Breaking News:

Virus Corona

Anies Baswedan Jamin Rp 1 Juta per Keluarga selama 2 Bulan untuk Warga Terdampak Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyiapkan anggaran untuk digunakan sebagai bantuan kepada masyarakat yang terdampak Virus Corona atau Covid-19.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan video konferensi bersama Wakil Presiden Ma'aruf Amin, Kamis (2/3/2020). Anies Baswedan menyiapkan anggaran untuk digunakan sebagai bantuan kepada masyarakat yang terdampak Virus Corona atau Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah menyiapkan anggaran untuk digunakan sebagai bantuan kepada masyarakat yang terdampak Virus Corona atau Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Anies mengatakan total uang yang akan diberikan kepada setiap keluarga di Jakarta sebesar Rp 1 juta.

Menurut Anies, jumlah tersebut sudah merupakan kesepatakan antara Pemerintah DKI Jakarta dengan Kementerian Sosial.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rapat dengan Wapres RI Ma'ruf Amin terkait penanganan wabah Covid-19, Kamis (2/4/2020)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rapat dengan Wapres RI Ma'ruf Amin terkait penanganan wabah Covid-19, Kamis (2/4/2020) (youtube kompastv)

 

Kronologi 300 Siswa Perwira Polisi Terkena Virus Corona, Berawal dari 1 Siswa yang Di-rontgen

Kepastian tersebut disampaikan oleh Anies Baswedan saat melaporkan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang dilakukan melalui video konferensi, Kamis (2/4/2020), yang diunggah oleh channel Youtube KompasTV.

"Tim DKI dan tim Kemensos mensepakati untuk memberikan dukungan di angka Rp 1 juta per keluarga, untuk digunakan bersama-sama," ujar Anies.

Anies kemudian menjelaskan adapun total masyarakat yang terdampak Covid-19 dan harus dibantu di Jakarta adalah sebanyak 3,7 juta orang.

Dari 3,7 juta orang tersebut, 1.1 juta orang di antaranya merupakan tanggung jawab Pemprov DKI.

Sedangkan 2.6 juta lainnya akan dibantu oleh pemerintah pusat.

Menurut Anies dengan perhitungan tersebut, anggaran total yang harus dikeluarkan yaitu mencapai Rp 4,576 triliun.

Mantan Menteri Pendidikan dan Keuangan itu mengatakan, nantinya bantuan tersebut akan diberikan selama dua bulan, yakni bulan April dan Mei.

Sedangkan untuk bulan Maret tidak mendapatkan bantuan.

"Jadi nilai tepatnya jumlah target orang 2,6 juta, bansosnya Rp 880 ribu," jelasnya.

"Diberikan selama 2 bulan, April dan Mei, sehingga nilai totalnya adalah Rp 4,576 triliun," tutup Anies.

Simak videonya:

Sumbang Rp 100 Juta Bantu Lawan Virus Corona, Marko Simic Sebut sebagai Balas Budi pada Jakarta

Jenazah dari Zona Merah Jakarta Telantar 7 Jam di Depan Puskesmas di Tasikmalaya, Ini Penyebabnya

Anies Baswedan Yakin Banyak Pasien Corona Tak Terdeteksi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kasus di Virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.

Laporan tersebut ia sampaikan saat melakukan teleconference dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (2/4/2020), awalnya Anies menunjukkan jumlah warga Jakarta yang dikubur dengan menggunakan protokol penguburan jenazah Covid-19, yakni menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, serta jenazah dibungkus plastik.

grafik angka pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 terus naik
Grafik angka pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 terus naik (KompasTV)

Ditunjukkan oleh Anies, bahwa angka pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 terus naik.

Anies mengatakan apabila melihat kasus-kasus di tempat lain, kasus positif Covid-19 terlihat kecil karena terlambatnya hasil tes laboratorium.

"Bila kita melihat dari pelajaran di tempat lain, kasus yang confirm selalu lebih kecil jumlahnya, dibanding yang senyatanya, biasanya setelah satu bulan kemudian kita baru tahu," ujarnya.

Anies kemudian menggambarkan prediksi besaran kasus positif Covid-19 melalui angka kematian pasien.

"Kalau kita proyeksikan misalnya kita kembali menggunakan angka tadi," katanya.

"Misalnya saat ini sudah ada 400 orang yang meninggal, sebut lah tingkat kematiannya adalah 10 persen, maka proyeksi kita yang saat ini sudah ada itu empat ribu kasus."

"Bila yang meninggal lima persen, artinya kita ada delapan ribu kasus," sambung Anies.

Luhut Panjaitan Terang-terangan Ungkap Alasan Tak Ada Larangan Mudik, Ekonomi Jadi Pertimbangannya

Anies menyimpulkan, jumlah positif kasus Covid-19 tergantung dari tes yang dilakukan oleh instansi kesehatan, apabila yang dites banyak, maka kasus positif yang ditemukan juga akan banyak.

"Jadi jumlah yang dites hasilnya positif, itu tergantung kecepatan kita melakukan testing, karena yang ditesnya sedikit, maka jumlah yang confirm (dikonfirmasi) positif jadi sedikit juga," kata Anies.

"Kalau yang ditesnya itu banyak, dan orang-orang yang mungkin relevan dengan interaksi mereka-mereka yang confirm positif, mungkin kita akan menemukan angka yang lebih tinggi," tambahnya.

Kemudian, Anies berpesan kepada Ma'ruf Amin bahwa kondisi di Jakarta saat ini cenderung mengkhwatirkan.

Ia merujuk pada kurva pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 yang masih terus naik hingga saat ini.

"Jadi Pak Wapres saat ini di Jakarta kita belum menyaksikan kurva ini merata," kata Anies.

"Kurvanya masih meningkat, ini agak mengkhawatirkan."

"Jadi kalau kita perhatikan masih meningkat terus," imbuhnya.

Prabowo akan Datangkan Lagi 100 Ribu Alat Kesehatan untuk Tenaga Medis dalam Tangani Virus Corona

Simak videonya mulai menit ke-7.30:

(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)

Tags:
Anies BaswedanVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved