Breaking News:

Virus Corona

Sampaikan 4 Strategi Penanggulangan Virus Corona di DKI Jakarta, Dokter Aman: Harus Sekarang

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Pulungan mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan 4 langkah pencegahan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Najwa Shihab
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Pulungan mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan 4 langkah yang dapat mengurangi persebaran Virus Corona di masyarakat, Kamis (2/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Pulungan mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan 4 langkah yang dapat mengurangi penyebaran Virus Corona di masyarakat.

Diketahui, Jakarta saat ini masih menjadi episentrum penyebaran Virus Corona di Indonesia, dengan kasus positif Covid-19 mencapai 885 orang.

Untuk mengurangi jumlah kasus dan menurunkan tingkat penyebaran Virus Corona di Jakarta, Aman memberikan beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pemprov Jakarta.

Cegah Kerumunan, Pemkot Tegal Matikan Semua Lampu Ruang Publik, Wali Kota: Untuk Menekan Ruang Gerak

Hal tersebut disampaikannya dalam video yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab, Kamis (2/4/2020).

Saat ditanya mengenai tanggapannya terhadap Jakarta yang menjadi lokasi penyebaran Virus Corona terbanyak, Aman memberikan empat strategi yang harus dilakukan pemprov.

"Jadi yang pertama, testing harus dilakukan sebanyak mungkin terutama di Jakarta. Tetapi bukan rapid test, tapi PCR," imbau Aman.

Rapid test serology yang dilakukan pemerintah tersebut dinilai kurang akurat, karena masih bisa menimbulkan false negatif atau hasil negatif yang keliru.

"Ini menjadi masalah bagi tim medis bila yang didapat hanya rapid test," imbuhnya.

Selanjutnya, Aman menyebutkan mengenai penelusuran kontak atau tracing dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19, yang harus dilakukan secara maksimal.

"Yang kedua, adalah tracing, pelacakan. Saya tahu sekali bahwa pelacakan ini masih kurang," ujar Aman.

Cemaskan Mobilitas Masyarakat ke Luar Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Kekhawatirannya pada Wapres

Kemudian Aman juga mengimbau pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta, untuk segera menetapkan isolasi wilayah dan pembatasan sosial di daerahnya.

"Yang ketiga, isolasi atau karantina (wilayah). Yang keempat itu pembatasan sosial," sambungnya.

Aman mengatakan bahwa empat langkah tersebut harus benar-benar dilakukan secara bersamaan agar dapat efektif mengurangi persebaran Virus Corona terutama di wilayah Jakarta.

Ia menganalogikan empat langkah tersebut bukan seperti paket menu makanan yang bisa dikurangi atau ditawar lagi.

Dengan tegas, Aman menyatakan keempat langkah ini harus diterapkan dengan baik, secara bersamaan dan harus segera dicanangkan saat ini juga.

"Ini harus semuanya, ini bersamaan dan komprehensif, dan sistem harus jalan terutama ke daerah-daerah," kata Aman.

"Sekarang saat yang tepat, harus dilakukan sekarang, sesegera mungkin," tegasnya.

Bahas Corona, Fadli Zon Singgung Pernyataan Jokowi Berubah-ubah: Pemerintah Sekarang Ada Dua

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-05:32:

Anies Sampaikan Kekhwatirannya pada Wapres

Sementara itu, untuk menanggulangi penyebaran Virus Corona, Pemprov DKI Jakarta sudah mengeluarkan berbagai aturan dan larangan terkait pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat.

Sejak awal bulan Maret, pemprov telah meliburkan sejumlah sekolah, mempekerjakan aparat sipil di rumah, mengurangi operasional kendaraan umum, dan lain-lain.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku masih merasa cemas terhadap mobilitas masyarakat dari Jakarta ke luar daerah yang dapat meningkatkan potensi penyebaran Virus Corona.

Dalam sebuah rapat terbatas melalui panggilan video yang diunggah KompasTV, Kamis (2/4/2020), Anies menyampaikan kekhawatirannya tersebut pada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Kami terus terang khawatir mengenai pergerakan orang dari Jakarta ke luar dari kawasan Jakarta," ujar Anies.

Anies lalu menyampaikan karena adanya kekhawatiran tersebut, pihaknya telah menutup terminal antar kota dan sejumlah kendaraan umum.

"Karena itu senin kemarin, kami mengeluarkan surat untuk menutup Terminal Antar Kota, kemudian bis antar kota, lalu juga kendaraan umum antar kota untuk dihentikan," jelas Anies.

UPDATE Virus Corona 3 April 2020: 1 Juta Orang di Dunia Positif Covid-19, AS Tembus 240 Ribu Kasus

Ia mengatakan hal tersebut patut menjadi pertimbangan pemerintah pusat, karena potensi penyebaran virus dari warga Jakarta ke daerah-daerah lain sangat tinggi.

Menanggapi hal tersebut Ma'ruf Amin mengingatkan akan adanya konsekuensi yang dihadapi Pemprov DKI Jakarta apabila penutupan terminal dan pelarangan angkutan antra kota tersebut diberlakukan.

"Tentu kalau orang ini bisa dihambat, tentu ada konsekuensi-konsekuensi lain, seperti misalnya bantuan untuk mereka bila tidak pulang, berati bebannya ada pada DKI," kata Ma'ruf.

Anies membenarkan hal tersebut, ia kemudian mengungkapkan mengenai kesulitan pemprov DKI untuk mendata mana saja masyarakat yang membutuhkan bantuan.

"Tantangan utama kita selama ini karena kelompok rentan miskin ini tidak semuanya berstatus KTP Jakarta," jelas Anies.

"Yang kedua karena selama ini tidak mendapat bantuan dari pemerintah maka dia tidak tercatat di dalam kementrian dan pemprov sebagai penerima bantuang, sehingga pada saat seperti ini harus memulai dari awal," tandasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke 20:12:

(TribunWow.com/Noviana)

Baca juga di Tribunnews.com dengan judul Menurut Dokter Aman, 4 Strategi Penanggulangan Covid-19 Ini Harus Segera Dilakukan di DKI Jakarta

Tags:
Virus CoronaCovid-19DKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved