Virus Corona
Zainal Arifin Komentari Pilihan Jokowi, Sebut PSBB Lebih Utamakan Kepentingan Ekonomi daripada Nyawa
Zainal Arifin Mochtar turut mengomentari soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Zainal Arifin Mochtar turut mengomentari keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Zainal Arifin Mochtar di acara Satu Meja The Forum Kompas TV pada Rabu (2/4/2020).
Zainal Arifin mengatakan bahwa semua keputusan itu ada konsekuensinya.
• Cemaskan Mobilitas Masyarakat ke Luar Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Kekhawatirannya pada Wapres
"Iya saya sudah bilang tadi apapun pilihannya sepanjang konsekuensinya ditanggung oleh negara," ujar Zainal.
Menurutnya, presiden kini memiliki dua pilihan, yakni harus menyelamatkan nyawa atau ekenomi.
"Kan secara ini menyederhanakan antara versi menyelamatkan nyawa atau menyelamatkan kondisi ekonomi negara ini kan presiden seakan-akan dihadapkan nih," lanjutnya.
Zainal menilai, PSBB itu lebih fokus pada penyelamatan ekonomi.
Sedangkan, karantina wilayah lebih memfokuskan pada penyelamatan nyawa.
"Karantina wilayah biasanya lebih bisa mendorong penyelamatan nyawa dan wilayah, tapi apa PSBB kemudian sangat mungkin untuk lebih menyelamatkan wajah perekonomian sekarang barang kali," ujar dia.
• Anies Baswedan Kirim Surat ke Menkes agar Tetapkan PSBB untuk Jakarta: Ini Sangat Mengkhawatirkan
Meski demikian, apapun konsekuensinya negara harus bisa mengantisipasi risiko yang diambil.
"Poin saya begini, pilihan apapun itu melahirkan konsekuensi, sepanjang negara punya konsep untuk menutup atau kemudian mengantisipasi dari apa konseskuensi itu," kata dia.
Zainal menambahkan, dirinya hanya kecewa soal kurangnya informasi mengenai PSBB.
"Cuma sayangnya menurut saya, ketika dituangkan dalam bentuk PP (Peraturan Pemerintah), PP-nya pun terlalu minimalis, saya membaca PP-nya dengan detail," kritiknya.
• Ancaman Presiden Filipina Duterte bagi Penganggu Lockdown: Saya Perintah Polisi Tembak Mati Mereka
Lihat videonya mulai menit ke-33.00:
Jawaban Istana Mengapa Jokowi Pilih PSBB timbang Karantina Wilayah