya undang-undang sudah disiapkan sejak 2018 lalu namun tak kunjung ditindaklanjuti hingga Virus Corona melanda.
"Itu menunjukkan bahwa kita tidak siap," terang Fadli.
"Undang-undangnya sudah dibikin 2018, ini sudah 2020, kok belum ada PP (Peraturan Pemerintah)-nya? Belum ada keputusan-keputusan di bawahnya, operasionalnya?"
• Bela Jokowi yang Dituding Lamban Tangani Corona, Luhut Binsar: Dia Bukan Manusia yang Bisa Diatur
Terkait hal itu, ia pun kembali mengungkit kemunculan Virus Corona sejak Januari 2020 lalu.
"Oke taruhlah kita tidak siap, tapi Januari sudah ada itu kok enggak dibahas dari bulan Januari?," tanya Fadli.
"Kok PP-nya baru turun kemarin setelah banyak didesak untuk karantina dan bahkan daerah sudah membuat secara inisiatif mereka masing-masing karantina di beberapa daerah."
Lebih lanjut, Fadli menganggap kebijakan pemerintah seolah mencla-mencle dalam menghadapi Virus Corona.
Padahal, hingga kini korban akibat virus tersebut semakin bertambah.
"Baru kemudian setelah terdesak ada itu, malah sebelumnya ada darurat sipil. Jadi kebijakan mencla-mencle ini harus dihentikan, jangan sampai ini terus menerus ke depan semakin banyak korban," ucap Fadli.
"Korbannya itu kan rakyat, korban nyawa, kita semua bisa terkena, siapa pun ini kan enggak mengenal. Ratu Inggris bisa kena, perdana menteri Inggris bisa kena."
"Jadi siapa saja bisa terkena, presiden bisa kena, menteri, DPR, rakyat, semua bisa kena. Jadi harus seriuslah," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-9.08:
Tolak Wacana Darurat Sipil
Pada kesempatan lain, sebelumnya Connie Rahakundini Bakrie soroti wacana penetapan status darurat sipil akibat wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Connie lantas membandingkan gubernur sekarang dengan era mantan presiden Soeharto.
Menurut dia, banyak gubernur di era Soeharto yang memiliki latar belakang militer.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
• Hasil Para Peneliti terkait Puncak Kasus Virus Corona di Indonesia, Ada yang Sebut Bulan April Ini
Melalui tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (1/4/2020), Connie menyatakan tak setuju dengan wacana penetapan status darurat sipil akibat Virus Corona.
Connie menilai, status tersebut tak bisa diterapkan untuk wabah Virus Corona.
"Maka saya bilang enggak bisa dipakai itu, karena ada dua elemen yang penting mendampingi presiden itu tidak ada," ujar Connie.
Pernyataan Connie itu pun langsung ditanggapi oleh Presenter Aiman Witjaksono.
Sebab menurut Aiman, Connie justru mengusulkan status yang lebih ekstrem, yakni darurat militer.
"Tapi Anda lebih ekstrem lagi malah mengatakan darurat militer seharusnya," sahut Aiman.
Menjawab pertanyaan tersebut, Connie justru membandingkan gubernur kini dengan era Soeharto.
Ia menyebut, gubernur era Soeharto lebih memiliki banyak pengalaman karena berlatar belakang militer.
• Hari Libur Idul Fitri akan Diganti agar Warga Bisa Tetap Mudik, Jokowi: Ini Tenangkan Masyarakat
"Kalau darurat sipil kan semua di tangan gubernur, hari ini gubernur beda dengan zaman Pak Harto," ucap Connie.
"Gubernur zaman dulu itu adalah gubernur yang benar-benar sudah melewati banyak hal, rata-rata itu tentara," sambungnya.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung nama Tri Rismaharini.
Menurut dia, Risma memiliki cara kepemimpinan yang sangat baik, terutama dalam membuat terobosan untuk menyelesaikan masalah.
"Saya bukannya under estimate gubernur, tidak semua orang secanggih Bu Risma," ujar Connie.
"Walaupun Bu Risma bukan gubernur tapi cara dia menyelesaikan masalah tu hebat sekali. Enggak semua orang seperti Bu Risma."
Lebih lanjut, Connie mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak yang ditimbulkan Virus Corona.
Ia menjelaskan, Virus Corona tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan secara nasional.
Karena itu, Connie mengimbau pemerintah untuk serius memikirkan cara penanganannya.
"Kekhawatiran saya, ini bukan cuma semata-mata masalah kesehatan loh," ucapnya.
"Ini ada multi faktor, ada banyak hal yang harus dipikirkan." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Baca Juga: Sebut Kondisi Ironis, Fadli Zon Imbau Pemerintah Tak 'Mencla-mencle' soal Corona: Presiden Bisa Kena